Selasa, 25/06/2024

Pelestarian Bahasa Dayak Kenyah, Dua Sekolah di Desa Budaya Pampang Bakal jadi Lokasi Pembinaan

Selasa, 25/06/2024

Jabatan Fungsional Kurikulum, Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Saharrudin. (Foto: Firza/Korankaltim.com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pelestarian Bahasa Dayak Kenyah, Dua Sekolah di Desa Budaya Pampang Bakal jadi Lokasi Pembinaan

Selasa, 25/06/2024

logo

Jabatan Fungsional Kurikulum, Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Saharrudin. (Foto: Firza/Korankaltim.com)

Penulis: Firzatullah Akbar

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Dua sekolah yang ada di Desa Budaya Pampang akan dijadikan lokasi pembinaan pelestarian Bahasa Dayak Kenyah. Adapun dua sekolah dimaksud yakni SDN 016 Samarinda Utara dan SMPN 30 Samarinda Utara.

Kegiatan pelestarian Bahasa Dayak Kenyah ini akan melibatkan Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda dan Balai bahasa selaku pelaksana, berdasarkan arahan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbutristek).

Jabatan Fungsional Kurikulum pada Disdik Samarinda, Saharrudin mengatakan, dalam mendukung kegiatan tersebut, pihaknya telah melakukan pembinaan kepada kepala sekolah maupun guru pada April lalu.

"Saat ini kita berfokus kepada pembinaan kepala sekolah maupun guru untuk membuat strategi bagaimana bahasa ini bisa diimplementasikan di daerahnya," katanya, Selasa (25/6/2024).

Dia menambahkan, kegiatan upaya pelestarian bahasa Dayak Kenyah ini  akan mulai dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2024-2025 atau tepatnya 1 Agustus 2024 mendatang.

"Kegiatan ini bersifat berkelanjutan yang mana nanti diharapkan pada hari-hari tertentu, siswa-siswa tersebut menggunakan bahasa Dayak Kenyah,"tuturnya.

Selain menggunakan bahasa Dayak Kenyah dalam beraktivitas, siswa juga akan diajarkan bagaimana menulis cerita maupun kegiatan sekolah menggunakan bahasa tersebut.

"Contohnya kita nanti akan suruh mereka (siswa) untuk menggambar dan menceritakan gambar tersebut dalam bentuk tulisan dengan bahasa Dayak Kenyah," jelas Saharrudin.

Disinggung terkait apakah ini bagian dari wacana sastra masuk kurikulum, dia mengatakan belum ada informasi terkait wacana tersebut, tetapi saat ini di Samarinda sudah ditekankan pengembangan literasi di sekolah setiap awal masuk 15 menit pertama wajib membaca buku bacaan apapun.

"Sekolah - sekolah saat ini ada pojok baca bagi siswa - siswa di Samarinda agar meningkatkan minat baca dan literasi," tegasnya.

Terpisah, Widyabasa Ahli Muda Kantor Bahasa Kaltim, Nurul Masfufah, menjelaskan, kegiatan pelestarian Bahasa Dayak Kenyah ini nantinya tidak hanya diikuti oleh para guru maupun murid saja, melainkan melibatkan komunitas daerah sekitar.

"Kita memang sudah adakan pelatihan guru utama terkait pelestarian bahasa Dayak Kenyah. Untuk guru-guru diharapkan bisa menerapkan kepada siswa terkait. Untuk penggiat maupun komunitas bisa menerapkan kepada anak-anak muda dari SD hingga SMP," tutunya.

Output dari kegiatan ini jelasnya akan diadakan seleksi di wilayah atau sekolah masing - masing untuk bisa mengikuti Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat provinsi pada November yang nanti juga akan diseleksi lagi untuk ditampikan ke tingkat nasional (FTBIN) pada awal 2025 mendatang.

Editor: Maruly Z

Pelestarian Bahasa Dayak Kenyah, Dua Sekolah di Desa Budaya Pampang Bakal jadi Lokasi Pembinaan

Selasa, 25/06/2024

Jabatan Fungsional Kurikulum, Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Saharrudin. (Foto: Firza/Korankaltim.com)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.