Kamis, 27/06/2024

Kasus DBD di Kukar Tertinggi se-Kaltim, Dinkes Sebut Kejadian Paling Banyak di Tiga Kecamatan Ini

Kamis, 27/06/2024

Ilustrasi nyamuk DBD. (Foto: iStock)

Share
Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Kasus DBD di Kukar Tertinggi se-Kaltim, Dinkes Sebut Kejadian Paling Banyak di Tiga Kecamatan Ini

Kamis, 27/06/2024

logo

Ilustrasi nyamuk DBD. (Foto: iStock)

Penulis: */Erlita Budiarti

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tertinggi se Kalimantan Timur (Kaltim), yang mencapai 1.355 kasus. Hal ini berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kaltim 2023-2024.

Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Kukar, Supriyadi menyebutkan, pada 2023 ada tiga kecamatan dengan angka tertinggi kasus DBD, yakni Tenggarong, Sebulu dan Muara Kaman.

Menjelang pertengahan 2024, lanjut dia, grafik DBD masih dalam keadaan yang stabil. Gejala DBD jelasnya pasti ada, namun tidak ada yang sampai meninggal. Pihaknya juga selalu berupaya untuk melalukan survei dan penyuluhan mencegah terjadinya DBD sedini mungkin.

“Dari teman-teman survei juga tetap aktif promosi dan edukasi ke masyarakat untuk pencegahan DBD,” jelasnya pada (26/6/2024).

Faktor penyebab tingginya angka DBD di Kukar, lanjut Supriyadi, karena pemukiman berada di perairan dan rawa, serta curah hujan yang tidak stabil mengakibatkan endemik nyamuk aedes aegypti meningkat.

Kasus DBD ini didominasi oleh anak-anak, karena imun tubuh belum matang dan pola aktivitas anak-anak rentan terpapar nyamuk. “DBD ini banyak menimbulkan kekhawatiran, karena menyerang psikologi, hal ini memiliki dampak yang cepat terpengaruh pada imun tubuh,” tuturnya.

Ia juga mengimbau kepada para orang tua agar menjaga kebersihan lingkungan, mengecek genangan air, tidak dalam keadaan yang panik dan dapat mendeteksi sedini mungkin. Jika anak terpapar demam untuk berobat ke puskesmas atau klinik kesehatan.

“Ketika anak sakit langsung dilakukan pengobatan ke puskesmas terdekat dan jangan sampai terlambat, karena apabila panas tubuh tinggi akan berakibat fatal,” pungkasnya. (*/kk)

Editor: Maruly Z

Kasus DBD di Kukar Tertinggi se-Kaltim, Dinkes Sebut Kejadian Paling Banyak di Tiga Kecamatan Ini

Kamis, 27/06/2024

Ilustrasi nyamuk DBD. (Foto: iStock)

Share

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.