Jumat, 28/06/2024

Diserang Siber, BSSN Ungkap Pusat Data Nasional Sementara Tak Miliki Back Up

Jumat, 28/06/2024

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi bersama Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Hinsa Siburian menghadiri rapat Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (27/6/2024). (Foto: ANTARA)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Diserang Siber, BSSN Ungkap Pusat Data Nasional Sementara Tak Miliki Back Up

Jumat, 28/06/2024

logo

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi bersama Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Hinsa Siburian menghadiri rapat Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (27/6/2024). (Foto: ANTARA)

KORANKALTIM.COM, JAKARTA - Kepala Badan Siber Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian mengungkapkan, tidak ada "back up" (cadangan) terhadap data-data pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang telah mengalami gangguan dengan serangan siber.

Menurutnya, hal tersebut merupakan permasalahan utama terhadap tata kelola ketahanan siber. Semestinya, data-data tersebut bisa terselamatkan jika ada cadangan data pada PDNS yang lain.

"Kami memang melihat secara umum, mohon maaf pak menteri, permasalahan utama adalah tata kelola, ini hasil pengecekan kita dan tidak adanya back up," kata Hinsa saat rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (27/6/2024).

Dia mengatakan, cadangan data itu diperlukan dan sesuai dengan Peraturan BSSN Nomor 4 Tahun 2021 tentang pedoman manajemen keamanan informasi sistem pemerintahan berbasis elektronik. Menurutnya, aturan itu mengharuskan adanya cadangan data. PDNS 1 berlokasi di Serpong, dan PDNS 2 berlokasi di Surabaya, serta pemerintah pun memiliki Pusat Data Nasional di Batam.

"Sejauh ini, hanya sekitar 2 persen data dari PDNS 2 yang sudah tercadangkan di Pusat Data Nasional yang berlokasi di Batam," katanya seperti dilansir dari antaranews.com pada Jumat (28/6/2024).

Saat memaparkan tidak adanya cadangan tersebut, dia lantas dikritik oleh salah satu anggota DPR yang mengikuti rapat. Menurut legislator tersebut banyak pakar teknologi informasi yang mempertanyakan hal tersebut. "Mungkin nanti dari Kominfo yang bisa menjelaskan," kata Hinsa.

Sementara itu, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid memanggil Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) dan Kepala BSSN karena dalam sepekan terakhir telah terjadi keresahan di tengah masyarakat terkait adanya gangguan siber tersebut yang menyebabkan gangguan pada layanan publik.

Berdasarkan Pasal 46 Ayat 3 Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi, menurutnya pengelola data wajib memberitahukan kepada masyarakat jika ada kegagalan dalam perlindungan data pribadi.

 Sejauh ini, menurutnya, pemerintah dan pihaknya masih belum bisa menyatakan adanya potensi kebocoran data, namun dia menganggap kegagalan perlindungan data pribadi sudah terjadi akibat gangguan siber tersebut.

Editor: Maruly Z

Diserang Siber, BSSN Ungkap Pusat Data Nasional Sementara Tak Miliki Back Up

Jumat, 28/06/2024

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi bersama Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Hinsa Siburian menghadiri rapat Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (27/6/2024). (Foto: ANTARA)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.