Selasa, 25/06/2024

Belum Minati Pembayaranan Non Tunai, Sebagian Warga Samarinda Merasa Masih Perlu Jukir Liar

Selasa, 25/06/2024

Salah satu contoh lokasi parkir yang ditata oleh jukir liar.(Ainur/Korankaltim.com)

Share
Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Belum Minati Pembayaranan Non Tunai, Sebagian Warga Samarinda Merasa Masih Perlu Jukir Liar

Selasa, 25/06/2024

logo

Salah satu contoh lokasi parkir yang ditata oleh jukir liar.(Ainur/Korankaltim.com)

Penulis: Ainur Rofiah

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tengah berupaya untuk memberantas parkir liar bersama dengan melakukan pembinaan bagi juru parkir (jukir) liar.

Namun siapa sangka  justru keberadaan jukir liar masih tetap dicari oleh banyak pengendara baik roda dua maupun roda empat, khususnya bagi mereka yang sekadar ngopi di tempat minim tempat parkir.

Linda, mahasiwi yang kerap mengerjakan tugas kuliah sehari-hari di kafe merasa terbantu dengan keberadaan jukir liar. “Di kopi shop langganan saya itu tempat parkirnya minim, apalagi kadang ada mobil dan motor yang parkir seenaknya. Jadi kalau ada jukir liar lebih terbantu, dia yang mengatur parkir,” ungkap Linda kepada Korankaltim.com Selasa (25/6/2024).

Hal senada disampaikan Adji, seorang pekerja yang setiap malam berkumpul dengan teman-teman usai bekerja di kopi shop Jalan Siradj Salman.

Menurut Adji, dia dengan senang hati memberikan uang dua sampai tiga ribu rupiah kepada jukir liar karena sudah membantu menata motornya. “Dia susun motor kami, lalu kemudian kalau hujan diberikan plastik helm supaya tidak basah, nanti kalau mau keluar dia keluarkan motornya, saya ikhlas ngasih uangnya,” jelas Adji.

Bahkan kebanyakan dari pengguna motor juga lebih menyukai jukir liar dengan pelayanan yang bagus tersebut, termasuk pembayaran cash yang dinilai lebih mudah.

Berbeda dengan remaja bernama Iyik yang mengaku tidak terlalu mempermasalahkan sistem pembayaran dan perlakukan dari jukir liar. Menurutnya, selama tempat yang didapat bisa mempermudah dirinya masuk dan keluar motor, maka baik itu jukir liar atau resmi, tak dihiraukannya.

“Yang penting mudah mau keluar masuk motor sebetulnya. Kalau pembayaran selama tidak mahal  dan aman kalau hilang dia bisa bertanggungjawab,” tegas Iyik.


Editor: Aspian Nur 

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.