Selasa, 15/08/2017

Minta Akses Darat Dibuka Agar Sembako Tidak Mahal

Selasa, 15/08/2017

SEMANGAT KEMERDEKAAN: Lidjo Kaya (dua dari Kiri) bersama Komunitas Perbatasan 17, memasang baliho merah putih di kawasan Simpang Ombau, Kecamatan Barong Tongkok, Sendawar, dua hari lalu. (FOTO: IMRAN/KK)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Minta Akses Darat Dibuka Agar Sembako Tidak Mahal

Selasa, 15/08/2017

logo

SEMANGAT KEMERDEKAAN: Lidjo Kaya (dua dari Kiri) bersama Komunitas Perbatasan 17, memasang baliho merah putih di kawasan Simpang Ombau, Kecamatan Barong Tongkok, Sendawar, dua hari lalu. (FOTO: IMRAN/KK)

Pekan ini Indonesia genap berusia   72 tahun.  Peringatan perayaan kemerdekaan itu pun menggema hingga ke pelosok negeri. Namun, ketimpangan masih saja dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan.

KETUA Pembina dan Penasehat LSM Lasan Tuyan , Kecamatan Long Apari, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Lidjo Kaya  mengatakan, menjelang peringatan HUT ke-72 RI, masyarakat di kawasan perbatasan negara di Kecamatan Long Apari berharap pemerintah pusat mempercepat pembangunan kawasan perbatasan Indonesia–Malaysia.

Karena hingga saat ini, tak banyak pembangunan yang mereka rasakan. Bahkan untuk mencapai wilayah itu saja masih mengandalkan transportasi air melintasi sungai Mahakam. 

“LSM Lasan Tuyan memperjuangkan masyarakat perbatasan negara, khususnya di Kecamatan Long Apari, Mahulu. Yang diharapkan masyarakat di Long Apari adalah agar segera ditingkatkan akses darat yang sudah dibuka oleh TNI beberapa tahun lalu,” tegas Lidjo Kaya yang juga Wakil Ketua Komisi II DPRD Mahulu ini didampingi  Komunitas Perbatasan 17 saat memasang spanduk dan baliho merah putih di kawasan Simpang Ombau, Kecamatan Barong Tongkok, Sendawar.

Warga perbatasan di Long Apari tak berharap banyak. Mereka hanya menginginkan agar akses darat menuju Ibukota Mahulu, Ujong Bilang segera dibuka. Begitu juga dengan akses Mahulu-Kubar. 

“Sekarang ini warga masih menggunakan transportasi sungai yang biayanya sangat mahal. Sembako tidak bisa sampai ibukota kecamatan, harus antre pakai kapal kecil, dengan biaya tambahan membebani masyarakat. Yang menyedihkan saat musim kemarau, sembako mahal, bahkan langka,” ungkap Lidjo Kaya Menjelang kemerdekaan yang ke-72 tahun, semangat warga di perbatasan tak kalah dengan warga perkotaan. Rasa nasionalisme warga cukup besar kendati tinggal di wilayah terpencil. 

“Masyarakat mengaku bangga dengan Indonesia di bawah panji bendera merah putih dan Pancasila. Mereka juga mengakui sudah bisa menikmati hasil pembangunan dengan pemekaran Kabupaten Mahulu,” ujarnya.

“Terima kasih kepada pemerintah yang sudah memberikan pelayanan kepada masyarakat. Semangat merah putih sangat tinggi di perbatasan, masyarakat merasa pembangunan sudah mulai menjangkau perbatasan. Warga Long Apari berharap Presiden  Ri Joko Widodo merealisasikan janji, membuka akses jalan tembus hingga ke Ibukota Mahulu, Ujoh Bilang,” harapnya. (imr)

Minta Akses Darat Dibuka Agar Sembako Tidak Mahal

Selasa, 15/08/2017

SEMANGAT KEMERDEKAAN: Lidjo Kaya (dua dari Kiri) bersama Komunitas Perbatasan 17, memasang baliho merah putih di kawasan Simpang Ombau, Kecamatan Barong Tongkok, Sendawar, dua hari lalu. (FOTO: IMRAN/KK)

Berita Terkait


Minta Akses Darat Dibuka Agar Sembako Tidak Mahal

SEMANGAT KEMERDEKAAN: Lidjo Kaya (dua dari Kiri) bersama Komunitas Perbatasan 17, memasang baliho merah putih di kawasan Simpang Ombau, Kecamatan Barong Tongkok, Sendawar, dua hari lalu. (FOTO: IMRAN/KK)

Pekan ini Indonesia genap berusia   72 tahun.  Peringatan perayaan kemerdekaan itu pun menggema hingga ke pelosok negeri. Namun, ketimpangan masih saja dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan.

KETUA Pembina dan Penasehat LSM Lasan Tuyan , Kecamatan Long Apari, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Lidjo Kaya  mengatakan, menjelang peringatan HUT ke-72 RI, masyarakat di kawasan perbatasan negara di Kecamatan Long Apari berharap pemerintah pusat mempercepat pembangunan kawasan perbatasan Indonesia–Malaysia.

Karena hingga saat ini, tak banyak pembangunan yang mereka rasakan. Bahkan untuk mencapai wilayah itu saja masih mengandalkan transportasi air melintasi sungai Mahakam. 

“LSM Lasan Tuyan memperjuangkan masyarakat perbatasan negara, khususnya di Kecamatan Long Apari, Mahulu. Yang diharapkan masyarakat di Long Apari adalah agar segera ditingkatkan akses darat yang sudah dibuka oleh TNI beberapa tahun lalu,” tegas Lidjo Kaya yang juga Wakil Ketua Komisi II DPRD Mahulu ini didampingi  Komunitas Perbatasan 17 saat memasang spanduk dan baliho merah putih di kawasan Simpang Ombau, Kecamatan Barong Tongkok, Sendawar.

Warga perbatasan di Long Apari tak berharap banyak. Mereka hanya menginginkan agar akses darat menuju Ibukota Mahulu, Ujong Bilang segera dibuka. Begitu juga dengan akses Mahulu-Kubar. 

“Sekarang ini warga masih menggunakan transportasi sungai yang biayanya sangat mahal. Sembako tidak bisa sampai ibukota kecamatan, harus antre pakai kapal kecil, dengan biaya tambahan membebani masyarakat. Yang menyedihkan saat musim kemarau, sembako mahal, bahkan langka,” ungkap Lidjo Kaya Menjelang kemerdekaan yang ke-72 tahun, semangat warga di perbatasan tak kalah dengan warga perkotaan. Rasa nasionalisme warga cukup besar kendati tinggal di wilayah terpencil. 

“Masyarakat mengaku bangga dengan Indonesia di bawah panji bendera merah putih dan Pancasila. Mereka juga mengakui sudah bisa menikmati hasil pembangunan dengan pemekaran Kabupaten Mahulu,” ujarnya.

“Terima kasih kepada pemerintah yang sudah memberikan pelayanan kepada masyarakat. Semangat merah putih sangat tinggi di perbatasan, masyarakat merasa pembangunan sudah mulai menjangkau perbatasan. Warga Long Apari berharap Presiden  Ri Joko Widodo merealisasikan janji, membuka akses jalan tembus hingga ke Ibukota Mahulu, Ujoh Bilang,” harapnya. (imr)

 

Berita Terkait

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Niat Mencari Kijing Bersama Tiga Temannya, Remaja Lelaki Tewas Tenggelam di Kolam Kebun Warga di Loa Tebu

Gadis Tujuh Tahun di Bontang Tewas Tenggelam Saat Bermain Sepeda

Sempekat Keroan Kutai Usulkan Lokasi CFD Dipindah ke Kawasan Kedaton

Tiga Pasang Remaja Pesta Narkoba di Penginapan Kawasan Samarinda Seberang, Empat Diantaranya Diamankan Petugas

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.