Kamis, 16/05/2024
Kamis, 16/05/2024
Banjir di Mahulu rendam 5 kecamatan, Kamis (16/5/2024). (Foto: Istimewa)
Kamis, 16/05/2024
Banjir di Mahulu rendam 5 kecamatan, Kamis (16/5/2024). (Foto: Istimewa)
Penulis: David Purba
KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Masyarakat di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) saat ini sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja. Bagaimana tidak, sejak tiga hari terakhir hingga Kamis (16/5/2024) hari ini, ada lima kecamatan di kabupaten tersebut yang terendam banjir hingga mencapai atap rumah warga.
Informasi yang dihimpun Korankaltim.com siang tadi, banjir terjadi akibat limpahan arus deras Sungai Ulu Mahakam di aliran yang bersumber dari Sungai Long Apari di Mahul ditambah air kiriman dari Sungai Boh di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara).
Menindak lanjuti dampak banjir tersebut, Badan SAR Nasional (Basarnas) Balikpapan berencana menerjunkan personel guna membantu proses evakuasi warga.
"Hari ini kami akan merapat kesana (Mahulu) bersama dengan BPBD Kaltim sekaligus mengantar logistik," kata Kasi Ops Basarnas Balikpapan, Basri kepada media ini siang tadi.
Banjir yang terjadi di lim kecamatan Mahulu tersebut selain merendam bangunan rumah warga juga merendam sejumlah fasilitas publik seperti pusekesmas, sekolah, bank, polsek, masjid, gereja dan lainnya.
"Akses jalan menuju Mahulu juga informasinya terputus, kami masih menunggu informasi lanjutan dari BPBD Kaltim," ucap Basri.
Lima kecamatan yang terendam banjir tersebut yaitu Long Bagun, Long Hubung, Laham, Long Pahangai dan Long Apari. Masing-masing kecamatan memiliki beberapa kampung yang terendam banjir, diantaranya di Kecamatan Long Bagun ada13 kampung, di Long Hubung 8 kampung, di Long Pahangai 10 kampung dan di Long Apari ada 6 kampung yang terendam banjir, hanya di Kecamatan Laham yang belum ada laporan kampung terdampak banjir tersebut. Sebagian besar rumah yang terendam banjir berada di kawasan bantaran sungai Mahakam Ulu.
Aparat kepolisian setempat sudah melakukan rapat untuk menentukan dan melaksanakan langkah strategis diantaranya meminta masyarakat waspada, mengevakuasi mereka yang terkena banjir dan melakukan perbaikan terhadap beberapa tempat yang sudah bisa diakses setelah banjir terjadi.
Kendala yang dihadapi saat ini adalah keterbataran sarana evakuasi berupa kendaraan maupun rakit ditambah kurangnya personel khususnya Polres Mahakam Ulu. Beruntung hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa akibat banjir tersebut.
Editor: Aspian Nur
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.