Rabu, 12/07/2017

Kantor Gubernur Digeledah

Rabu, 12/07/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Kantor Gubernur Digeledah

Rabu, 12/07/2017

logo

samarinda – Melanjutkan penyidikan kasus dugaan korupsi dana hibah, Kejaksaan Negeri (Kejari) Kutai Barat menggeledah Kantor Gubernur di Samarinda, Rabu (12/7). Tujuannya adalah Biro Keuangan dan Biro Sosial. Selain itu, tim penyidik Kejari Kubar juga menggeledah DInas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim serta STIENAS Colorado. Penggeledahan dipimpin Kepala Kejari Kubar, Sarief S Nahdi.

Hasil penggeledahan, penyidik menyita sejumlah dokumen yang dikemas dalam sebuah travel bag dan tiga kardus. Dokumen yang disita semua berkaitan dengan penyaluran dana hibah tahun anggaran 2013 kepada tiga yayasan pendidikan di Kubar, Yayasan Sendawar Sejahtera, Yayasan Sekar Alamanda dan Yayasan Permata Bumi Sendawar. Dari hasil penelusuran jaksa penyidik, tiga yayasan ini terafiliasi dengan STIENAS Colorado Samarinda.

“Ini bagian dari upaya paksa berupa penggeledahan yang akmi anggap perlu untuk mengumpulkan barang bukti,” kata Syarief S Nahdi, kemarin.

Tim penyidik yang menggeledah terdiri dari penyidik Kejadi Kubar, Kejati Kaltim dan Kejari Samarinda. Untuk tim penyidik Kejari Kubar ada delapan orang.

Sasaran pertamanya, kantor gubernur. Tim menggeledah untuk mengumpulkan barang bukti berupa dokumen penyaluran dana Rp18 miliar. Bisao Keuangan dan Biro Binsos jadi sasarannya. Setelah itu, tim bergerak menuju Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim di Jl. Basuki Rahmat.

Sejak sepekan lalu, kasus dugaan korupsi penyaluran dan pemanfaatan dana hibah ini sudah ditingkatkan ke penyidikan. Saat ini kata Syarief, jaksa mencari siapa yang betanggungjawab atas potensi kerugian keuangan negara.

“Kasus ini sejak penyalurannya sudah bermasalah, penggunaannya diduga ada penyimpangan, jadi penyimpangannya ada dua,” kata dia.

Berdasarkan hasil penyidikan, dana hibah Rp18 miliar ini disalurkan kepada tiga yayasan di Kubar untuk membangun sekolah dan sekolah tinggi di daerah itu. Penerima hibah Yayasan Sekar Alamanda seharusnya membangun SMK sedangkan dua yayasan lain membangun STIE Kubar. Menurut Syarief, dengan jumlah dana yang sudah di salurkan seharusnya bangunan fisik sudah selesai. Tapi faktanya, untuk pembangunan sekolah belum terlaksana. Di atas lahan hanya ada tiang pengumuman akandi bangun sekolah.

Tak jauh berbeda dengan pembangunan STIE Kubar. Sampai saat ini bangunan fisik hanya ada bangunan setengah jadi. “Sesuai penyaluran dana hibah, seharusnya dua bangunan itu sudah jadi,” kata dia.

Sejauh ini belum ada tersangka yang ditetapkan. Tapi Syarief menyatakan, dokumen hasil penggeledahan ini akan dikaji terlebih dulu untuk mengungkap adanya penyimpangan. “Dokumen hasil penggeledahan ini kami telaah terlebih dulu, nanti baru bisa kami simpulkan,” kata dia.

“Harapan kami kasus ini bisa segera menetapkan tersangka agar kasusnya jadi terang benderang,” kata dia.

Atas kasus ini Syarief mengaku masih menghitung jumlah kerugian keuangan negara. Jaksa kata dia sudah meminta tim audit dari Badan Pengawasan Pembangunan dan Keuangan (BPKP) Kaltim. (imr/rs)


Kantor Gubernur Digeledah

Rabu, 12/07/2017

Berita Terkait


Kantor Gubernur Digeledah

samarinda – Melanjutkan penyidikan kasus dugaan korupsi dana hibah, Kejaksaan Negeri (Kejari) Kutai Barat menggeledah Kantor Gubernur di Samarinda, Rabu (12/7). Tujuannya adalah Biro Keuangan dan Biro Sosial. Selain itu, tim penyidik Kejari Kubar juga menggeledah DInas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim serta STIENAS Colorado. Penggeledahan dipimpin Kepala Kejari Kubar, Sarief S Nahdi.

Hasil penggeledahan, penyidik menyita sejumlah dokumen yang dikemas dalam sebuah travel bag dan tiga kardus. Dokumen yang disita semua berkaitan dengan penyaluran dana hibah tahun anggaran 2013 kepada tiga yayasan pendidikan di Kubar, Yayasan Sendawar Sejahtera, Yayasan Sekar Alamanda dan Yayasan Permata Bumi Sendawar. Dari hasil penelusuran jaksa penyidik, tiga yayasan ini terafiliasi dengan STIENAS Colorado Samarinda.

“Ini bagian dari upaya paksa berupa penggeledahan yang akmi anggap perlu untuk mengumpulkan barang bukti,” kata Syarief S Nahdi, kemarin.

Tim penyidik yang menggeledah terdiri dari penyidik Kejadi Kubar, Kejati Kaltim dan Kejari Samarinda. Untuk tim penyidik Kejari Kubar ada delapan orang.

Sasaran pertamanya, kantor gubernur. Tim menggeledah untuk mengumpulkan barang bukti berupa dokumen penyaluran dana Rp18 miliar. Bisao Keuangan dan Biro Binsos jadi sasarannya. Setelah itu, tim bergerak menuju Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim di Jl. Basuki Rahmat.

Sejak sepekan lalu, kasus dugaan korupsi penyaluran dan pemanfaatan dana hibah ini sudah ditingkatkan ke penyidikan. Saat ini kata Syarief, jaksa mencari siapa yang betanggungjawab atas potensi kerugian keuangan negara.

“Kasus ini sejak penyalurannya sudah bermasalah, penggunaannya diduga ada penyimpangan, jadi penyimpangannya ada dua,” kata dia.

Berdasarkan hasil penyidikan, dana hibah Rp18 miliar ini disalurkan kepada tiga yayasan di Kubar untuk membangun sekolah dan sekolah tinggi di daerah itu. Penerima hibah Yayasan Sekar Alamanda seharusnya membangun SMK sedangkan dua yayasan lain membangun STIE Kubar. Menurut Syarief, dengan jumlah dana yang sudah di salurkan seharusnya bangunan fisik sudah selesai. Tapi faktanya, untuk pembangunan sekolah belum terlaksana. Di atas lahan hanya ada tiang pengumuman akandi bangun sekolah.

Tak jauh berbeda dengan pembangunan STIE Kubar. Sampai saat ini bangunan fisik hanya ada bangunan setengah jadi. “Sesuai penyaluran dana hibah, seharusnya dua bangunan itu sudah jadi,” kata dia.

Sejauh ini belum ada tersangka yang ditetapkan. Tapi Syarief menyatakan, dokumen hasil penggeledahan ini akan dikaji terlebih dulu untuk mengungkap adanya penyimpangan. “Dokumen hasil penggeledahan ini kami telaah terlebih dulu, nanti baru bisa kami simpulkan,” kata dia.

“Harapan kami kasus ini bisa segera menetapkan tersangka agar kasusnya jadi terang benderang,” kata dia.

Atas kasus ini Syarief mengaku masih menghitung jumlah kerugian keuangan negara. Jaksa kata dia sudah meminta tim audit dari Badan Pengawasan Pembangunan dan Keuangan (BPKP) Kaltim. (imr/rs)


 

Berita Terkait

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Niat Mencari Kijing Bersama Tiga Temannya, Remaja Lelaki Tewas Tenggelam di Kolam Kebun Warga di Loa Tebu

Gadis Tujuh Tahun di Bontang Tewas Tenggelam Saat Bermain Sepeda

Sempekat Keroan Kutai Usulkan Lokasi CFD Dipindah ke Kawasan Kedaton

Tiga Pasang Remaja Pesta Narkoba di Penginapan Kawasan Samarinda Seberang, Empat Diantaranya Diamankan Petugas

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.