Selasa, 02/07/2024
Selasa, 02/07/2024
Wakil Ketua I DPRD Paser H Abdullah menceritakan pengalamannya menunaikan ibadah haji melalui travel abal-abal. (Dwi Cahyo/ Korankaltim.com)
Selasa, 02/07/2024
Wakil Ketua I DPRD Paser H Abdullah menceritakan pengalamannya menunaikan ibadah haji melalui travel abal-abal. (Dwi Cahyo/ Korankaltim.com)
Penulis: Dwi Cahyo
KORANKALTIM.COM, TANA PASER- Menunaikan Ibadah Haji ke merupakan keinginan bagi umat Islam. Begitu juga bagi keluarga Wakil Ketua I DPRD Paser H Abdullah. Ia mengikuti keberangkatan haji 2024 melalui agen PT Tanur Muthmainah Tour. Tetapi, selama di Tanah Suci, ia diperlakukan tak seperti jemaah pada umumnya. Abdullah merasa tertipu karena mendapat layanan yang buruk
Setibanya di Madinah, Abdullah dan rombongan haji PT Tanur Muthmainah Tour dijanjikan akan mendapatkan tasreh (surat izin ibadah haji dari Pemerintah Arab Saudi) dan maktab (penyedia layanan haji).
Namun, ternyata mereka tidak menerima tasreh dan maktab tersebut. Jemaah hanya diberikan ID card yang tidak bisa digunakan untuk masuk ke Makkah. Pun di penginapan, Abdullah dan rombongan tidak bisa bebas keluar dan masuk untuk melaksanakan ibadah.
Selain itu, pelayanan di penginapan juga cukup mengecewakan. Mulai dari makanan hingga ketersediaan air. Tasreh yang diberikan menyusul ternyata juga tidak berlaku dalam pelaksanaan haji tersebut. Sehingga setiap jemaah tidak bisa bebas keluar masuk untuk melaksanakan ibadah haji.
Dengan berbagai peristiwa yang dialami tersebut, ia mengingatkan pada seluruh calon jemaah haji untuk lebih selektif dalam memilih agen atau penyelenggara haji. Ia tidak menginginkan peristiwa kelam yang dialami juga dirasakan masyarakat.
"Kami tidak menginginkan apa yang sudah kami alami juga dialami masyarakat, cukup kami saja," ucap Abdullah, Selasa (2/7/2024).
Ia mengaku telah menyampaikan permasalahan yang dialami pada Direktur PT Tanur Muthmainah Tour, Muhammad Reza Fahlevi. Namun ternyata mereka hanya dijanjikan ganti rugi belasan belasan juta.
"Jika memang berkenan mengganti kerugian, perlu dihitung secara keseluruhan, sebab fasilitas yang kami terima tidak sesuai dengan apa yang tertera di kontrak pelayanan haji," ujarnya.
Abdullah bersama jemaah haji di daerah lainnya akan melaporkan PT Tanur Muthmainah Tour.
"Tahap awal kami akan mencoba menyelesaikan secara musyawarah, jika tidak menemukan solusi kami akan laporkan melalui Polda Kaltim, semoga saja permasalahan ini bisa selesai dan mendapatkan solusi yang terbaik," pungkasnya.
Pihak agen, Nur Hidayanti mengaku hanya bertindak sebagai jembatan bagi jemaah dan PT Tanur Muthmainah. Berkaitan dengan adanya ketidaksesuaian dalam kesepakatan haji menjadi tanggung jawab pihak travel.
"Hal-hal yang tidak sesuai dengan kesepakatan, sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari travel tersebut," ucap Nur Hidayah.
Sementara manajemen PT Tanur Muthmainah belum bisa dikonfirmasi.
Editor: Supiansyah
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.