Kamis, 18/04/2024

Angka Kemiskinan di Mahulu Paling Tinggi di Kaltim, Dinsos Berikan Modal Usaha untuk Pemberdayaan Masyarakat

Kamis, 18/04/2024

Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) yang bakal diberi modal usaha oleh Dinsos Kaltim untuk mengentas kemiskinan. (Foto: Istimewa)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Angka Kemiskinan di Mahulu Paling Tinggi di Kaltim, Dinsos Berikan Modal Usaha untuk Pemberdayaan Masyarakat

Kamis, 18/04/2024

logo

Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) yang bakal diberi modal usaha oleh Dinsos Kaltim untuk mengentas kemiskinan. (Foto: Istimewa)

Penulis: Julika Hengin

KORANKALTIM.COM, UJOH BILANG – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) menjadi daerah dengan angka kemiskinan tertinggi dari 10 kabupaten/kota yang ada di Kaltim.  Angka kemiskinan di kabupaten termuda di Kaltim itu mencapai 11,38 persen.

Berbagai cara pun telah dilakukan Pemkab Mahulu dalam rangka mengentaskan angka kemiskinan. Terutama dalam hal pengakuratan data kemiskinan, pemanfaatan dana Alokasi Dana Kampung (ADK) dan Alokasi Dana Desa (ADD) melibatkan stake holder dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait serta melakukan program yang mendukung untuk memberantas kemiskinan.

Pemprov lewat Dinas Sosial Kaltim juga memberikan dukungannya menurunkan angka kemiskinan, terutama untuk daerah yang angka kemiskinannya masuk kategori kemiskinan ekstrem dan ditargetkan menurun ke angka nol persen.

Hal ini diungkapkan oleh Penyuluh Sosial Ahli Muda Dinsos Kaltim, Kristiningsih kepada korankaltim.com, pada Kamis (18/4/2024) hari ini. Dia menyebut, hal ini didukung melalui program major project yang meliputi 10 kabupaten/kota untuk pelaksanaan kegiatan penanganan fakir miskin. Selain itu, dalam program ini juga meliputi kegiatan yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat.

“Salah satunya dengan memberikan modal usaha agar mereka bisa mandiri dan sejahtera. Jadi nanti sifatnya merata, 10 kabupaten/kota dan pasti berkesempatan mendapatkan kesempatan tersebut,” katanya.

Ketika ditanya kenapa angka kemiskinan di Mahulu tertinggi, ia menilai hal ini disebabkan karena update data vakir miskin di Mahulu masih sangat kurang. Apalagi update data terakhir dilakukan di tahun 2019.

“Nah dengan kegiatan rekonsiliasi kemarin yang sudah dilakukan, kami harapkan untuk verivali data khususnya di tahun ini agar bisa terlaksana. Karena kegiatan saat itu dihadiri kepala kampung, camat dan OPD terkait,” sebutnya.

Dia berharap data yang nantinya diupdate di tahun ini bisa mendukung program pengentasan kemiskinan selanjutnya di Mahulu. Termasuk wacana Pemda yang menggunakan ADD dan ADK dalam mengentas kemiskinan di Mahulu.

“Karena data ini juga sebenarnya bahan utama untuk mengentaskan kemiskinan. Jadi kalau datanya bagus, nanti pelaksanaannya dan tujuan untuk mengentaskan kemiskinan juga dapat tercapai dengan mudah,” tutupnya.

Editor: Maruly Z


Angka Kemiskinan di Mahulu Paling Tinggi di Kaltim, Dinsos Berikan Modal Usaha untuk Pemberdayaan Masyarakat

Kamis, 18/04/2024

Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) yang bakal diberi modal usaha oleh Dinsos Kaltim untuk mengentas kemiskinan. (Foto: Istimewa)

Berita Terkait


Angka Kemiskinan di Mahulu Paling Tinggi di Kaltim, Dinsos Berikan Modal Usaha untuk Pemberdayaan Masyarakat

Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) yang bakal diberi modal usaha oleh Dinsos Kaltim untuk mengentas kemiskinan. (Foto: Istimewa)

Penulis: Julika Hengin

KORANKALTIM.COM, UJOH BILANG – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) menjadi daerah dengan angka kemiskinan tertinggi dari 10 kabupaten/kota yang ada di Kaltim.  Angka kemiskinan di kabupaten termuda di Kaltim itu mencapai 11,38 persen.

Berbagai cara pun telah dilakukan Pemkab Mahulu dalam rangka mengentaskan angka kemiskinan. Terutama dalam hal pengakuratan data kemiskinan, pemanfaatan dana Alokasi Dana Kampung (ADK) dan Alokasi Dana Desa (ADD) melibatkan stake holder dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait serta melakukan program yang mendukung untuk memberantas kemiskinan.

Pemprov lewat Dinas Sosial Kaltim juga memberikan dukungannya menurunkan angka kemiskinan, terutama untuk daerah yang angka kemiskinannya masuk kategori kemiskinan ekstrem dan ditargetkan menurun ke angka nol persen.

Hal ini diungkapkan oleh Penyuluh Sosial Ahli Muda Dinsos Kaltim, Kristiningsih kepada korankaltim.com, pada Kamis (18/4/2024) hari ini. Dia menyebut, hal ini didukung melalui program major project yang meliputi 10 kabupaten/kota untuk pelaksanaan kegiatan penanganan fakir miskin. Selain itu, dalam program ini juga meliputi kegiatan yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat.

“Salah satunya dengan memberikan modal usaha agar mereka bisa mandiri dan sejahtera. Jadi nanti sifatnya merata, 10 kabupaten/kota dan pasti berkesempatan mendapatkan kesempatan tersebut,” katanya.

Ketika ditanya kenapa angka kemiskinan di Mahulu tertinggi, ia menilai hal ini disebabkan karena update data vakir miskin di Mahulu masih sangat kurang. Apalagi update data terakhir dilakukan di tahun 2019.

“Nah dengan kegiatan rekonsiliasi kemarin yang sudah dilakukan, kami harapkan untuk verivali data khususnya di tahun ini agar bisa terlaksana. Karena kegiatan saat itu dihadiri kepala kampung, camat dan OPD terkait,” sebutnya.

Dia berharap data yang nantinya diupdate di tahun ini bisa mendukung program pengentasan kemiskinan selanjutnya di Mahulu. Termasuk wacana Pemda yang menggunakan ADD dan ADK dalam mengentas kemiskinan di Mahulu.

“Karena data ini juga sebenarnya bahan utama untuk mengentaskan kemiskinan. Jadi kalau datanya bagus, nanti pelaksanaannya dan tujuan untuk mengentaskan kemiskinan juga dapat tercapai dengan mudah,” tutupnya.

Editor: Maruly Z


 

Berita Terkait

Marquez Siap Tinggalkan Ducati demi Tunggangan Sepeda Motor Versi Terbaru

Polda Kaltim Salurkan Bantuan Logistik Korban Banjir di Mahakam Ulu

Kawasan Pecinan di Samarinda Dikembangkan, Ini Lokasi Mayoritas Warga Tionghoa Bermukim

Baru Sembilan Hari Keluar Bui, Dua Pengedar Sabu Diringkus di Indekos Jalan Pangeran Antasari

Pemkot Balikpapan Bakal Kirim Bantuan untuk Korban Banjir di Mahulu

Rusmadi Maju Sebagai Bacalon Wali Kota Samarinda, Formulir Pendaftaran ke Golkar dan PDIP Sudah Dikembalikan

Tingkat Kelulusan Siswa Jenjang SMA Sederajat di Berau Capai 100 Persen

Informa Tawarkan Promo Hingga 60 Persen, Furnitur Kantor Sampai Peralatan Dapur Dijual Harga Hemat

ASN di Berau Diingatkan Hindari Menyukai Postingan Berbau Politik

Tiap Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat di Kecamatan Kukar Dialokasikan Rp20 Juta untuk Operasional

Kemenag Bakal Tempatkan 1.378 Formasi CASN Khusus di IKN

KPU Balikpapan Tetapkan 30 Anggota PPK dari Enam Kecamatan Jelang Pilkada Serentak 2024

Gasak Barang-Barang Dibangunan yang Sudah Kosong, Pekerja di Eks Rumah Sakit Tentara Samarinda Ditangkap Polisi

Residivis Spesialis Pencurian di Masjid Raya Samarinda “Dicakar” Tim Elang Setelah Dua Bulan Beraksi

KPU Berau Lantik 65 Anggota PPK dari 13 Kecamatan, Sanksi Pidana Menanti Kalau Melakukan Kesalahan

Bobol Gudang Pupuk di Kecamatan Batu Engau, Empat Karyawan Perusahaan dan Enam Orang Lainnya Ditangkap Polisi

Pekerjakan Anak Dibawah Umur, Pemilik Spa Plus-Plus di Samarinda Ditetapkan Sebagai Tersangka

Hadirkan MPPA, Bukti DP3A Serius Lindungi Perempuan dan Anak dari Kekerasan

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.