Rabu, 25/10/2017

Belum Dialiri Listrik, Education Center Diresmikan

Rabu, 25/10/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Belum Dialiri Listrik, Education Center Diresmikan

Rabu, 25/10/2017

logo

SAMARINDA - Gedung Education Center (EC) Kaltim diresmikan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, Selasa (24/10) kemarin.

Bangunan yang menelan dana pembangunan mencapai Rp84,4 miliar itu diduga sempat tak terurus lama. Gedung megah di Jalan PM Noor Samarinda yang diresmikan itu kabarnya belum mendapat aliran listrik dari PT PLN.

Kini, bangunan itu resmi berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Pengelolaannya diserahkan kepada Putra Sampoerna Fondation (PSF). Bambang Irianto dilantik sebagai Direktur Utama UPTD EC dan Pusat Sains Daerah Kaltim.

“Kerjasamanya dua tahun, saya percaya dengan PSF mereka orang profesional. Semua dari TK sampai Perguruan Tinggi di Kaltim bisa menggunakan tempat ini, guru-guru, dosen yang mau menggelar training bisa di lakukan di sini,” kata Awang Faroek.

Tak cuma sekolah, OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di Kaltim bisa memanfaaatkan EC untuk melakukan pelatihan atau riset.

Sementara itu Direktur Utama EC, Bambang Irianto mengatakan kerjasama yang terjalin mengikat PSF jadi institusi yang bertugas menyiapkan mulai dari SDM, sistem management dan produk yang akan di tawarkan. “Kami perlu waktu tidak sedikit, karena harus melakukan kajian dulu, apa yang akan kami buat,” katanya.

Selanjutnya Direktur Indonesia ­Science Center, Pusat Peragaan Iptek Kemenristek Dikti M Syahrial Annas mengatakan, Education Center Kaltim, menjadi pusat sains ke-23 di Indonesia.

“Kalau untuk tingkat provinsi, Kaltim jadi yang ke-10. Sebenarnya saat ini Indonesia masih jauh tertinggal, karena negara seperti Amerika serikat, sudah punya ratusan pusat sains, Malaysia dan Singapura sudah lebih dari 50,” tukasnya.

Indonesia saat ini mengejar target mem­bangun 500 pusat sains diseluruh nusantara hingga tahun 2025. Ia mengatakan, dalam jangka pendek, Presiden Joko Widodo menargetkan 100 pusat sains di Indonesia bisa terbangun.

Ia menjelaskan pusat sains berperan amat penting bagi pengembangan Iptek khususnya di daerah.

 Dia berharap, EC bisa jadi pusat kajian yang mampu mendorong potensi lokal.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim Dayang Budiati menjelaskan PSF akan bertanggungjawab atas operasi EC sepenuhnya. “Biaya operasional mereka yang bayar seperti listrik, air dan lainnya. Hanya untuk PNS kami yang bekerja di sini bisa memilih, apakah dari PSF, atau dari Disdik. Tapi kalau yang dari PSF ya mereka yang bayar gajinya,” kata Dayang.

Dalam kesempatan tersebut, Kemenristek Dikti juga menyerahkan 18 alat peraga sains untuk melengkapi koleksi yang sudah ada di EC.

Pada peresmian EC nampak begitu berbeda. Nampaknya, EC sempat bersolek sebelum diresmikan. Alat peraga sudah terpasang, fasilitas dan bangungan tak lagi berserakan seperti sebelumnya. Namun sayang, gedung di Jl PM Noor Samarinda tersebut masih belum dialiri listrik dari PLN.

Sebenarnya, Gedung EC masih menyisakan cerita lain dibalik peresmian ini. 

Terpisah, Koordinator Jaringan Muda Pembaharu (Jamper) Kaltim, Ahmadi menduga masih ada masalah yang perlu diselesaikan menyangkut keuangan pembangunannya. Jamper menganggap dengan diresmikannya EC tak lantas menghapus catatan miring anggaran pembangunan gedung itu.

Jamper kata Ahmadi akan menggelar aksi lagi untuk mempertanyakan dugaan penyelewengan anggaran pembangunan EC yang sempat menjadi temuan BPK.

“Besok Insya Allah kami mau aksi lagi Disdik dan Kejati Kaltim, kan ini proyek dari 2013 tapi baru diresmikan sekarang

. Kami mau mempertanyakan dan meminta klarifikasi besok (hari ini), apakah temuan BPK soal pemenang lelang proyek EC ini yang dianggap tidak layak dan memalsukan dokumen, serta ada kelebihan pembayaran Rp3miliar sudah diselesaikan oleh pihak Disdik Kaltim?,” ungkpanya. (rs)

Belum Dialiri Listrik, Education Center Diresmikan

Rabu, 25/10/2017

Berita Terkait


Belum Dialiri Listrik, Education Center Diresmikan

SAMARINDA - Gedung Education Center (EC) Kaltim diresmikan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, Selasa (24/10) kemarin.

Bangunan yang menelan dana pembangunan mencapai Rp84,4 miliar itu diduga sempat tak terurus lama. Gedung megah di Jalan PM Noor Samarinda yang diresmikan itu kabarnya belum mendapat aliran listrik dari PT PLN.

Kini, bangunan itu resmi berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Pengelolaannya diserahkan kepada Putra Sampoerna Fondation (PSF). Bambang Irianto dilantik sebagai Direktur Utama UPTD EC dan Pusat Sains Daerah Kaltim.

“Kerjasamanya dua tahun, saya percaya dengan PSF mereka orang profesional. Semua dari TK sampai Perguruan Tinggi di Kaltim bisa menggunakan tempat ini, guru-guru, dosen yang mau menggelar training bisa di lakukan di sini,” kata Awang Faroek.

Tak cuma sekolah, OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di Kaltim bisa memanfaaatkan EC untuk melakukan pelatihan atau riset.

Sementara itu Direktur Utama EC, Bambang Irianto mengatakan kerjasama yang terjalin mengikat PSF jadi institusi yang bertugas menyiapkan mulai dari SDM, sistem management dan produk yang akan di tawarkan. “Kami perlu waktu tidak sedikit, karena harus melakukan kajian dulu, apa yang akan kami buat,” katanya.

Selanjutnya Direktur Indonesia ­Science Center, Pusat Peragaan Iptek Kemenristek Dikti M Syahrial Annas mengatakan, Education Center Kaltim, menjadi pusat sains ke-23 di Indonesia.

“Kalau untuk tingkat provinsi, Kaltim jadi yang ke-10. Sebenarnya saat ini Indonesia masih jauh tertinggal, karena negara seperti Amerika serikat, sudah punya ratusan pusat sains, Malaysia dan Singapura sudah lebih dari 50,” tukasnya.

Indonesia saat ini mengejar target mem­bangun 500 pusat sains diseluruh nusantara hingga tahun 2025. Ia mengatakan, dalam jangka pendek, Presiden Joko Widodo menargetkan 100 pusat sains di Indonesia bisa terbangun.

Ia menjelaskan pusat sains berperan amat penting bagi pengembangan Iptek khususnya di daerah.

 Dia berharap, EC bisa jadi pusat kajian yang mampu mendorong potensi lokal.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim Dayang Budiati menjelaskan PSF akan bertanggungjawab atas operasi EC sepenuhnya. “Biaya operasional mereka yang bayar seperti listrik, air dan lainnya. Hanya untuk PNS kami yang bekerja di sini bisa memilih, apakah dari PSF, atau dari Disdik. Tapi kalau yang dari PSF ya mereka yang bayar gajinya,” kata Dayang.

Dalam kesempatan tersebut, Kemenristek Dikti juga menyerahkan 18 alat peraga sains untuk melengkapi koleksi yang sudah ada di EC.

Pada peresmian EC nampak begitu berbeda. Nampaknya, EC sempat bersolek sebelum diresmikan. Alat peraga sudah terpasang, fasilitas dan bangungan tak lagi berserakan seperti sebelumnya. Namun sayang, gedung di Jl PM Noor Samarinda tersebut masih belum dialiri listrik dari PLN.

Sebenarnya, Gedung EC masih menyisakan cerita lain dibalik peresmian ini. 

Terpisah, Koordinator Jaringan Muda Pembaharu (Jamper) Kaltim, Ahmadi menduga masih ada masalah yang perlu diselesaikan menyangkut keuangan pembangunannya. Jamper menganggap dengan diresmikannya EC tak lantas menghapus catatan miring anggaran pembangunan gedung itu.

Jamper kata Ahmadi akan menggelar aksi lagi untuk mempertanyakan dugaan penyelewengan anggaran pembangunan EC yang sempat menjadi temuan BPK.

“Besok Insya Allah kami mau aksi lagi Disdik dan Kejati Kaltim, kan ini proyek dari 2013 tapi baru diresmikan sekarang

. Kami mau mempertanyakan dan meminta klarifikasi besok (hari ini), apakah temuan BPK soal pemenang lelang proyek EC ini yang dianggap tidak layak dan memalsukan dokumen, serta ada kelebihan pembayaran Rp3miliar sudah diselesaikan oleh pihak Disdik Kaltim?,” ungkpanya. (rs)

 

Berita Terkait

Proyek Pembangunan Pasar Pagi Samarinda Diklaim Mulai Dikerjakan, DPUPR Optimis Sesuai Target

PDI Perjuangan Yakin Edi Damansyah Masih Bisa Maju Pilkada Kukar

Pemkot Samarinda Kirim Bantuan ke Mahakam Ulu, Andi Harun Tegaskan Tak Biarkan Bupati dan Wakilnya Menanggung Beban Sendirian

Ledakan Smalter Sangasanga Akibat Aliran Pendingin Buangan Macet

Banjir Semakin Meluas, 42 Kampung di Mahakam Ulu Tergenang

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.