Senin, 23/10/2017

Survei: Prabowo Lawan Terkuat Jokowi di Pilpres 2019

Senin, 23/10/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Survei: Prabowo Lawan Terkuat Jokowi di Pilpres 2019

Senin, 23/10/2017

JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih jadi lawan terkuat Presiden Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Hal itu berdasakan hasil survei PolMark Indonesia, jika Pilpres dilakukan saat ini.

Survei dilakukan pada 9-20 September 2017 dengan responden 2.250 orang dari 32 provinsi. Survei tersebut menunjukkan, Prabowo memperoleh suara sebesar 21 persen, di bawah Presiden Joko Widodo yang mendapat suara 41,2 persen.

“Jokowi itu dipilih dengan 41,2 persen, Pak Prabowo 21 persen. Di bawah itu angkanya sangat amat tidak signifikan dibandingkan dengan dua tokoh ini,” kata Direktur PolMark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah dalam Laporan Survei Nasional ‘Tiga Tahun Jokowi-JK dan Calon Penantang Jokowi 2019’ di bilangan SCBD, Jakarta, Minggu (22/10).

Nama-nama lain yang menguntit dua kandidat yang sudah bertarung pada Pilpres 2014 itu di antaranya, Agus Harimurti Yudhoyono dengan 2,9 persen, Anies Baswedan 2,2 persen, Hary Tanoesoedibjo 2 persen. 

Kemudian ada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memperoleh 2 persen, Wakil Presiden Jusuf Kalla 1,9 persen, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri 1,1 persen, Rhoma Irama 1 persen dan sejumlah nama lainnya di bawah 0 persen. 

“Kemudian Pak Zulkifli Hasan (Ketua Umum PAN) 0,2 persen, Cak Imin (Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar) 0,1 persen,” kata Eep.

Berdasarkan survei juga, alasan responden dalam memilih presiden, karena merakyat 18,7 persen, berwibawa dan tegas 18,6 persen, kinerja kerja terbukti 11 persen, jujur, adil, bijaksana dan bertanggung jawab sebesar 7,2 persen dan alasan lainnya di bawah 5 persen. 

Kader PDIP Maruarar Sirait menanggapi enteng hasil survei nasional yang dilakukan PolMark Indonesia. Pria yang karib disapa Ara itu mengatakan, semua memiliki potensi untuk maju dalam gelaran Pilpres 2019.

“Semua harus dihargai, semua punya potensi, saya pikir survei itu sangat dinamis. Kita lihat survei tentang Jokowi terus naik. Saya pikir 2019 waktunya kompetisi, apa itu Pak Prabowo, Pak Anies, siapa pun itu harus kita hormati,” tuturnya. 

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani juga menyambut positif hasil survei yang dilakukan PolMark. Menurut dia masih ada waktu sekitar setahun bagi partainya mempersiapkan pemenangan Prabowo Subianto. 

Muzani menyatakan, sejauh ini Ketua Umum Gerindra itu tengah melakukan pendekatan kepada sejumlah tokoh masyarakat. Gerindra, kata Muzani, sudah memastikan akan kembali mengusung Prabowo menjadi Capres 2019. 

“Pak Prabowo juga terus melakukan kegiatan pendekatan dengan banyak tokoh masyarakat. Sehingga apapun hasilnya survei itu buat kami menyambutnya positif,” tutur dia. (cni)

Survei: Prabowo Lawan Terkuat Jokowi di Pilpres 2019

Senin, 23/10/2017

Berita Terkait


Survei: Prabowo Lawan Terkuat Jokowi di Pilpres 2019

JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih jadi lawan terkuat Presiden Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Hal itu berdasakan hasil survei PolMark Indonesia, jika Pilpres dilakukan saat ini.

Survei dilakukan pada 9-20 September 2017 dengan responden 2.250 orang dari 32 provinsi. Survei tersebut menunjukkan, Prabowo memperoleh suara sebesar 21 persen, di bawah Presiden Joko Widodo yang mendapat suara 41,2 persen.

“Jokowi itu dipilih dengan 41,2 persen, Pak Prabowo 21 persen. Di bawah itu angkanya sangat amat tidak signifikan dibandingkan dengan dua tokoh ini,” kata Direktur PolMark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah dalam Laporan Survei Nasional ‘Tiga Tahun Jokowi-JK dan Calon Penantang Jokowi 2019’ di bilangan SCBD, Jakarta, Minggu (22/10).

Nama-nama lain yang menguntit dua kandidat yang sudah bertarung pada Pilpres 2014 itu di antaranya, Agus Harimurti Yudhoyono dengan 2,9 persen, Anies Baswedan 2,2 persen, Hary Tanoesoedibjo 2 persen. 

Kemudian ada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memperoleh 2 persen, Wakil Presiden Jusuf Kalla 1,9 persen, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri 1,1 persen, Rhoma Irama 1 persen dan sejumlah nama lainnya di bawah 0 persen. 

“Kemudian Pak Zulkifli Hasan (Ketua Umum PAN) 0,2 persen, Cak Imin (Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar) 0,1 persen,” kata Eep.

Berdasarkan survei juga, alasan responden dalam memilih presiden, karena merakyat 18,7 persen, berwibawa dan tegas 18,6 persen, kinerja kerja terbukti 11 persen, jujur, adil, bijaksana dan bertanggung jawab sebesar 7,2 persen dan alasan lainnya di bawah 5 persen. 

Kader PDIP Maruarar Sirait menanggapi enteng hasil survei nasional yang dilakukan PolMark Indonesia. Pria yang karib disapa Ara itu mengatakan, semua memiliki potensi untuk maju dalam gelaran Pilpres 2019.

“Semua harus dihargai, semua punya potensi, saya pikir survei itu sangat dinamis. Kita lihat survei tentang Jokowi terus naik. Saya pikir 2019 waktunya kompetisi, apa itu Pak Prabowo, Pak Anies, siapa pun itu harus kita hormati,” tuturnya. 

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani juga menyambut positif hasil survei yang dilakukan PolMark. Menurut dia masih ada waktu sekitar setahun bagi partainya mempersiapkan pemenangan Prabowo Subianto. 

Muzani menyatakan, sejauh ini Ketua Umum Gerindra itu tengah melakukan pendekatan kepada sejumlah tokoh masyarakat. Gerindra, kata Muzani, sudah memastikan akan kembali mengusung Prabowo menjadi Capres 2019. 

“Pak Prabowo juga terus melakukan kegiatan pendekatan dengan banyak tokoh masyarakat. Sehingga apapun hasilnya survei itu buat kami menyambutnya positif,” tutur dia. (cni)

 

Berita Terkait

Pemkot Samarinda Kirim Bantuan ke Mahakam Ulu, Andi Harun Tegaskan Tak Biarkan Bupati dan Wakilnya Menanggung Beban Sendirian

Ledakan Smalter Sangasanga Akibat Aliran Pendingin Buangan Macet

Banjir Semakin Meluas, 42 Kampung di Mahakam Ulu Tergenang

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Niat Mencari Kijing Bersama Tiga Temannya, Remaja Lelaki Tewas Tenggelam di Kolam Kebun Warga di Loa Tebu

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.