Rabu, 27/09/2017

MUI: Kami Tak Pernah Merilis Ustadz Yang Perlu Diwaspadai

Rabu, 27/09/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

MUI: Kami Tak Pernah Merilis Ustadz Yang Perlu Diwaspadai

Rabu, 27/09/2017

logo

SAMARINDA - Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim KH Muhammad Haiban memastikan bahwa MUI tak pernah merilis daftar 70 ustadz yang perlu diwaspadai.

Ia menjelaskan bahwa, daftar tersebut tersebut beredar sudah sejak tahun lalu. Namun ia dengan tegas memastikan bahwa daftar itu tidak benar.

“Apalagi nama-nama yang tercantum di dalam daftar tersebut, saya tahu orang-orang yang baik dalam dakwah,” ujarnya saat dikonfirmasi Koran Kaltim, Selasa (26/9) petang.

Untuk itu ia meminta kepada umat muslim untuk tidak mudah mempercayai informasi yang beredar. “Sebaiknya tabayyun dahulu, dipastikan,” tuturnya.

Sementara itu, Ustadz Muflih Safitra, pendakwah asal Balikpapan yang namanya tercantum dalam daftar tersebut menyampaikan keberatannya atas tulisan wartawan media ini.

Ia merasa difitnah dan dirugikan karena digolongkan dalam daftar ustadz yang berideologi takfiri. Sebelumnya pada saat tahun 2016 lalu berita tersebut beredar ia sudah dirugikan. 

“Ada oknum di masjid tempat saya mengisi kajian yang menghasut takmir masjid untuk mencekal kajian dengan alasan saya masuk dalam daftar ustadz yang disebarkan. Jadi harapan saya pemberitaan ini dapat segera diluruskan,” ujar Ustadz Muflih Safitra dikonfirmasi Koran Kaltim, Selasa (26/9) petang.

Ia menjelaskan bahwa pada 6 September 2016, MUI pusat telah mengeluarkan pernyataan resmi bahwa daftar itu tidak pernah ada.

Ia mengira bahwa ada kalangan yang sengaja menuliskannya untuk menghambat dakwah yang ada.

“Kami dan sebagian asatidzah yang masuk dalam daftar tersebut, juga mengisi kajian di instansi pemerintahan yang selama ini dikafirkan oleh para teroris di negeri ini, seperti di Polda, dan dalam kajian kami justru aktif membantah pemikiran sebagian orang yang mudah mengkafirkan pemerintah dan menghasut masyarakat untuk memberontak dan menebarkan aksi terorisme di Indonesia,” paparnya.

Sementara wartawan  media ini secara pribadi telah menyampaikan permohonan maaf kepada pihak Ustadz Muflih, sekaligus mewakilkan kepada semua nama yang tercantum dalam daftar tersebut.

Sebelumnya diberitakan, bahwa Ketua MUI Kaltim KH Hamrihaz akan mengkonfirmasi terkait daftar yang beredar, dan meminta masyarakat waspada

Sebelumnya diberitakan, bahwa Ketua MUI Kaltim KH Hamrihaz akan mengkonfirmasi terkait daftar yang beredar, dan meminta masyarakat waspada. (rs)


MUI: Kami Tak Pernah Merilis Ustadz Yang Perlu Diwaspadai

Rabu, 27/09/2017

Berita Terkait


MUI: Kami Tak Pernah Merilis Ustadz Yang Perlu Diwaspadai

SAMARINDA - Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim KH Muhammad Haiban memastikan bahwa MUI tak pernah merilis daftar 70 ustadz yang perlu diwaspadai.

Ia menjelaskan bahwa, daftar tersebut tersebut beredar sudah sejak tahun lalu. Namun ia dengan tegas memastikan bahwa daftar itu tidak benar.

“Apalagi nama-nama yang tercantum di dalam daftar tersebut, saya tahu orang-orang yang baik dalam dakwah,” ujarnya saat dikonfirmasi Koran Kaltim, Selasa (26/9) petang.

Untuk itu ia meminta kepada umat muslim untuk tidak mudah mempercayai informasi yang beredar. “Sebaiknya tabayyun dahulu, dipastikan,” tuturnya.

Sementara itu, Ustadz Muflih Safitra, pendakwah asal Balikpapan yang namanya tercantum dalam daftar tersebut menyampaikan keberatannya atas tulisan wartawan media ini.

Ia merasa difitnah dan dirugikan karena digolongkan dalam daftar ustadz yang berideologi takfiri. Sebelumnya pada saat tahun 2016 lalu berita tersebut beredar ia sudah dirugikan. 

“Ada oknum di masjid tempat saya mengisi kajian yang menghasut takmir masjid untuk mencekal kajian dengan alasan saya masuk dalam daftar ustadz yang disebarkan. Jadi harapan saya pemberitaan ini dapat segera diluruskan,” ujar Ustadz Muflih Safitra dikonfirmasi Koran Kaltim, Selasa (26/9) petang.

Ia menjelaskan bahwa pada 6 September 2016, MUI pusat telah mengeluarkan pernyataan resmi bahwa daftar itu tidak pernah ada.

Ia mengira bahwa ada kalangan yang sengaja menuliskannya untuk menghambat dakwah yang ada.

“Kami dan sebagian asatidzah yang masuk dalam daftar tersebut, juga mengisi kajian di instansi pemerintahan yang selama ini dikafirkan oleh para teroris di negeri ini, seperti di Polda, dan dalam kajian kami justru aktif membantah pemikiran sebagian orang yang mudah mengkafirkan pemerintah dan menghasut masyarakat untuk memberontak dan menebarkan aksi terorisme di Indonesia,” paparnya.

Sementara wartawan  media ini secara pribadi telah menyampaikan permohonan maaf kepada pihak Ustadz Muflih, sekaligus mewakilkan kepada semua nama yang tercantum dalam daftar tersebut.

Sebelumnya diberitakan, bahwa Ketua MUI Kaltim KH Hamrihaz akan mengkonfirmasi terkait daftar yang beredar, dan meminta masyarakat waspada

Sebelumnya diberitakan, bahwa Ketua MUI Kaltim KH Hamrihaz akan mengkonfirmasi terkait daftar yang beredar, dan meminta masyarakat waspada. (rs)


 

Berita Terkait

PDI Perjuangan Yakin Edi Damansyah Masih Bisa Maju Pilkada Kukar

Pemkot Samarinda Kirim Bantuan ke Mahakam Ulu, Andi Harun Tegaskan Tak Biarkan Bupati dan Wakilnya Menanggung Beban Sendirian

Ledakan Smalter Sangasanga Akibat Aliran Pendingin Buangan Macet

Banjir Semakin Meluas, 42 Kampung di Mahakam Ulu Tergenang

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.