Selasa, 05/09/2017

Sering Kehabisan Bensin dan Solar

Selasa, 05/09/2017

Suasana antrean di SPBU Jalan Belintut, Barong Tongkok. Di SPBU ini bensin dan solar lebih cepat habis. (FOTO: IMRAN/KK)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Sering Kehabisan Bensin dan Solar

Selasa, 05/09/2017

logo

Suasana antrean di SPBU Jalan Belintut, Barong Tongkok. Di SPBU ini bensin dan solar lebih cepat habis. (FOTO: IMRAN/KK)

SENDAWAR - Warga di Kutai Barat (Kubar) meminta agar Pemkab Kubar serta pihak berwenang segera menertibkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) serta sejumlah APMS di dalam Kota Sendawar. Tanpa pengawasan, stok premium dan solar kerap habis lebih cepat. Bahkan, belum mencapai tengah hari, stok bahan bakar minyak di SPBU dan sejumlah APMS ludes.

Warga menduga selama ini ada ‘permainan’ dalam distribusi dan penjualan di SPBU dan APMS, terutama jenis premium (lebih dikenal dengan sebutan bensin). Setiap hari, bensin di SPBU yang berlokasi di Jalan Belintut, Kampung Ngenyan Asa, Kecamatan Barong Tongkok, Sendawar cepat habis. Banyak pengantre mengeluh karena tak kebagian.

Sepeti yang terjadi di SPBU Belintut, Selasa (5/9). SPBU sudah kehabisan stok sekira pukul 12.30 Wita. Petugas SPBU menyebut bensin sudah ludes.

Pantauan Koran Kaltim, kehabisan bensin dan solar di SPBU itu karena pihak SPBU lebih memprioritaskan penjualan kepada pembeli yang membawa jerigen untuk di ecer kembali (pengetap).

“Sudah sering terjadi kehabisan bensin dan solar di SPBU yang ada di Belintut. Premium dan solar belum siang hari, sudah habis,” kata Hendri Philip (45) yang saat itu sempat ikut ngantri sepeda motornya, namun tak kebagian bensin.

Selama ini SPBU tidak membatasi pembelian. Dia menduga ada permainan antara petugas nozzle (corong) dispenser SPBU dengan para pengetap yang merupakan langganannya. Biasanya mereka berulang kali bolak-balik mengisi BBM di tangki kendaraan yang mereka bawa.

“Apalagi petugas nozzle di SPBU tahu bahwa pembeli itu seorang pengetap langganannya, maka akan didahulukan mengisi tangki kendaraannya ketimbang masyarakat yang telah mengantri berjam-jam. Akibatnya, SPBU jadi cepat tutup karena kehabisan stok BBM,” tuturnya geram.

Pengantre lainnya, Chaniago (49) warga Kecamatan Barong Tongkok mengaku sebagai masyarakat sangat dirugikan dengan kondisi ini. Mau tak mau, dia harus rela membeli bahan bakar ke pedagang eceran meski harganya cukup tinggi dibanding harga di SPBU.

“Saya tak sempat isi solar mobil tadi, saya lama ngantre, ternyata dibilang petugas SPBU solar habis,” ujarnya.

Dia berharap Tim Terpadu Pemkab Kubar dan pengawas Pertamina Wilayah Kaltim, secepatnya turun ke Kubar untuk menindak SPBU dan APMS nakal yang ada di Belintut yang kerap menjual BBM kepada pengetap.

Sementara itu, Manager Communication and Relations Pertamina Kalimantan, Alicia Irzanova menyatakan pasokan premium dan solar ke Kabupaten Kubar tetap dilakukan Pertamina.

“Apabila SPBU kehabisan stok, konsumen sebenarnya dapat membeli di APMS/SPBU terdekat. Untuk kemudahan konsumen yang tidak familiar di daerah tersebut, Pertamina menyediakan aplikasi Pertamina Go untuk mencari lokasi terdekat. Khusus pasokan SPBU 64-755.01, hari ini tersedia pasokan Premium 24.000 liter,  Biosolar 16.000 liter dan Pertamax 8.000 liter,” kata Alicia Irzanova, Selasa (5/9).

Berdasarkan penelusurannya, sepanjang Selasa (5/9) stok bahan bakar minyak di Kubar sebenarnya tersedia sampai sore hari. Seperti yang ada di APMS Mitra AGI yang jaraknya sekitar 2 kilometer dan APMS Harkat Bersama yang jaraknya sekitar 5 kilometer dari SPBU di Jalan Belintut.

“Di SPBU juga masih ada stok Pertamax kok sampai sore,” tutup Alicia. (imr/fir)


Pasokan BBM ke Kubar

  • Premium 24.000 Liter
  • Biosolar 16.000 Liter
  • Pertamax 8.000 Liter

sumber Humas Pertamina

Sering Kehabisan Bensin dan Solar

Selasa, 05/09/2017

Suasana antrean di SPBU Jalan Belintut, Barong Tongkok. Di SPBU ini bensin dan solar lebih cepat habis. (FOTO: IMRAN/KK)

Berita Terkait


Sering Kehabisan Bensin dan Solar

Suasana antrean di SPBU Jalan Belintut, Barong Tongkok. Di SPBU ini bensin dan solar lebih cepat habis. (FOTO: IMRAN/KK)

SENDAWAR - Warga di Kutai Barat (Kubar) meminta agar Pemkab Kubar serta pihak berwenang segera menertibkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) serta sejumlah APMS di dalam Kota Sendawar. Tanpa pengawasan, stok premium dan solar kerap habis lebih cepat. Bahkan, belum mencapai tengah hari, stok bahan bakar minyak di SPBU dan sejumlah APMS ludes.

Warga menduga selama ini ada ‘permainan’ dalam distribusi dan penjualan di SPBU dan APMS, terutama jenis premium (lebih dikenal dengan sebutan bensin). Setiap hari, bensin di SPBU yang berlokasi di Jalan Belintut, Kampung Ngenyan Asa, Kecamatan Barong Tongkok, Sendawar cepat habis. Banyak pengantre mengeluh karena tak kebagian.

Sepeti yang terjadi di SPBU Belintut, Selasa (5/9). SPBU sudah kehabisan stok sekira pukul 12.30 Wita. Petugas SPBU menyebut bensin sudah ludes.

Pantauan Koran Kaltim, kehabisan bensin dan solar di SPBU itu karena pihak SPBU lebih memprioritaskan penjualan kepada pembeli yang membawa jerigen untuk di ecer kembali (pengetap).

“Sudah sering terjadi kehabisan bensin dan solar di SPBU yang ada di Belintut. Premium dan solar belum siang hari, sudah habis,” kata Hendri Philip (45) yang saat itu sempat ikut ngantri sepeda motornya, namun tak kebagian bensin.

Selama ini SPBU tidak membatasi pembelian. Dia menduga ada permainan antara petugas nozzle (corong) dispenser SPBU dengan para pengetap yang merupakan langganannya. Biasanya mereka berulang kali bolak-balik mengisi BBM di tangki kendaraan yang mereka bawa.

“Apalagi petugas nozzle di SPBU tahu bahwa pembeli itu seorang pengetap langganannya, maka akan didahulukan mengisi tangki kendaraannya ketimbang masyarakat yang telah mengantri berjam-jam. Akibatnya, SPBU jadi cepat tutup karena kehabisan stok BBM,” tuturnya geram.

Pengantre lainnya, Chaniago (49) warga Kecamatan Barong Tongkok mengaku sebagai masyarakat sangat dirugikan dengan kondisi ini. Mau tak mau, dia harus rela membeli bahan bakar ke pedagang eceran meski harganya cukup tinggi dibanding harga di SPBU.

“Saya tak sempat isi solar mobil tadi, saya lama ngantre, ternyata dibilang petugas SPBU solar habis,” ujarnya.

Dia berharap Tim Terpadu Pemkab Kubar dan pengawas Pertamina Wilayah Kaltim, secepatnya turun ke Kubar untuk menindak SPBU dan APMS nakal yang ada di Belintut yang kerap menjual BBM kepada pengetap.

Sementara itu, Manager Communication and Relations Pertamina Kalimantan, Alicia Irzanova menyatakan pasokan premium dan solar ke Kabupaten Kubar tetap dilakukan Pertamina.

“Apabila SPBU kehabisan stok, konsumen sebenarnya dapat membeli di APMS/SPBU terdekat. Untuk kemudahan konsumen yang tidak familiar di daerah tersebut, Pertamina menyediakan aplikasi Pertamina Go untuk mencari lokasi terdekat. Khusus pasokan SPBU 64-755.01, hari ini tersedia pasokan Premium 24.000 liter,  Biosolar 16.000 liter dan Pertamax 8.000 liter,” kata Alicia Irzanova, Selasa (5/9).

Berdasarkan penelusurannya, sepanjang Selasa (5/9) stok bahan bakar minyak di Kubar sebenarnya tersedia sampai sore hari. Seperti yang ada di APMS Mitra AGI yang jaraknya sekitar 2 kilometer dan APMS Harkat Bersama yang jaraknya sekitar 5 kilometer dari SPBU di Jalan Belintut.

“Di SPBU juga masih ada stok Pertamax kok sampai sore,” tutup Alicia. (imr/fir)


Pasokan BBM ke Kubar

  • Premium 24.000 Liter
  • Biosolar 16.000 Liter
  • Pertamax 8.000 Liter

sumber Humas Pertamina

 

Berita Terkait

Pemkot Samarinda Kirim Bantuan ke Mahakam Ulu, Andi Harun Tegaskan Tak Biarkan Bupati dan Wakilnya Menanggung Beban Sendirian

Ledakan Smalter Sangasanga Akibat Aliran Pendingin Buangan Macet

Banjir Semakin Meluas, 42 Kampung di Mahakam Ulu Tergenang

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Niat Mencari Kijing Bersama Tiga Temannya, Remaja Lelaki Tewas Tenggelam di Kolam Kebun Warga di Loa Tebu

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.