Selasa, 05/09/2017

Jokowi Diminta Buka Investigasi Kasus Munir

Selasa, 05/09/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Jokowi Diminta Buka Investigasi Kasus Munir

Selasa, 05/09/2017

JAKARTA - Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) diminta untuk membuka kembali kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib yang terjadi 13 tahun silam. Kasus Munir yang dibunuh dalam pesawat Garuda rute Jakarta-Amsterdam, Belanda, hingga saat ini masih menjadi misteri.

Executive Director Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengatakan, saat ini tugas semua pihak untuk mengingatkan Presiden Jokowi. Apalagi, ia pernah memanggil ahli hukum pada September 2016 untuk dimintai pendapat khususnya mengenai pembunuhan Munir. Namun, ia melihat belum ada kemajuan sampai hari ini.

“Kami tidak melihat Jaksa Agung HM Prasetyo mengambil langkah-langkah (investigasi kembali) dan menghasilkan kemajuan. Karena saat itu diberitakan pula bahwa Presiden Jokowi memerintahkan Jaksa Agung untuk mencari dokumen tim pencari fakta sampai ketemu dan melanjutkan proses penuntutan,” ujar Hamid saat acara Diskusi Publik bertema ‘Munir, Demokrasi, dan Perlindungan Pembela HAM’, di Jakarta, Selasa (5/9).

Hamid juga tidak melihat investigasi baru yang dimulai Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian yang kabarnya lulusan strata tiga (S3) tapi tidak memiliki keberanian intelektual dan investigasi. Padahal, kepolisian yang memiliki otoritas untuk memulai investigasi baru. Ia menyindir negara yang bertugas melindungi warga justru membunuh warganya. 

Hamid menjelaskan, perlu diketahui surat yang diberikan Badan Intelijen Negara (BIN) pada maskapai Garuda Indonesia menugaskan Pollycarpus Budihari Priyanto ikut dalam beberapa penerbangan termasuk yang ditumpangi Munir untuk mendeteksi ancaman terorisme. Tetapi justru ia yang membunuh Munir.

Sementara itu istri almarhum Munir, Suciwati mengaku meski tak mempercayai Jokowi, ia akan mendorong presiden untuk menyelesaikan kasus ini. Ia menegaskan, Jokowi punya tanggung jawab karena pernah mengatakan kasus ini sudah diuangkap. “Perjuangan tidak boleh berhenti. Kalau bicara harus direalisasikan,” katanya.

Meski putusan sudah sampai tingkat kasasi, Suciwati tidak akan menyerah dan akan berjuang dengan berbagai cara. Seperti membangun opini publik supaya masyarakat tahu pemerintah seperti ini. Selain itu berkomunikasi dengan Dewan HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ia juga berharap generasi muda, termasuk mahasiswa untuk ikut menyuarakan hal ini. (rol)


Jokowi Diminta Buka Investigasi Kasus Munir

Selasa, 05/09/2017

Berita Terkait


Jokowi Diminta Buka Investigasi Kasus Munir

JAKARTA - Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) diminta untuk membuka kembali kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib yang terjadi 13 tahun silam. Kasus Munir yang dibunuh dalam pesawat Garuda rute Jakarta-Amsterdam, Belanda, hingga saat ini masih menjadi misteri.

Executive Director Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengatakan, saat ini tugas semua pihak untuk mengingatkan Presiden Jokowi. Apalagi, ia pernah memanggil ahli hukum pada September 2016 untuk dimintai pendapat khususnya mengenai pembunuhan Munir. Namun, ia melihat belum ada kemajuan sampai hari ini.

“Kami tidak melihat Jaksa Agung HM Prasetyo mengambil langkah-langkah (investigasi kembali) dan menghasilkan kemajuan. Karena saat itu diberitakan pula bahwa Presiden Jokowi memerintahkan Jaksa Agung untuk mencari dokumen tim pencari fakta sampai ketemu dan melanjutkan proses penuntutan,” ujar Hamid saat acara Diskusi Publik bertema ‘Munir, Demokrasi, dan Perlindungan Pembela HAM’, di Jakarta, Selasa (5/9).

Hamid juga tidak melihat investigasi baru yang dimulai Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian yang kabarnya lulusan strata tiga (S3) tapi tidak memiliki keberanian intelektual dan investigasi. Padahal, kepolisian yang memiliki otoritas untuk memulai investigasi baru. Ia menyindir negara yang bertugas melindungi warga justru membunuh warganya. 

Hamid menjelaskan, perlu diketahui surat yang diberikan Badan Intelijen Negara (BIN) pada maskapai Garuda Indonesia menugaskan Pollycarpus Budihari Priyanto ikut dalam beberapa penerbangan termasuk yang ditumpangi Munir untuk mendeteksi ancaman terorisme. Tetapi justru ia yang membunuh Munir.

Sementara itu istri almarhum Munir, Suciwati mengaku meski tak mempercayai Jokowi, ia akan mendorong presiden untuk menyelesaikan kasus ini. Ia menegaskan, Jokowi punya tanggung jawab karena pernah mengatakan kasus ini sudah diuangkap. “Perjuangan tidak boleh berhenti. Kalau bicara harus direalisasikan,” katanya.

Meski putusan sudah sampai tingkat kasasi, Suciwati tidak akan menyerah dan akan berjuang dengan berbagai cara. Seperti membangun opini publik supaya masyarakat tahu pemerintah seperti ini. Selain itu berkomunikasi dengan Dewan HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ia juga berharap generasi muda, termasuk mahasiswa untuk ikut menyuarakan hal ini. (rol)


 

Berita Terkait

PDI Perjuangan Yakin Edi Damansyah Masih Bisa Maju Pilkada Kukar

Pemkot Samarinda Kirim Bantuan ke Mahakam Ulu, Andi Harun Tegaskan Tak Biarkan Bupati dan Wakilnya Menanggung Beban Sendirian

Ledakan Smalter Sangasanga Akibat Aliran Pendingin Buangan Macet

Banjir Semakin Meluas, 42 Kampung di Mahakam Ulu Tergenang

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.