Kamis, 24/08/2017

Karyawan TOTAL E&P Gabung Pertamina

Kamis, 24/08/2017

FOTO: TIMKREATIF/KK

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Karyawan TOTAL E&P Gabung Pertamina

Kamis, 24/08/2017

logo

FOTO: TIMKREATIF/KK

SAMARINDA - Jelang habis masa operasi TOTAL E&P Indonesie dan Inpex Corp di lapangan migas Blok Mahakam, 1 Januari 2018, dipastikan tak muncul gejolak soal ketenaga kerjaan. PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Hulu Mahakam (PHM), operator lapangan migas Blok Mahakam berniat merekrut seluruh karyawan perusahaan asal Perancis itu. Mereka dipastikan tetap akan bekerja pada posisi yang sama.

Agus Suprijanto, Vice President Autoritazion and Cordination, Comunication, and External Relation TOTAL E&P Indonesie mengatakan sampai saat ini sebagian besar sudah menerima tawaran bergabung dengan PHM. Menurut dia, posisi pekerjaan saat bekerja di TOTAL tidak ada perubahan saat bergabung dengan PHM.

“Sudah lebih 90 persen menerima tawaran, 2018 udah secure, struktur tidak berubah. Jadi hanya berganti baju dan logo saja,” kata Agus Suprijanto.

Menurut dia selama masa transisi tidak akan ada perubahan. Sistem kerja yang sudah berjalan di TOTAL tetap akan dijalankan saat operator berubah menjadi PHM. “Kalau bertahan sampai kapan? itu tergantung pemerintah sebagai pemilik,” kata dia.

Saat disinggung hijrahnya para karyawan TOTAL berbanding lurus dengan penolakan atas tawaran saham 30 persen Blok Mahakam oleh PT Pertamina, Agus tidak tegas menjawab. Menurut dia, sampai saat ini TOTAL bersama PT Pertamina masih terus membahasnya secara B to B (bisnis to bisnis).

“Jadi masih belum ada keputusan, diskusinya masih belum selesai dengan Pertamina, masih tingkat working level,” kata dia.

Sesuai perjanjian, TOTAL memang masih memiliki waktu memilih. Setidaknya, batas akhir menentukan sikap menyangkut keterlibatannya di Blok Mahakam, pada 31 Desember 2017. “Itu sudah paling akhir, mengambil atau tidak,” kata dia.

Menjalani masa transisi, Pemerintah meminta produksi Blok Mahakam dapat dijaga selama masa transisi dari Total E&P Indonesie ke Pertamina Hulu Mahakam pada 1 Januari 2018. Saat ini produksi Blok Mahakam mencapai 1,4 juta kaki kubik perhari (MMSCFD).

Dengan sikap para karyawan eks TOTAL yang sudah menentukan sikap ini setidaknya mengurangi beban pemerintah yang khawatir akan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) seiring habisnya masa kontrak TOTAL di Kaltim.

Sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kaltim, Fathul Halim menyatakan eks karyawan TOTAL akan ditampung oleh operator Blok Mahakam yang ditunjuk PT Pertamina. Kepastian ini kata dia tertuang dalam kesepakatan antara PT Pertamina, TOTAL dan Pemerintah.

“Mereka sudah komitmen akan menggunakan seluruh SDM yang ada,” kata Fathul Halim. (rs/fir)


Karyawan TOTAL E&P Gabung Pertamina

Kamis, 24/08/2017

FOTO: TIMKREATIF/KK

Berita Terkait


Karyawan TOTAL E&P Gabung Pertamina

FOTO: TIMKREATIF/KK

SAMARINDA - Jelang habis masa operasi TOTAL E&P Indonesie dan Inpex Corp di lapangan migas Blok Mahakam, 1 Januari 2018, dipastikan tak muncul gejolak soal ketenaga kerjaan. PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Hulu Mahakam (PHM), operator lapangan migas Blok Mahakam berniat merekrut seluruh karyawan perusahaan asal Perancis itu. Mereka dipastikan tetap akan bekerja pada posisi yang sama.

Agus Suprijanto, Vice President Autoritazion and Cordination, Comunication, and External Relation TOTAL E&P Indonesie mengatakan sampai saat ini sebagian besar sudah menerima tawaran bergabung dengan PHM. Menurut dia, posisi pekerjaan saat bekerja di TOTAL tidak ada perubahan saat bergabung dengan PHM.

“Sudah lebih 90 persen menerima tawaran, 2018 udah secure, struktur tidak berubah. Jadi hanya berganti baju dan logo saja,” kata Agus Suprijanto.

Menurut dia selama masa transisi tidak akan ada perubahan. Sistem kerja yang sudah berjalan di TOTAL tetap akan dijalankan saat operator berubah menjadi PHM. “Kalau bertahan sampai kapan? itu tergantung pemerintah sebagai pemilik,” kata dia.

Saat disinggung hijrahnya para karyawan TOTAL berbanding lurus dengan penolakan atas tawaran saham 30 persen Blok Mahakam oleh PT Pertamina, Agus tidak tegas menjawab. Menurut dia, sampai saat ini TOTAL bersama PT Pertamina masih terus membahasnya secara B to B (bisnis to bisnis).

“Jadi masih belum ada keputusan, diskusinya masih belum selesai dengan Pertamina, masih tingkat working level,” kata dia.

Sesuai perjanjian, TOTAL memang masih memiliki waktu memilih. Setidaknya, batas akhir menentukan sikap menyangkut keterlibatannya di Blok Mahakam, pada 31 Desember 2017. “Itu sudah paling akhir, mengambil atau tidak,” kata dia.

Menjalani masa transisi, Pemerintah meminta produksi Blok Mahakam dapat dijaga selama masa transisi dari Total E&P Indonesie ke Pertamina Hulu Mahakam pada 1 Januari 2018. Saat ini produksi Blok Mahakam mencapai 1,4 juta kaki kubik perhari (MMSCFD).

Dengan sikap para karyawan eks TOTAL yang sudah menentukan sikap ini setidaknya mengurangi beban pemerintah yang khawatir akan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) seiring habisnya masa kontrak TOTAL di Kaltim.

Sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kaltim, Fathul Halim menyatakan eks karyawan TOTAL akan ditampung oleh operator Blok Mahakam yang ditunjuk PT Pertamina. Kepastian ini kata dia tertuang dalam kesepakatan antara PT Pertamina, TOTAL dan Pemerintah.

“Mereka sudah komitmen akan menggunakan seluruh SDM yang ada,” kata Fathul Halim. (rs/fir)


 

Berita Terkait

Ledakan Smalter Sangasanga Akibat Aliran Pendingin Buangan Macet

Banjir Semakin Meluas, 42 Kampung di Mahakam Ulu Tergenang

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Niat Mencari Kijing Bersama Tiga Temannya, Remaja Lelaki Tewas Tenggelam di Kolam Kebun Warga di Loa Tebu

Gadis Tujuh Tahun di Bontang Tewas Tenggelam Saat Bermain Sepeda

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.