Kamis, 24/08/2017

Pangkas TPP, Kukar Hemat Ratusan Miliar

Kamis, 24/08/2017

RITA WIDYASARI

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pangkas TPP, Kukar Hemat Ratusan Miliar

Kamis, 24/08/2017

logo

RITA WIDYASARI

TENGGARONG – Pemkab Kutai Kartanegara berhasil menghemat anggaran ratusan miliar setelah kebijakan pemangkasan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) PNS diberlakukan. Tunjangan yang semula menyedot anggaran Rp86 miliar kini berkurang drastis menjadi Rp45 miliar per bulan.

Rasionalisasi tunjangan itu diberlakukan menyusul badai defisit yang dalam tiga tahun terakhir mendera kabupaten itu. 

Bupati Kukar Rita Widyasari atas kajian Universitas Kutai Kartanegara mengeluarkan kebijakan pemotongan 30 persen TTP plus adanya hitung-hitungan pemberian tunjangan berbasis kinerja sebesar 20 persen. Cara ini terbukti efektif menghemat anggaran sekitar Rp492  miliar per tahun, dari sekitar Rp1 triliun menjadi Rp540 miliar.

“Terakhir pembayaran TPP bulan Mei sebesar Rp45 miliar,” kata Kepala Badan Pengelola dan Keuangan Daerah (BPKAD) Kukar, Ahyani Fahdiannur melalui Kabid Akuntansi Heriansyah, kepada Koran Kaltim, kemarin.

Menurut Heri, pemotongan TPP 30 persen wajib dilakukan sebagai langkah penyesuaian dengan keuangan Kukar. Sementara potongan 20 persen  tergantung kinerja masing-masing pegawai. Setiap PNS kini diharuskan menyusun Laporan Harian Kerja (LHK) dan juga absensi. “Jika pegawai tidak membuat LHK dan absensi rutin, maka ada potonganya. Maksimal bisa mencapai 20 persen,” ujarnya.

Namun begitu, pemotongan TPP ini tidak serta-merta membuat keuangan Kukar membaik. Buktinya, TPP bulan Juni dan Juli saja belum bisa dibayarkan. Defisit serta lambatnya transfer dana dari Pemerintah Pusat menjadi pemicunya. 

“Berdasarkan jadwal transfer triwulan III, transfer DBH di bulan September, transfer bisa di awal, tengah atau akhir bulan. Daerah hanya menunggu saja,” katanya.

Sekkab Kukar, Marli menyebut, kondisi keuangan Pemkab Kukar saat ini sedang krisis. Uang yang tersedia di kas daerah sangat minim. Kondisi inilah yang mengganggu pembangunan dan belanja pegawai.  “Kondisinya sedang krisis sehingga TPP bulan Juni dan Juli belum terbayarkan,” kata Marli.

Selain itu, kata Marli, gaji bulan September juga terancam tak terbayarkan jika tak ada transferan dana dari Pemerintah Pusat dalam waktu dekat ini.  

Pemkab dan DPRD, diakui Marli, sudah berusaha semaksimal mungkin mendesak Pemerintah Pusat mentransfer dana bagi hasil. 

Awal bulan lalu, rombongan DPRD dan Pemkab menemui pejabat Kemenkeu untuk membahas persoalan ini. 

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kukar Totok Heru Subroto mengakui kondisi keuangan Kukar saat ini sedang sulit. Kata Totok, perjuangan untuk mempercepat transfer dana tak hanya dilakukan kepada Kemenkeu tapi juga  akan dilakukan ke DPR RI khususnya Komisi XI yang membidangi keuangan. “Ini masih dilakukan sinkronisasi jadwal antara pemkab dan DPRD, karena akan berjuang bersama-sama ke DPR RI,”pungkasnya. (ran)

Pangkas TPP, Kukar Hemat Ratusan Miliar

Kamis, 24/08/2017

RITA WIDYASARI

Berita Terkait


Pangkas TPP, Kukar Hemat Ratusan Miliar

RITA WIDYASARI

TENGGARONG – Pemkab Kutai Kartanegara berhasil menghemat anggaran ratusan miliar setelah kebijakan pemangkasan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) PNS diberlakukan. Tunjangan yang semula menyedot anggaran Rp86 miliar kini berkurang drastis menjadi Rp45 miliar per bulan.

Rasionalisasi tunjangan itu diberlakukan menyusul badai defisit yang dalam tiga tahun terakhir mendera kabupaten itu. 

Bupati Kukar Rita Widyasari atas kajian Universitas Kutai Kartanegara mengeluarkan kebijakan pemotongan 30 persen TTP plus adanya hitung-hitungan pemberian tunjangan berbasis kinerja sebesar 20 persen. Cara ini terbukti efektif menghemat anggaran sekitar Rp492  miliar per tahun, dari sekitar Rp1 triliun menjadi Rp540 miliar.

“Terakhir pembayaran TPP bulan Mei sebesar Rp45 miliar,” kata Kepala Badan Pengelola dan Keuangan Daerah (BPKAD) Kukar, Ahyani Fahdiannur melalui Kabid Akuntansi Heriansyah, kepada Koran Kaltim, kemarin.

Menurut Heri, pemotongan TPP 30 persen wajib dilakukan sebagai langkah penyesuaian dengan keuangan Kukar. Sementara potongan 20 persen  tergantung kinerja masing-masing pegawai. Setiap PNS kini diharuskan menyusun Laporan Harian Kerja (LHK) dan juga absensi. “Jika pegawai tidak membuat LHK dan absensi rutin, maka ada potonganya. Maksimal bisa mencapai 20 persen,” ujarnya.

Namun begitu, pemotongan TPP ini tidak serta-merta membuat keuangan Kukar membaik. Buktinya, TPP bulan Juni dan Juli saja belum bisa dibayarkan. Defisit serta lambatnya transfer dana dari Pemerintah Pusat menjadi pemicunya. 

“Berdasarkan jadwal transfer triwulan III, transfer DBH di bulan September, transfer bisa di awal, tengah atau akhir bulan. Daerah hanya menunggu saja,” katanya.

Sekkab Kukar, Marli menyebut, kondisi keuangan Pemkab Kukar saat ini sedang krisis. Uang yang tersedia di kas daerah sangat minim. Kondisi inilah yang mengganggu pembangunan dan belanja pegawai.  “Kondisinya sedang krisis sehingga TPP bulan Juni dan Juli belum terbayarkan,” kata Marli.

Selain itu, kata Marli, gaji bulan September juga terancam tak terbayarkan jika tak ada transferan dana dari Pemerintah Pusat dalam waktu dekat ini.  

Pemkab dan DPRD, diakui Marli, sudah berusaha semaksimal mungkin mendesak Pemerintah Pusat mentransfer dana bagi hasil. 

Awal bulan lalu, rombongan DPRD dan Pemkab menemui pejabat Kemenkeu untuk membahas persoalan ini. 

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kukar Totok Heru Subroto mengakui kondisi keuangan Kukar saat ini sedang sulit. Kata Totok, perjuangan untuk mempercepat transfer dana tak hanya dilakukan kepada Kemenkeu tapi juga  akan dilakukan ke DPR RI khususnya Komisi XI yang membidangi keuangan. “Ini masih dilakukan sinkronisasi jadwal antara pemkab dan DPRD, karena akan berjuang bersama-sama ke DPR RI,”pungkasnya. (ran)

 

Berita Terkait

PDI Perjuangan Yakin Edi Damansyah Masih Bisa Maju Pilkada Kukar

Pemkot Samarinda Kirim Bantuan ke Mahakam Ulu, Andi Harun Tegaskan Tak Biarkan Bupati dan Wakilnya Menanggung Beban Sendirian

Ledakan Smalter Sangasanga Akibat Aliran Pendingin Buangan Macet

Banjir Semakin Meluas, 42 Kampung di Mahakam Ulu Tergenang

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.