Kamis, 24/08/2017

Ombudsman Desak Mendagri Tuntaskan Batas Kaltim-Kalteng

Kamis, 24/08/2017

Patok Batas: Salah satu patok batas Provinsi Kalteng-Kaltim. Sampai saat ini kedua provinsi ini masih memiliki patok batas yang belum terselesaikan.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Ombudsman Desak Mendagri Tuntaskan Batas Kaltim-Kalteng

Kamis, 24/08/2017

logo

Patok Batas: Salah satu patok batas Provinsi Kalteng-Kaltim. Sampai saat ini kedua provinsi ini masih memiliki patok batas yang belum terselesaikan.

SAMARINDA - Mempercepat penyelesaian batas wilayah, Ombudsman RI meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) memanggil Gubernur Kaltim dan Kalteng duduk bersama.

Hal ini terkait masih belum jelasnya batas wilayah dua provinsi ini, tepatnya di wilayah antara Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten Barito Timur.

“Mendagri harus mengundang dua gubernur juga dua bupati untuk menyepakati bersama batas itu,” ujar Senior Assisten  Ombudsman RI, yang juga Penanggung Jawab  Bidang Pertanahan Ombudsman RI, Yustus Maturbong ditemui Koran Kaltim usai pertemuan dengan perwakilan kedua daerah di Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (23/8) kemarin.

Kesepakatan bersama tersebut lanjut Yus, bisa jadi dasar Mendagri untuk memutuskan batas daerah. 

Kepastian ini menurut Yus amat diperlukan, karena berkaitan dengan kegiatan administrasi dan pelayanan masyarakat.

“Kami melihat pada efek pelayanan publik, karena dengan kondisi yang belum jelas ini masyarakat tentu bingung kemana mencari kepastian,” tukasnya.

Mengenai konflik batas ini Yus mengatakan Ombudsman menyarankan Mendagri juga berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan karena berkaitan juga dengan kawasan hutan, juga termasuk perizinannya. Setelah pertemuan tersebut, ia mengatakan akan segera menyampaikan hasilnya ke pemerintah agar segera menyampaikan ke Kemendagri.

“Dalam waktu satu atau dua bulan ini akan segera kami sampaikan,” ungkapnya.

Untuk diketahui, belum jelasnya persoalan batas ini tak jarang memicu konflik di daerah. Info dihimpun Koran Kaltim, terdapat sengketa batas wilayah di Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten Barito Utara sepanjang 25,7  kilometer. Wilayah tersebut pada 2016 telah dinyatakan masuk dalam yurisdiksi Kaltim, tapi belakangan Kalteng melalui Kabupaten Barito Utara menyampaikan keberatan karena terdapat royalti dari sektor tambang di wilayah tersebut. Hal ini dibenarkan oleh Asisten I Setprov Kaltim, Meiliana.

“Permasalahan ini sudah ada di Kemendagri, kami memfasilitasi, ini hanya miskomunikasi,” ujarnya ditemui Koran Kaltim di Kantor Gubernur Kaltim. (rs)


Ombudsman Desak Mendagri Tuntaskan Batas Kaltim-Kalteng

Kamis, 24/08/2017

Patok Batas: Salah satu patok batas Provinsi Kalteng-Kaltim. Sampai saat ini kedua provinsi ini masih memiliki patok batas yang belum terselesaikan.

Berita Terkait


Ombudsman Desak Mendagri Tuntaskan Batas Kaltim-Kalteng

Patok Batas: Salah satu patok batas Provinsi Kalteng-Kaltim. Sampai saat ini kedua provinsi ini masih memiliki patok batas yang belum terselesaikan.

SAMARINDA - Mempercepat penyelesaian batas wilayah, Ombudsman RI meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) memanggil Gubernur Kaltim dan Kalteng duduk bersama.

Hal ini terkait masih belum jelasnya batas wilayah dua provinsi ini, tepatnya di wilayah antara Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten Barito Timur.

“Mendagri harus mengundang dua gubernur juga dua bupati untuk menyepakati bersama batas itu,” ujar Senior Assisten  Ombudsman RI, yang juga Penanggung Jawab  Bidang Pertanahan Ombudsman RI, Yustus Maturbong ditemui Koran Kaltim usai pertemuan dengan perwakilan kedua daerah di Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (23/8) kemarin.

Kesepakatan bersama tersebut lanjut Yus, bisa jadi dasar Mendagri untuk memutuskan batas daerah. 

Kepastian ini menurut Yus amat diperlukan, karena berkaitan dengan kegiatan administrasi dan pelayanan masyarakat.

“Kami melihat pada efek pelayanan publik, karena dengan kondisi yang belum jelas ini masyarakat tentu bingung kemana mencari kepastian,” tukasnya.

Mengenai konflik batas ini Yus mengatakan Ombudsman menyarankan Mendagri juga berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan karena berkaitan juga dengan kawasan hutan, juga termasuk perizinannya. Setelah pertemuan tersebut, ia mengatakan akan segera menyampaikan hasilnya ke pemerintah agar segera menyampaikan ke Kemendagri.

“Dalam waktu satu atau dua bulan ini akan segera kami sampaikan,” ungkapnya.

Untuk diketahui, belum jelasnya persoalan batas ini tak jarang memicu konflik di daerah. Info dihimpun Koran Kaltim, terdapat sengketa batas wilayah di Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten Barito Utara sepanjang 25,7  kilometer. Wilayah tersebut pada 2016 telah dinyatakan masuk dalam yurisdiksi Kaltim, tapi belakangan Kalteng melalui Kabupaten Barito Utara menyampaikan keberatan karena terdapat royalti dari sektor tambang di wilayah tersebut. Hal ini dibenarkan oleh Asisten I Setprov Kaltim, Meiliana.

“Permasalahan ini sudah ada di Kemendagri, kami memfasilitasi, ini hanya miskomunikasi,” ujarnya ditemui Koran Kaltim di Kantor Gubernur Kaltim. (rs)


 

Berita Terkait

Pemkot Samarinda Kirim Bantuan ke Mahakam Ulu, Andi Harun Tegaskan Tak Biarkan Bupati dan Wakilnya Menanggung Beban Sendirian

Ledakan Smalter Sangasanga Akibat Aliran Pendingin Buangan Macet

Banjir Semakin Meluas, 42 Kampung di Mahakam Ulu Tergenang

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Niat Mencari Kijing Bersama Tiga Temannya, Remaja Lelaki Tewas Tenggelam di Kolam Kebun Warga di Loa Tebu

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.