Jumat, 11/08/2017
Jumat, 11/08/2017
BUKAN AGENDA POLITIK: AHY didampingi jajaran Demokrat Balikpapan saat bertemu media di Balikpapan sebelum ke Sangatta. (FOTO: AMIR/KK)
Jumat, 11/08/2017
BUKAN AGENDA POLITIK: AHY didampingi jajaran Demokrat Balikpapan saat bertemu media di Balikpapan sebelum ke Sangatta. (FOTO: AMIR/KK)
BALIKPAPAN – Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melakukan kunjungan ke Sangatta, Kutai Timur. AYH datang ke Sangatta untuk menghadiri undangan kegiatan musik rimba yang digagas pemuda-pemuda Kutim. Rencananya, Sabtu (12/8) hari ini, AHY akan memberikan kuliah umum gabungan di salah satu kampus di Sangatta.
Kegiatan di Kaltim, menurut AHY, tidak ada kaitan dengan rencana sosialisasi atau memperkenalkan diri sebagai salah satu bakal calon Pilpres 2019 mendatang. “Tidak ada konteks politik. Saya datang sebagai generasi muda yang ingin terus bergerak menyapa anak-anak muda di Kalimantan Timur,” saat singgah di Dandito Balikpapan, Jumat (11/2).
Dalam kegiatan kuliah umum hari ini, AHY akan menyampaikan tema besar dan cita-cita bersama, yakni Indonesia Emas 2045. 100 tahun sejak Indonesia merdeka semua berharap Indonesia menjadi maju, aman, damai, adil dan sejahtera. Juga maju mendunia.
“Saya merasa berkepentingan untuk memotivasi, menginpirasi anak muda agar mereka bisa terus belajar dengan baik, bekerja dengan tekun untuk memajukan bangsa kita,” terangnya didampingi Ketua DPC Demokrat Balikpapan Abdul Gafur Mas’ud.
Dia akan menjelaskan peluang dan tantangan abad 21 yang menarik untuk disimak dan diikuti. Karena itu perlu tips agar mampu meresnpon ini. “Kita harus melakukan lompatan-lompatan, bertransformasi dari berbagai aspek kehidupan politik, ekonomi, sosial dan lainya,” tuturnya.
Kalimantan Timur, kata AHY, memang memiliki potensi yang luar biasa tetapi juga harus diimbangi dengna SDM yang unggul, berkarakter, cerdas yang nantinya menjadi faktor penting dalam mengelola daerah ini. “Kalau itu ada, saya yakin potensi di Kalimantan, Kaltim atau juga Balikpapan dapat dikelola untuk kemaslahatan, kemakmuran bersama. Nah, inilah pentingnya saya datang ke sini,” katanya.
Disinggung mengenai rencana pemindahan ibu kota negara ke Balikpapan Kaltim, menurutnya perlu kajian yang mendalam, terutama soal dampak sosial. Ibu Kota merupakan pusat segala aktivitas negara, sehingga segala dampak mesti dipertimbangkan.
“Jakarta memang sudah tidak bisa menanggung beban. Tapi apakah Balikpapan layak itu bukan kapasitas saya untuk menjawab, karena perlu kajian yang sangat mendalam dalam persoalan ini,” ujarnya.
Disinggung soal kemungkinan maju dalam Pemilihan Gubernur Provinsi Kaltim, AHY mengaku tak punya niat. “Fokus saya saat ini adalah di The Yudhoyono Instiute sebagai Direktur Eksekutif. Jadi untuk Pilgub belum ada niat,” tandasnya.
AHY belum lama ini meresmikan The Yudhoyono Institute, sebuah lembaga yang fokus pada isu-isu strategi nasional. Tiga pilar utama dalam The Yudhoyono Institute adalah liberty (kebebasan), prosperity (kemakmuran), dan security (keamanan). (din)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.