Senin, 10/06/2024
Senin, 10/06/2024
Kondisi kanopi milik Hotel Radja yang tertiup angin kencang, saat terjadi hujan lebat, yang tiga rumah warga, dua diantaranya rusak parah, Senin (10/6/2024) sekitar pukul 14.00 WITA. (Foto:Nancy/korankaltim.com)
Senin, 10/06/2024
Kondisi kanopi milik Hotel Radja yang tertiup angin kencang, saat terjadi hujan lebat, yang tiga rumah warga, dua diantaranya rusak parah, Senin (10/6/2024) sekitar pukul 14.00 WITA. (Foto:Nancy/korankaltim.com)
Penulis: Nancy
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang yang mengguyur Kota Samarinda pada Senin (10/6/2024) siang hingga sore tadi tak hanya menyebabkan banjir dan pohon tumbang tapi juga musibah lain.
Adalah kanopi milik Hotel Radja di Jalan Imam Bonjol dengan ukuran besar terbang tertiup angin dan menimpa rumah warga di Jalan Imam Bonjol RT 14, Kelurahan Pelabuhan Kecamatan Samarinda Kota sekitar pukul 14.00 WITA.
Kanopi yang diperkirakan berukuran lebar 15 meter terbuat dari besi tersebut menimpa tiga rumah warga, dua diantaranya rusak parah. Beruntung dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa dan hanya kerugian meterial.
Dari pantauan Korankaltim.com di lokasi kejadian sore tadi terlihat kanopi dengan penyangga yang terbuat dari besi sudah mulai berkarat.
Menurut keterangan seoranf pemilik rumah bernama Yana, saat itu dirinya hendak mengambil air wudhu untuk menunaikan salat Dzuhur, tak lama mendengar suara bunyi nyaring, sehingga sontak membuatnya ketakutan dan berlari keluar rumah.
"Saya langsung lari ke luar rumah, karena posisinya hujan dan angin kencang, suami lihat saya lari malah masuk, dia kira ada apa, terus saya teriak suruh keluar. Tidak lama langsung kanopinya jatuh ke atap rumah," kata wanita 50 tahun itu saat ditemui dikediamannya pasca kejadian.
"Awalnya saya kira itu hotel yang roboh, makanya sempat teriak, habis itu suara bruk, ternyata kanopi hotel jatuh ke atap rumah. Yang parah itu dua rumah saja, termasuk rumah saya, kena dibagian dapur, satunya tidak terlalu, kena sedikit saja," sambungnya.
Yana mengaku pasca insiden jatuhnya kanopi hotel tersebut manajemen Hotel Radja langsung mendatangi rumah yang terdampak.
"Mereka langsung datang dan katanya mau tanggung jawab mengganti kerugiannya, tetapi belum tahu kapan, mereka juga masih melihat dulu, untuk disampaikan ke atasannya," pungkasnya.
Seperti diketahui berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, akibat hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang tersebut menyebabkan beberapa titik di Kota Tepian tergenang air, bahkan menyebabkan pohon tumbang.
Sementara itu dijelaskan Kepala Stasiun Meteorologi APT Pranoto Samarinda, Riza Arian Noor yang dikonfirmasi mengatakan berdasarkan informasi dari dua Air Traffic Control (ATC) pada pukul 17.00 WITA di Bandara APT Pranoto, curah hujan mencapai 106 mm, sedangkan Temindung 22 mm.
"Sedangkan kecepatan angin yang diukur di APT Pranoto maksimum terukur 18 knot atau 36 km/jam, sementara Temindung 14 knot atau 28 km/jam," ungkapnya.
Disinggung soal cuaca beberapa hari kedepan, ia menyebutkan masih ada potensi terjadinya intensitas dengan curah hujan sedang.
"Seminggu kedepan masih ada potensi terjadinya hujan, dengan intensitas sedang hingga lebat, yang disertai angin kencang dan petir. Karena untuk kaltim sedang berada di peralihan musim dari hujan ke kemarau," tutupnya.
Editor Aspian Nur
Senin, 10/06/2024
Kondisi kanopi milik Hotel Radja yang tertiup angin kencang, saat terjadi hujan lebat, yang tiga rumah warga, dua diantaranya rusak parah, Senin (10/6/2024) sekitar pukul 14.00 WITA. (Foto:Nancy/korankaltim.com)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.