Penulis: Nancy 

KORANKALTIM.COM,SAMARINDA – Nasib tragis dialami seorang bocah perempuan di Kecamatan Loa Janan Ulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Kerap disetubuhi ayah tirinya, bocah tak punya orangtua alias yatim piatu yang baru berusia 6 tahun itu mengalami Penyakit Menular Seksual (PMS).

Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kaltim, Rina Zainun menjelaskan, awalnya mereka mendapat laporan dari warga ada anak yatim piatu berusia 6 tahun disetubuhi ayah tirinya.

"Anak ini yatim piatu, ibu kandungnya baru saja meninggal dunia pada Februari 2024, bapaknya 2021 lalu. Dia tinggal bersama bapak tiri dan dua kakak kandungan, pasca ditinggal ibunya," ujar Rina Jumat (14/6/2024) hari ini.

Perbuatan pelaku itu dilakukan saat mendiang ibu korban masih hidup pada Oktober 2023 lalu, dan itu dilakukan satu kali. "Itu dilakukan saat ibu korban bekerja,  siang hari, anak ini datang ke kamar membangunkan ayahnya untuk minta makan. Tetapi pakaian korban malah justru dilepas dan kemudian disetubuhi," tuturnya.

Terungkapnya perbuatan pria 25 tahun itu setelah korban mengalami sakit dan dibawa periksa oleh ibu dan kakak korban ke Puskesmas November 2023 lalu. "Saat diperiksa, keterangan dokter puskesmas mengatakan korban mengalami PMS, kemudian dilakukan pengobatan. Ntah, dari ibunya ini tahu atau tidak, dia juga meminta suaminya itu periksa ke puskesmas, dan ternyata mengidap PMS, setelah itu dilakukan pengobatan," bebernya. "Mungkin ibunya tahu tetapi diam, sampai di bulan Februari 2024 meninggal dunia," imbuhnya.

Pasca ibu korban ini meninggal, anak ini tidak lagi bisa berobat dan penyakit itu kembali lagi dan baru mendapat laporan awal Juni bulan ini.

"Kami dapat laporan dan menanganinya awal-awal Juni ini, sehingga tindakan kami mengobati anak ini dulu dengan pengobatan mandiri, sambil membuatkan BPJS KIS untuk korban. Awalnya kami berkoordinasi dengan dokter Karina yang seringkali membantu kami mengobati warga tidak mampu , setelah di lakukan pemeriksaan maka korban di rujuk  ke RS Dirgahayu ke poli anak  dan diarahkan ke RSUD AWS poli anak untuk di lakukan pemeriksaan lanjutan , bertemu dengan dokter anak disana diperiksa, dengan melakukan uji laboratorium, makanya ini kami masih menunggu hasilnya," jelas Rina.

Ditanya soal proses selanjutnya, pada akhir Maret kakak korban telah melaporkan ke Polres Kukar tetapi diarahkan ke Polsek Loa Janan. "Kakaknya sudah melakukan  laporan resmi pada bulan Maret  dan saat ini dalam penanganan Polsek Loa Janan, dan ditangani biro hukum kami di Kukar, untuk prosesnya, karena kami masih fokus kesembuhan korban," sebutnya.

Ternyata saat dilakukan penjemputan terhadap korban ini, RT setempat serta warga baru mengetahui korban telah disetubuhi ayah tirinya. "RT dan warga disana itu tidak tahu perbuatan pelaku, baru tahu saat kami cerita, sedangkan ayahnya ini sudah diusir dari kampung, karena sering melakukan KDRT, dan belum diketahui keberadaannya," terang Rina.

Rina pun merasa miris dengan nasib  kakak pertama korban, lantaran dia harus berhenti mengeyam pendidikan di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

"Dia berhenti sekolah, karena harus membiayai adik-adiknya, dengan bekerja sebagai karyawan toko, adik keduanya ini laki-laki, SMA sedangkan yang terakhir  korban belum bersekolah," pungkas Rina.

Editor: Aspian Nur