Jumat, 04/08/2017

Kasus HAM Mandek, Aktivitis Soroti Jokowi

Jumat, 04/08/2017

sardiman/koran kaltim KRITIK PEMERINTAH: Sejumlah aktivis di Samarinda menggelar aksi Kamisan tepat di depan Kantor Gubernur Kaltim.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Kasus HAM Mandek, Aktivitis Soroti Jokowi

Jumat, 04/08/2017

logo

sardiman/koran kaltim KRITIK PEMERINTAH: Sejumlah aktivis di Samarinda menggelar aksi Kamisan tepat di depan Kantor Gubernur Kaltim.

SAMARINDA – Sejumlah aktivis di Samarinda mengelar aksi Kamisan di depan Kantor Gubernur Kalimantan timur, Jalan Gajah Mada, Kamis (3/7) kemarin. Rencananya, para aktivias tersebut akan melakukan aksi setiap hari Kamis, dimana aksi Kamisan juga sudah berlangsung di beberapa daerah seperti Jakarta dan Bandung. Para peserta aksi menyoroti penyelesaian sejumlah kasus dugaan pelangaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang terjadi di Indonesia dan di Provinsi Kaltim.

“Para peserta aksi kamisan ini menilai pemerintah abai terhadap kasus pelangaran HAM nasional dan juga di daerah, di Kaltim itu sendiri,” ujar narahubung aksi Kamisan Kaltim, Abdullah Qohar. 

Di level nasional, Qohar menyebut beberapa dugaan kasus pelangaran HAM yang belum tuntas, diantaranya kasus Trisakti dan pembunuhan aktivis HAM Munir. “Kalau di naisonal kita tidak lupa kasus Semanggi 1 Semanggi 2, kasus penembakan-penembakan aktifis mahasiswa yang diculik saat itu. Pembunuhan Munir sampai sekarang belum terungkap dan masih banyak lagi,” ujarnya. 

“Di Kaltim sendiri, kita tahu matinya 29 anak di lubang tambang, kriminalisasi terhadas petani dan lain lain,” paparnya. 

Pantauan media ini, aksi damai yang dilakukan para aktivis tersebut tidak ada orasi, mereka hanya berdiri sambil menggunakan payung berwarna hitam. “Payung hitam melambangkan matinya pemerintah, abainya pemerintah terhadap pengusutan kasus-kasus pelangaran HAM dan keadilan di negara kita,” tandasnya. 

Para peserta mengaku kecewa dengan presiden yang berkuasa saat ini, yang dulunya berjanji akan menuntaskan sejumlah kasus HAM, namun belum terlihat sampai saat ini. 

“Presiden RI (Jokowi) hanya janji-janji akan mengusut kasus pelangaran HAM tingkat nasional pada waktu itu. Kasus Trisakti, semanggi dan lain lain, tapi sampai saat ini, 2 tahun menjabat, tidak ada tanda-tanda penyelesaian kasus HAM. Kami di sini menandakan kami kecewa,” pungkas Qohar. (dor)

Kasus HAM Mandek, Aktivitis Soroti Jokowi

Jumat, 04/08/2017

sardiman/koran kaltim KRITIK PEMERINTAH: Sejumlah aktivis di Samarinda menggelar aksi Kamisan tepat di depan Kantor Gubernur Kaltim.

Berita Terkait


Kasus HAM Mandek, Aktivitis Soroti Jokowi

sardiman/koran kaltim KRITIK PEMERINTAH: Sejumlah aktivis di Samarinda menggelar aksi Kamisan tepat di depan Kantor Gubernur Kaltim.

SAMARINDA – Sejumlah aktivis di Samarinda mengelar aksi Kamisan di depan Kantor Gubernur Kalimantan timur, Jalan Gajah Mada, Kamis (3/7) kemarin. Rencananya, para aktivias tersebut akan melakukan aksi setiap hari Kamis, dimana aksi Kamisan juga sudah berlangsung di beberapa daerah seperti Jakarta dan Bandung. Para peserta aksi menyoroti penyelesaian sejumlah kasus dugaan pelangaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang terjadi di Indonesia dan di Provinsi Kaltim.

“Para peserta aksi kamisan ini menilai pemerintah abai terhadap kasus pelangaran HAM nasional dan juga di daerah, di Kaltim itu sendiri,” ujar narahubung aksi Kamisan Kaltim, Abdullah Qohar. 

Di level nasional, Qohar menyebut beberapa dugaan kasus pelangaran HAM yang belum tuntas, diantaranya kasus Trisakti dan pembunuhan aktivis HAM Munir. “Kalau di naisonal kita tidak lupa kasus Semanggi 1 Semanggi 2, kasus penembakan-penembakan aktifis mahasiswa yang diculik saat itu. Pembunuhan Munir sampai sekarang belum terungkap dan masih banyak lagi,” ujarnya. 

“Di Kaltim sendiri, kita tahu matinya 29 anak di lubang tambang, kriminalisasi terhadas petani dan lain lain,” paparnya. 

Pantauan media ini, aksi damai yang dilakukan para aktivis tersebut tidak ada orasi, mereka hanya berdiri sambil menggunakan payung berwarna hitam. “Payung hitam melambangkan matinya pemerintah, abainya pemerintah terhadap pengusutan kasus-kasus pelangaran HAM dan keadilan di negara kita,” tandasnya. 

Para peserta mengaku kecewa dengan presiden yang berkuasa saat ini, yang dulunya berjanji akan menuntaskan sejumlah kasus HAM, namun belum terlihat sampai saat ini. 

“Presiden RI (Jokowi) hanya janji-janji akan mengusut kasus pelangaran HAM tingkat nasional pada waktu itu. Kasus Trisakti, semanggi dan lain lain, tapi sampai saat ini, 2 tahun menjabat, tidak ada tanda-tanda penyelesaian kasus HAM. Kami di sini menandakan kami kecewa,” pungkas Qohar. (dor)

 

Berita Terkait

PDI Perjuangan Yakin Edi Damansyah Masih Bisa Maju Pilkada Kukar

Pemkot Samarinda Kirim Bantuan ke Mahakam Ulu, Andi Harun Tegaskan Tak Biarkan Bupati dan Wakilnya Menanggung Beban Sendirian

Ledakan Smalter Sangasanga Akibat Aliran Pendingin Buangan Macet

Banjir Semakin Meluas, 42 Kampung di Mahakam Ulu Tergenang

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.