Senin, 31/07/2017

Wilayah Luas, Mudah Bersembunyi di Indonesia

Senin, 31/07/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Wilayah Luas, Mudah Bersembunyi di Indonesia

Senin, 31/07/2017

JAKARTA - Sebanyak 153 tersangka kasus kejahatan siber yang ditangkap dari tiga kota berbeda digiring ke Polda Metro Jaya. Polisi juga menggelar sejumlah barang bukti kejahatan.

“Timsus (tim khusus) yang dibentuk Kapolri mengamankan tersangka pada Sabtu (29/7) sore. Penangkapan dilakukan serentak di Jakarta, Surabaya dan Bali,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dalam  konferensi pers bersama Polri dan perwakilan dari kepolisian Cina di Polda Metro Jaya, Senin (31/7).

Setelah penangkapan tersangka, identifikasi dilakukan di setiap lokasi. Dari hasil pemeriksaan, tersangka tidak memiliki paspor. Mereka hanya memegang kartu tanda penduduk warga Cina.

Modus operandi yang mereka lakukan dengan memasuki wilayah Republik Indonesia menggunakan visa kunjungan. Dalam aksinya, tersangka telah memiliki data-data kasus hukum pejabat dan pengusaha asal Cina yang didapatkan secara ilegal.

Setelah itu, target korban ditelepon untuk negosiasi penyelesaian kasus dengan harapan mendapatkan imbalan sejumlah uang. Dengan demikian, pelaku dan korban dalam kejahatan ini merupakan warga negara asal Cina. Indonesia hanya dijadikan sebagai lokasi melakukan kejahatan.

“Menurut info dari tersangka, karena di Indonesia mudah untuk bersembunyi, mengingat lokasinya yang luas,” jelas Argo. Sedangkan jika dilakukan di Cina, hal tersebut mudah teridentifikasi.

Sampai saat ini kepolisian masih menyelidiki bagaimana proses masuknya tersangka ke wilayah Republik Indonesia. Masih belum diketahui pihak-pihak yang terlibat sebagai pemandu dan fasilitator di Indonesia.

Sedangkan menurut info dari kepolisian Cina, tersangka telah beroperasi sejak awal tahun. Dengan meraup keuntungan mencapai Rp 6 triliun. Selanjutnya, Polri akan berkoordinasi dengan pihak imigrasi Indonesia dan kepolisian Cina.

Barang bukti yang digelar diantaranya ialah komputer jinjing, sabak digital, telepon genggam, wireless router, papan ketik numerik, alat komunikasi handy talky dan KTP Cina.

Menurut Fadli Imran, kejahatan siber ini teroganisir dan tidak mengenal batas kenegaraan. Tempat kejadian perkara tidak hanya terjadi di wilayah Indonesia, tetapi juga beberapa negara lainnya di kawasan Asia Tenggara. (rol)


Wilayah Luas, Mudah Bersembunyi di Indonesia

Senin, 31/07/2017

Berita Terkait


Wilayah Luas, Mudah Bersembunyi di Indonesia

JAKARTA - Sebanyak 153 tersangka kasus kejahatan siber yang ditangkap dari tiga kota berbeda digiring ke Polda Metro Jaya. Polisi juga menggelar sejumlah barang bukti kejahatan.

“Timsus (tim khusus) yang dibentuk Kapolri mengamankan tersangka pada Sabtu (29/7) sore. Penangkapan dilakukan serentak di Jakarta, Surabaya dan Bali,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dalam  konferensi pers bersama Polri dan perwakilan dari kepolisian Cina di Polda Metro Jaya, Senin (31/7).

Setelah penangkapan tersangka, identifikasi dilakukan di setiap lokasi. Dari hasil pemeriksaan, tersangka tidak memiliki paspor. Mereka hanya memegang kartu tanda penduduk warga Cina.

Modus operandi yang mereka lakukan dengan memasuki wilayah Republik Indonesia menggunakan visa kunjungan. Dalam aksinya, tersangka telah memiliki data-data kasus hukum pejabat dan pengusaha asal Cina yang didapatkan secara ilegal.

Setelah itu, target korban ditelepon untuk negosiasi penyelesaian kasus dengan harapan mendapatkan imbalan sejumlah uang. Dengan demikian, pelaku dan korban dalam kejahatan ini merupakan warga negara asal Cina. Indonesia hanya dijadikan sebagai lokasi melakukan kejahatan.

“Menurut info dari tersangka, karena di Indonesia mudah untuk bersembunyi, mengingat lokasinya yang luas,” jelas Argo. Sedangkan jika dilakukan di Cina, hal tersebut mudah teridentifikasi.

Sampai saat ini kepolisian masih menyelidiki bagaimana proses masuknya tersangka ke wilayah Republik Indonesia. Masih belum diketahui pihak-pihak yang terlibat sebagai pemandu dan fasilitator di Indonesia.

Sedangkan menurut info dari kepolisian Cina, tersangka telah beroperasi sejak awal tahun. Dengan meraup keuntungan mencapai Rp 6 triliun. Selanjutnya, Polri akan berkoordinasi dengan pihak imigrasi Indonesia dan kepolisian Cina.

Barang bukti yang digelar diantaranya ialah komputer jinjing, sabak digital, telepon genggam, wireless router, papan ketik numerik, alat komunikasi handy talky dan KTP Cina.

Menurut Fadli Imran, kejahatan siber ini teroganisir dan tidak mengenal batas kenegaraan. Tempat kejadian perkara tidak hanya terjadi di wilayah Indonesia, tetapi juga beberapa negara lainnya di kawasan Asia Tenggara. (rol)


 

Berita Terkait

Pemkot Samarinda Kirim Bantuan ke Mahakam Ulu, Andi Harun Tegaskan Tak Biarkan Bupati dan Wakilnya Menanggung Beban Sendirian

Ledakan Smalter Sangasanga Akibat Aliran Pendingin Buangan Macet

Banjir Semakin Meluas, 42 Kampung di Mahakam Ulu Tergenang

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Niat Mencari Kijing Bersama Tiga Temannya, Remaja Lelaki Tewas Tenggelam di Kolam Kebun Warga di Loa Tebu

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.