Senin, 07/10/2019

Taxiway APT Pranoto Retak Lagi, Bandara Ditutup Lagi

Senin, 07/10/2019

Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto ( Foto: Istimewa )

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Taxiway APT Pranoto Retak Lagi, Bandara Ditutup Lagi

Senin, 07/10/2019

logo

Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto ( Foto: Istimewa )

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Taxiway Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto (APTP) Samarinda kembali bermasalah Ahad (6/10/2019) kemarin. Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) APTP Samarinda Dodi Dharma Cahyadi mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan Aerodrome Close due to Work in Progress atau taxiway tidak dapat digunakan. Demi keselamatan penerbangan, pihaknya memutuskan untuk close runway kemarin sekira pukul 12.23 WITA hingga Senin (7/10/2019) hari ini.

Kejadian ini bukanlah yang pertama. Namun, penutupan layanan di bandara diambil demi keselamatan penerbangan. “Kami lalu mengecek di lapangan, dari hasil pengecekan kondisi taxiway mengalami kerusakan berupa titik lendutan dan retakan, kami juga mengajukan NOTAM Aerodrome close D/T TWY U/S,” jelas Dodi. 

Dari hasil laporan, Dodi menambahkan, keluarlah NOTAM dengan Nomor D0327/19 NOTAMN Perihal Aerodrome Closed D/T TWY Unserviceable mulai pukul 04.23 – 23.00 WITA.  Adapun sejumlah penerbangan yang terdampak adalah maskapai Batik Air 7280 tidak dibisa take off dan Return to Apron (RTA). Sementara maskapai Lion Air JT314 dari Surabaya dialihkan ke Balikpapan.  Selengkapnya lihat grafis.  “Seluruh penumpang yang mengalami cancel flight atas kondisi ini dalam proses penanganan dan sesuai ketentuan yang berlaku,” tutup Dodi. 

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melalui siaran pers diterima Koran Kaltim tadi malam menyatakan, untuk memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan,  sejumlah maskapai yang seharusnya landing di Bandar Udara APT Pranoto Samarinda dilakukan pengalihan pendaratan (divert) ke Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan.

Kondisi ini dilakukan sebab, terjadi perbaikan  di area runway dan taxiway yang mengalami kerusakan karena terdapat beberapa titik lendutan dan retakan di permukaan taxiway. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B Pramesti, mengimbau seluruh pengguna jasa transportasi udara untuk memahami kondisi ini karena keselamatan, keamanan dan kenyamanan adalah hal yang utama. 

“Kami mendapatkan laporan terkait pengecekan dan perbaikan di area runway dan taxiway yang mengalami beberapa lendutan dan retakan. Ini harus segera diperbaiki untuk kelancaran pendaratan pesawat agar tidak terjadi hal–hal yang tidak diinginkan,” kata Polana. 

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kaltim Salman Lumoindong menjelaskan sebenarnya kondisi aspal runway dan exitway secara keseluruhan baik sekali. 

Kondisi exit taxiway saat ini pada beberapa lokasi mengalami lendutan dan keretakan kecil yang diakibatkan oleh beban pesawat dengan volume pergerakan yang sudah melampau ultimate dari perencanaan awal. “Keretakan kecil sudah ditangani dengan  penambalan, namun masih belum maksimal dalam pelaksanaan, karena terbatasnya waktu perbaikan pada malam hari, yang saat ini terkendala hujan sehingga volume yang dikerjakan juga terbatas,” katanya.

Dalam rangka peningkatan kapasitas kekuatan exitway, lanjut dia, Pemprov Kaltim melalui Dishub Kaltim  akan menambah ketebalan aspal pada kegiatan APBD-P 2019 yang sudah dilakukan pelelangan.  “Insya Allah bulan Oktober ini diharapkan kegiatan terseut sudah dilaksanakan. Pekerjaan dilakukan pada malam hari tanpa mengganggu jadwal penerbangan,” ucap Polana. (*)


Penulis: */Rusdi

Editor: Aspian Nur

Taxiway APT Pranoto Retak Lagi, Bandara Ditutup Lagi

Senin, 07/10/2019

Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto ( Foto: Istimewa )

Berita Terkait


Taxiway APT Pranoto Retak Lagi, Bandara Ditutup Lagi

Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto ( Foto: Istimewa )

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Taxiway Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto (APTP) Samarinda kembali bermasalah Ahad (6/10/2019) kemarin. Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) APTP Samarinda Dodi Dharma Cahyadi mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan Aerodrome Close due to Work in Progress atau taxiway tidak dapat digunakan. Demi keselamatan penerbangan, pihaknya memutuskan untuk close runway kemarin sekira pukul 12.23 WITA hingga Senin (7/10/2019) hari ini.

Kejadian ini bukanlah yang pertama. Namun, penutupan layanan di bandara diambil demi keselamatan penerbangan. “Kami lalu mengecek di lapangan, dari hasil pengecekan kondisi taxiway mengalami kerusakan berupa titik lendutan dan retakan, kami juga mengajukan NOTAM Aerodrome close D/T TWY U/S,” jelas Dodi. 

Dari hasil laporan, Dodi menambahkan, keluarlah NOTAM dengan Nomor D0327/19 NOTAMN Perihal Aerodrome Closed D/T TWY Unserviceable mulai pukul 04.23 – 23.00 WITA.  Adapun sejumlah penerbangan yang terdampak adalah maskapai Batik Air 7280 tidak dibisa take off dan Return to Apron (RTA). Sementara maskapai Lion Air JT314 dari Surabaya dialihkan ke Balikpapan.  Selengkapnya lihat grafis.  “Seluruh penumpang yang mengalami cancel flight atas kondisi ini dalam proses penanganan dan sesuai ketentuan yang berlaku,” tutup Dodi. 

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melalui siaran pers diterima Koran Kaltim tadi malam menyatakan, untuk memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan,  sejumlah maskapai yang seharusnya landing di Bandar Udara APT Pranoto Samarinda dilakukan pengalihan pendaratan (divert) ke Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan.

Kondisi ini dilakukan sebab, terjadi perbaikan  di area runway dan taxiway yang mengalami kerusakan karena terdapat beberapa titik lendutan dan retakan di permukaan taxiway. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B Pramesti, mengimbau seluruh pengguna jasa transportasi udara untuk memahami kondisi ini karena keselamatan, keamanan dan kenyamanan adalah hal yang utama. 

“Kami mendapatkan laporan terkait pengecekan dan perbaikan di area runway dan taxiway yang mengalami beberapa lendutan dan retakan. Ini harus segera diperbaiki untuk kelancaran pendaratan pesawat agar tidak terjadi hal–hal yang tidak diinginkan,” kata Polana. 

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kaltim Salman Lumoindong menjelaskan sebenarnya kondisi aspal runway dan exitway secara keseluruhan baik sekali. 

Kondisi exit taxiway saat ini pada beberapa lokasi mengalami lendutan dan keretakan kecil yang diakibatkan oleh beban pesawat dengan volume pergerakan yang sudah melampau ultimate dari perencanaan awal. “Keretakan kecil sudah ditangani dengan  penambalan, namun masih belum maksimal dalam pelaksanaan, karena terbatasnya waktu perbaikan pada malam hari, yang saat ini terkendala hujan sehingga volume yang dikerjakan juga terbatas,” katanya.

Dalam rangka peningkatan kapasitas kekuatan exitway, lanjut dia, Pemprov Kaltim melalui Dishub Kaltim  akan menambah ketebalan aspal pada kegiatan APBD-P 2019 yang sudah dilakukan pelelangan.  “Insya Allah bulan Oktober ini diharapkan kegiatan terseut sudah dilaksanakan. Pekerjaan dilakukan pada malam hari tanpa mengganggu jadwal penerbangan,” ucap Polana. (*)


Penulis: */Rusdi

Editor: Aspian Nur

 

Berita Terkait

PDI Perjuangan Yakin Edi Damansyah Masih Bisa Maju Pilkada Kukar

Pemkot Samarinda Kirim Bantuan ke Mahakam Ulu, Andi Harun Tegaskan Tak Biarkan Bupati dan Wakilnya Menanggung Beban Sendirian

Ledakan Smalter Sangasanga Akibat Aliran Pendingin Buangan Macet

Banjir Semakin Meluas, 42 Kampung di Mahakam Ulu Tergenang

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.