Kamis, 09/05/2019

Tiket Pesawat Mahal, Pemudik Beralih ke Darat dan Laut

Kamis, 09/05/2019

Ilustrasi penumpang kalap laut

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Tiket Pesawat Mahal, Pemudik Beralih ke Darat dan Laut

Kamis, 09/05/2019

logo

Ilustrasi penumpang kalap laut

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim memprediksi terjadi pergeseran pola pergerakan penumpang pada mudik 2019 mendatang. Kondisi ini diakibatkan tingginya harga tiket pesawat. 

“Tiket pesawat ini  belum ada prediksi  turun.  Menteri Perhubungan angkat tangan dan bilang bukan kewenangannya.   Menhub bilang kalau mereka sudah panggil maskapai dan akan menurunkan  batas atas. Jadi, kalau untuk Lebaran ini, kami memprediksi tiket masih mahal,” kata Kepala Dishub Kaltim, Salman Lumoindong. “Tidak tahu kalau pemerintah intervensi itu TBA (Tarif Batas Atas),  mau tidak mau maskapai pasti turunkan,” imbuh Salman kepada korankaltim.com.

Karena masih mahalnya tiket pesawat, Salman memprediksi akan terjadi pergeseran pola mudik.

“Nah, pasti masyarakat akan memilih moda angkutan lain. Laut atau  darat akan menjadi pilihan dari pada udara. Dengan perbandingan kalau udara satu orang, laut bisa tiga orang,  darat bisa lima sampai enam orang secara harga,” imbuhnya.

Mengantisipasi melonjaknya jumlah penumpang,  Dishub akan mendorong para operator baik penyedia jasa angkutan darat maupun laut untuk menambah armada. “Nanti kan pengusaha akan menghitung kapasitas masing-masing. Misal ada lonjakan, ya pasti akan ditambah,” kata Salman lagi.

Mengantisipasi pergeseran moda angkutan mudik tersebut, Salman mengaku akan mengumpulkan semua stake holder terkait dalam waktu dekat.  Pasalnya, meski belum bisa memastikan berapa angka pergeseran pemudik yang berpindah moda, namun yang pasti  pemudik yang menggunakan angkutan udara akan turun jika harga tiket terus tinggi. 

“Kalau keluar Kalimantan ya naik kapal laut. Makanya akan terjadi lonjakan di kapal laut . Pergerakan akan kami pantau, akan tambah kapal,” tukas Salman.

Saat ini, lanjut Salman, belum nampak pergerakan arus mudik. Pelayanan perjalanan saat ini masih normal. Hanya saja, dikhawatirkan  sepekan  jelang lebaran dengan harga tiket pesawat yang masih tinggi, para pemudik akan berbondong-bondong  beralih ke transportasi laut. 

“Tentu akan kami antisipasi,  apakah penambahan kapal, apakah nanti kapasitas kapalnya ditambah,” ucapnya. 

Setiap tahun, kata Salman pemudik Kaltim trennya selalu  naik antara  10 sampai 15 persen. Dalam setahun,  jumlah penumpang itu sekitar 10 juta baik darat laut maupun udara.

“Kalau untuk mudik, rute paling tinggi Jawa. Jakarta atau Surabaya, kalau luar Jawa ya ke Sulawesi. Jalur laut biasanya. Jawa pesawat, tapi kami juga antisipasi dengan kapal laut yang ke Surabaya,” ucap Salman.

Perbaikan jalan yang mengalami kerusakan mulai dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Balai Jalan Nasional. Dishub juga telah melakukan pengecekan lapangan  (rampchek) terhadap armada darat maupun laut. “Kami lakukan rampcheck dari  April sebelum puasa. Itu upaya kami untuk menekan angka kecelakaan,” tuturnya.

Total, Dishub  sudah lakukan rampchek 570 unit kendaraan khususnya bus dan pemeriksaan armada laut mulai dilakukan sejak pekan lalu yang diawali di dermaga  Kampung Baru, Penajam.  “Kecelakan laut 2017-2018 banyak. Kami rutin rampchek, juga  kami akan melaksanakan pemeriksaan terhadap dermaga apakah SOP (Standard Operating Procedure) dijalankan semua atau tidak,” pungkas Salman.(*)


Penulis: */Rusdianto

Editor: Aspian Nur

Tiket Pesawat Mahal, Pemudik Beralih ke Darat dan Laut

Kamis, 09/05/2019

Ilustrasi penumpang kalap laut

Berita Terkait


Tiket Pesawat Mahal, Pemudik Beralih ke Darat dan Laut

Ilustrasi penumpang kalap laut

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim memprediksi terjadi pergeseran pola pergerakan penumpang pada mudik 2019 mendatang. Kondisi ini diakibatkan tingginya harga tiket pesawat. 

“Tiket pesawat ini  belum ada prediksi  turun.  Menteri Perhubungan angkat tangan dan bilang bukan kewenangannya.   Menhub bilang kalau mereka sudah panggil maskapai dan akan menurunkan  batas atas. Jadi, kalau untuk Lebaran ini, kami memprediksi tiket masih mahal,” kata Kepala Dishub Kaltim, Salman Lumoindong. “Tidak tahu kalau pemerintah intervensi itu TBA (Tarif Batas Atas),  mau tidak mau maskapai pasti turunkan,” imbuh Salman kepada korankaltim.com.

Karena masih mahalnya tiket pesawat, Salman memprediksi akan terjadi pergeseran pola mudik.

“Nah, pasti masyarakat akan memilih moda angkutan lain. Laut atau  darat akan menjadi pilihan dari pada udara. Dengan perbandingan kalau udara satu orang, laut bisa tiga orang,  darat bisa lima sampai enam orang secara harga,” imbuhnya.

Mengantisipasi melonjaknya jumlah penumpang,  Dishub akan mendorong para operator baik penyedia jasa angkutan darat maupun laut untuk menambah armada. “Nanti kan pengusaha akan menghitung kapasitas masing-masing. Misal ada lonjakan, ya pasti akan ditambah,” kata Salman lagi.

Mengantisipasi pergeseran moda angkutan mudik tersebut, Salman mengaku akan mengumpulkan semua stake holder terkait dalam waktu dekat.  Pasalnya, meski belum bisa memastikan berapa angka pergeseran pemudik yang berpindah moda, namun yang pasti  pemudik yang menggunakan angkutan udara akan turun jika harga tiket terus tinggi. 

“Kalau keluar Kalimantan ya naik kapal laut. Makanya akan terjadi lonjakan di kapal laut . Pergerakan akan kami pantau, akan tambah kapal,” tukas Salman.

Saat ini, lanjut Salman, belum nampak pergerakan arus mudik. Pelayanan perjalanan saat ini masih normal. Hanya saja, dikhawatirkan  sepekan  jelang lebaran dengan harga tiket pesawat yang masih tinggi, para pemudik akan berbondong-bondong  beralih ke transportasi laut. 

“Tentu akan kami antisipasi,  apakah penambahan kapal, apakah nanti kapasitas kapalnya ditambah,” ucapnya. 

Setiap tahun, kata Salman pemudik Kaltim trennya selalu  naik antara  10 sampai 15 persen. Dalam setahun,  jumlah penumpang itu sekitar 10 juta baik darat laut maupun udara.

“Kalau untuk mudik, rute paling tinggi Jawa. Jakarta atau Surabaya, kalau luar Jawa ya ke Sulawesi. Jalur laut biasanya. Jawa pesawat, tapi kami juga antisipasi dengan kapal laut yang ke Surabaya,” ucap Salman.

Perbaikan jalan yang mengalami kerusakan mulai dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Balai Jalan Nasional. Dishub juga telah melakukan pengecekan lapangan  (rampchek) terhadap armada darat maupun laut. “Kami lakukan rampcheck dari  April sebelum puasa. Itu upaya kami untuk menekan angka kecelakaan,” tuturnya.

Total, Dishub  sudah lakukan rampchek 570 unit kendaraan khususnya bus dan pemeriksaan armada laut mulai dilakukan sejak pekan lalu yang diawali di dermaga  Kampung Baru, Penajam.  “Kecelakan laut 2017-2018 banyak. Kami rutin rampchek, juga  kami akan melaksanakan pemeriksaan terhadap dermaga apakah SOP (Standard Operating Procedure) dijalankan semua atau tidak,” pungkas Salman.(*)


Penulis: */Rusdianto

Editor: Aspian Nur

 

Berita Terkait

PDI Perjuangan Yakin Edi Damansyah Masih Bisa Maju Pilkada Kukar

Pemkot Samarinda Kirim Bantuan ke Mahakam Ulu, Andi Harun Tegaskan Tak Biarkan Bupati dan Wakilnya Menanggung Beban Sendirian

Ledakan Smalter Sangasanga Akibat Aliran Pendingin Buangan Macet

Banjir Semakin Meluas, 42 Kampung di Mahakam Ulu Tergenang

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.