Sabtu, 13/04/2019

Sembilan Aparatur Tak Netral Diseret Ke Komisi ASN

Sabtu, 13/04/2019

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Sembilan Aparatur Tak Netral Diseret Ke Komisi ASN

Sabtu, 13/04/2019

logo

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Pemilu hanya tinggal beberapa hari lagi. Meskipun termasuk dalam Zona Hijau, Kaltim nyatanya tak terbebas dari sejumlah polemik. Salah satunya ialah netralitas para Aparatur Sipil Negara (ASN). 

Menurut Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kaltim, Saipul Bachtiar, saat ini pihaknya sudah menerima sejumlah laporan terkait ASN yang terindikasi terlibat pelanggaran Pemilu.

"Ada sembilan oknum ASN yang sudah kita rekomendasikan ke komisi ASN karena terindikasi berpolitik," kata Saipul. 

Sembilan ASN itu dilaporkan dengan berbagai jenis pelanggaran. Sekarang, tujuh dari sembilan ASN tersebut telah dijatuhi sanksi oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Nasib dua lainnya sedang ditangani.  “Sanksi termasuk dalam golongan sedang dan bervariasi. Mulai dari penurunan pangkat, hingga pencabutan tunjangan selama satu tahun kerja,” terang Saipul.

Kesembilan ASN itu tersebar di sejumlah daerah di Kaltim. Seperti satu orang di Kutai Timur, dan masing-masing dua orang di Bontang dan Samarinda. 

Gubernur Kaltim Isran Noor saat ditemui usai Deklarasi Pemilu Damai yang digagas oleh Kapolda Katim pada Kamis (12/4) malam lalu menyerahkan permasalaham tersebut pada pihak terkait. 

Ia menyarankan agar ASN yang memang terbukti melakukan pelanggaran agar ditindak sesuai hukum yang berlaku. Sedangkan untuk ASN di lingkungan Pemprov Kaltim, Isran mengaku hingga saat ini ia belum mendengar ada yang terjerat kasus pelanggaran Pemilu. 

"Mudah-mudahan enggak ada. Kalau dihitung yang melanggar juga hanya sebagian kecil, tidak masuk statistik," tutupnya. 


Penulis: * / Permata S Rahayu

Editor: M. Huldi

Sembilan Aparatur Tak Netral Diseret Ke Komisi ASN

Sabtu, 13/04/2019

Berita Terkait


Sembilan Aparatur Tak Netral Diseret Ke Komisi ASN

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Pemilu hanya tinggal beberapa hari lagi. Meskipun termasuk dalam Zona Hijau, Kaltim nyatanya tak terbebas dari sejumlah polemik. Salah satunya ialah netralitas para Aparatur Sipil Negara (ASN). 

Menurut Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kaltim, Saipul Bachtiar, saat ini pihaknya sudah menerima sejumlah laporan terkait ASN yang terindikasi terlibat pelanggaran Pemilu.

"Ada sembilan oknum ASN yang sudah kita rekomendasikan ke komisi ASN karena terindikasi berpolitik," kata Saipul. 

Sembilan ASN itu dilaporkan dengan berbagai jenis pelanggaran. Sekarang, tujuh dari sembilan ASN tersebut telah dijatuhi sanksi oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Nasib dua lainnya sedang ditangani.  “Sanksi termasuk dalam golongan sedang dan bervariasi. Mulai dari penurunan pangkat, hingga pencabutan tunjangan selama satu tahun kerja,” terang Saipul.

Kesembilan ASN itu tersebar di sejumlah daerah di Kaltim. Seperti satu orang di Kutai Timur, dan masing-masing dua orang di Bontang dan Samarinda. 

Gubernur Kaltim Isran Noor saat ditemui usai Deklarasi Pemilu Damai yang digagas oleh Kapolda Katim pada Kamis (12/4) malam lalu menyerahkan permasalaham tersebut pada pihak terkait. 

Ia menyarankan agar ASN yang memang terbukti melakukan pelanggaran agar ditindak sesuai hukum yang berlaku. Sedangkan untuk ASN di lingkungan Pemprov Kaltim, Isran mengaku hingga saat ini ia belum mendengar ada yang terjerat kasus pelanggaran Pemilu. 

"Mudah-mudahan enggak ada. Kalau dihitung yang melanggar juga hanya sebagian kecil, tidak masuk statistik," tutupnya. 


Penulis: * / Permata S Rahayu

Editor: M. Huldi

 

Berita Terkait

Pemkot Samarinda Kirim Bantuan ke Mahakam Ulu, Andi Harun Tegaskan Tak Biarkan Bupati dan Wakilnya Menanggung Beban Sendirian

Ledakan Smalter Sangasanga Akibat Aliran Pendingin Buangan Macet

Banjir Semakin Meluas, 42 Kampung di Mahakam Ulu Tergenang

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Niat Mencari Kijing Bersama Tiga Temannya, Remaja Lelaki Tewas Tenggelam di Kolam Kebun Warga di Loa Tebu

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.