Jumat, 05/04/2019

Pengakuan Driver Ojol di Samarinda Soal Pegang Bagian Sensitif Bocah, Pelaku: Saya Pikir Hal Biasa

Jumat, 05/04/2019

Rs (44), pelaku cabul bocah bawah umur saat diperiksa di Polsek Samarinda Kota, Kamis (4/4) kemarin ( Nancy / korankaltim.com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pengakuan Driver Ojol di Samarinda Soal Pegang Bagian Sensitif Bocah, Pelaku: Saya Pikir Hal Biasa

Jumat, 05/04/2019

logo

Rs (44), pelaku cabul bocah bawah umur saat diperiksa di Polsek Samarinda Kota, Kamis (4/4) kemarin ( Nancy / korankaltim.com)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Tak ada pembenaran untuk apa yang dilakukan Rs. Pria berusia 44 tahun yang kesehariannya bekerja sebagai ojek online (ojol) ini harus mendekam dalam jeruji besi akibat ulahnya tak bisa mengendalikan hawa nafsu yaitu mencabuli bocah berusia 6 tahun berinisial Af yang masih TK.

Rs, warga Jalan Sultan Sulaiman Gang Pelita II RT 06 Kelurahan Sambutan ini mengaku khilaf sehingga sampai berbuat tidak senonoh terhadap anak yang masih berusia di bawah umur. “Tidak tahu kenapa ada pikiran untuk melakukan itu. Saya sebenarnya juga tidak merasa terangsang, biasa saja. Mungkin karena anak ini hiper aktif dan suka ngomong,” ujar Rs yang saat ini tercatat sebagai pegawai honorer di Satpol PP Samarinda dan diper­bantukan di Kecamatan Samarinda Ilir ini kepada korankaltim.com.

Saat ditanya awak media terkait perbuatannya tersebut, Rs mengaku tak menyangka bakalan berurusan dengan kepolisian. “Saya pikir ya itu biasa saja, karena hanya meraba tidak sampai masuk. Enggak kepikiran sampai ke pihak yang berwajib dan saya melakukan ini baru pertama kali,” paparnya.

Rs melakukan perbuatan tak senonoh­nya tersebut ketika menjemput Af bersama kakaknya dari sekolah korban di salah satu TK di Sambutan menuju tempat kerja ibunya di Puskesmas Jalan Bhayangkara, Samarinda Kota Selasa (2/4/2019) lalu. Dalam perjalanan tersebut,  Rs melakukan perbuatan tak senonohnya sebanyak dua kali dengan memegang bagian sensitif Af yang kebetulan duduk di bagian depan.  Rs ditangkap Rabu (3/42/2019) lalu sekitar pukul 16.00 Wita saat sedang mang­kal di Jalan Sultan Sulaiman, seberang Kantor Pos Sambutan. 

Sementara Kanit Reskrim Polsek Samarinda Kota, Ipda Abdillah Dalimunthe mengatakan saat ini pihaknya telah mengamankan Rs yang berprofesi sebagai ojol baru sebulan tersebut. “Dari pengakuan pelaku dia khilaf,” kata Abdillah.

Kepolisian sempat kesulitan memburu pelaku karena akun ojol tersebut merupakan milik orang lain yang telah dibeli oleh pelaku sebulan yang lalu. “Sehingga untuk menangkap pelaku, perlu waktu. Akhirnya Rabu (3/2/2019) lalu Rs berhasil kami amankan berkat info dari pemilik akun,” terangnya.

Atas perbuatannya tersebut, pelaku dikenakan pasal 82 ayat 1 UU RI Nomor 35 Tahun 2014 Perubahan atau UU Nomor 23 Tahun 2003 tentang perlindungan anak dengan ancaman kurungan di atas 5 tahun penjara.


Penulis: * / Nancy

Editor: Aspian Nur

Pengakuan Driver Ojol di Samarinda Soal Pegang Bagian Sensitif Bocah, Pelaku: Saya Pikir Hal Biasa

Jumat, 05/04/2019

Rs (44), pelaku cabul bocah bawah umur saat diperiksa di Polsek Samarinda Kota, Kamis (4/4) kemarin ( Nancy / korankaltim.com)

Berita Terkait


Pengakuan Driver Ojol di Samarinda Soal Pegang Bagian Sensitif Bocah, Pelaku: Saya Pikir Hal Biasa

Rs (44), pelaku cabul bocah bawah umur saat diperiksa di Polsek Samarinda Kota, Kamis (4/4) kemarin ( Nancy / korankaltim.com)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Tak ada pembenaran untuk apa yang dilakukan Rs. Pria berusia 44 tahun yang kesehariannya bekerja sebagai ojek online (ojol) ini harus mendekam dalam jeruji besi akibat ulahnya tak bisa mengendalikan hawa nafsu yaitu mencabuli bocah berusia 6 tahun berinisial Af yang masih TK.

Rs, warga Jalan Sultan Sulaiman Gang Pelita II RT 06 Kelurahan Sambutan ini mengaku khilaf sehingga sampai berbuat tidak senonoh terhadap anak yang masih berusia di bawah umur. “Tidak tahu kenapa ada pikiran untuk melakukan itu. Saya sebenarnya juga tidak merasa terangsang, biasa saja. Mungkin karena anak ini hiper aktif dan suka ngomong,” ujar Rs yang saat ini tercatat sebagai pegawai honorer di Satpol PP Samarinda dan diper­bantukan di Kecamatan Samarinda Ilir ini kepada korankaltim.com.

Saat ditanya awak media terkait perbuatannya tersebut, Rs mengaku tak menyangka bakalan berurusan dengan kepolisian. “Saya pikir ya itu biasa saja, karena hanya meraba tidak sampai masuk. Enggak kepikiran sampai ke pihak yang berwajib dan saya melakukan ini baru pertama kali,” paparnya.

Rs melakukan perbuatan tak senonoh­nya tersebut ketika menjemput Af bersama kakaknya dari sekolah korban di salah satu TK di Sambutan menuju tempat kerja ibunya di Puskesmas Jalan Bhayangkara, Samarinda Kota Selasa (2/4/2019) lalu. Dalam perjalanan tersebut,  Rs melakukan perbuatan tak senonohnya sebanyak dua kali dengan memegang bagian sensitif Af yang kebetulan duduk di bagian depan.  Rs ditangkap Rabu (3/42/2019) lalu sekitar pukul 16.00 Wita saat sedang mang­kal di Jalan Sultan Sulaiman, seberang Kantor Pos Sambutan. 

Sementara Kanit Reskrim Polsek Samarinda Kota, Ipda Abdillah Dalimunthe mengatakan saat ini pihaknya telah mengamankan Rs yang berprofesi sebagai ojol baru sebulan tersebut. “Dari pengakuan pelaku dia khilaf,” kata Abdillah.

Kepolisian sempat kesulitan memburu pelaku karena akun ojol tersebut merupakan milik orang lain yang telah dibeli oleh pelaku sebulan yang lalu. “Sehingga untuk menangkap pelaku, perlu waktu. Akhirnya Rabu (3/2/2019) lalu Rs berhasil kami amankan berkat info dari pemilik akun,” terangnya.

Atas perbuatannya tersebut, pelaku dikenakan pasal 82 ayat 1 UU RI Nomor 35 Tahun 2014 Perubahan atau UU Nomor 23 Tahun 2003 tentang perlindungan anak dengan ancaman kurungan di atas 5 tahun penjara.


Penulis: * / Nancy

Editor: Aspian Nur

 

Berita Terkait

Pemkot Samarinda Kirim Bantuan ke Mahakam Ulu, Andi Harun Tegaskan Tak Biarkan Bupati dan Wakilnya Menanggung Beban Sendirian

Ledakan Smalter Sangasanga Akibat Aliran Pendingin Buangan Macet

Banjir Semakin Meluas, 42 Kampung di Mahakam Ulu Tergenang

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Niat Mencari Kijing Bersama Tiga Temannya, Remaja Lelaki Tewas Tenggelam di Kolam Kebun Warga di Loa Tebu

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.