BALIKPAPAN - Kunjungan kerja (Kunker) Presiden Joko Widodo ke Balikpapan membawa “angin segar” untuk progres pembangunan jalan tol Balikpapan - Samarinda.

 Jalan sepanjang 99,35 kilometer (km) yang memiliki nilai investasi Rp 9,97 triliun tersebut ditarget rampung pada Desember 2018. 

“Ngebut banget ini sudah, pokoknya saya berikan target akhir 2018 rampung tol ini,” tegas Jokowi saat meninjau Jembatan Manggar kawasan tol Balikpapan-Samarinda Km 13 Karang Joang, Balikpapan Utara, Kamis (13/7) siang.

Presiden membeberkan secara fisik dan kontruksi sudah 25 persen. Sedangkan pembebasan lahan sudah selesai 92 persen. “Artinya di lapangan tidak ada masalah, kita harapkan selanjutnya pembangunan dari Samarinda akan di teruskan lagi ke Bontang,” pintanya. Sementara Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak mengaku persoalan pembebasan lahan dinilai kasuistik. Pihaknya menyelesaikan dengan cara konsinyasi.

 “Memang masalah kasuistik, kita sudah melakukan konsinyasi biaya di pengadilan jadi sudah dalam proses di pengadilan terima atau tidak silahkan masyarakat boleh menempuh jalur hukum,” kata AFI biasa disapa. 

Dirinya mengklaim sudah menyelesaikan sesuai jalur hukum. Dipastikan tidak ada yang menyoal terkait pembebasan lahan. 

“Kita sudah menggunakan undang -undang baru untuk kepentingan umum jadi pada dasarnya tidak ada masalah lagi,” akunya.

Lintasan jalan tol yang melewati kawasan pertambangan kata AFI sudh tidak ada masalah. Sudah ada perjanjian dengan para perusahaan tambang. “Sudah tidak ada masalah,” beber Awang Faroek.

Soal pembebasan lahan, gubernur dua periode ini juga sudah melibatkan Wali Kota Balikpapan, Bupati Kukar dan Wali Kota Samarinda.

Kepala Bidang (Kabid) Dinas Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi Kaltim, Joko Setiono secara teknis mencatat progres pembangunan secara umum sudah mencapai 65 persen. Jika melihat pengerjaan dari masing-masing segmen di perkirakan jalan tol bis rampung pada Deember 2018.

“Progres pembangunan sampai tanggal 3 Juli 2017 kemarin progres realisasi fisiknya sudah 65 koma sekian persen secara keseluruhan. Tapi kalau ditanya persegmen beda-beda,” ujarnya. (yud)