Rabu, 16/01/2019

Kaltim Ranking 6 Dalam Kemiskinan, Paling Tinggi Papua dan Terendah DKI Jakarta

Rabu, 16/01/2019

Ilustrasi

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Kaltim Ranking 6 Dalam Kemiskinan, Paling Tinggi Papua dan Terendah DKI Jakarta

Rabu, 16/01/2019

logo

Ilustrasi

SAMARINDA - Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim mencatat, jumlah penduduk miskin di Kaltim terhitung September 2018 sebanyak 222,39 ribu (6,06 persen). Jumlah itu meningkat dibandingkan Maret 2018 sebanyak 218,90 ribu (6,03 persen). Artinya jumlah penduduk miskin secara absolut bertambah 3,49 ribu orang (naik 0,03 persen). 

Kepala BPS Kaltim Atqo Mardiyanto menjelaskan, Kaltim berada pada urutan ke-6 terendah secara Nasional. 

"Yang paling tinggi Papua, dan terendah DKI Jakarta," ujarnya kemarin.

Ia membeber, selama Maret 2018 – September 2018, garis kemiskinan (GK) naik sebesar 4,09 persen, yaitu dari Rp574.704 per kapita pebulan pada Maret 2018 menjadi Rp598.200 perkapita perbulan pada September 2018. 

Dilihat dari tempatnya, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan mengalami kenaikan sedangkan di perdesaan mengalami penurunan, baik secara absolut maupun secara persentase.

Selama periode Maret 2018 – September 2018 penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 7,89 ribu orang atau secara persentase naik 0,22 persen dari 100,45 ribu orang pada Maret 2018 menjadi 108,34 ribu orang pada September 2018. Penduduk miskin di daerah perdesaan turun 4,39 ribu orang atau secara persentase turun sebesar 0,19 persen poin dari 118,44 ribu orang pada Maret 2018 menjadi 114,05 ribu orang pada September 2018.

"Jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan masih lebih besar dibanding di daerah perkotaan. Persentase penduduk miskin yang berada di daerah perdesaan pada bulan September 2018 dan Maret 2018 masing-masing sebesar 9,65 persen dan 9,84 persen. Sedangkan di daerah perkotaan sebesar 4,36 persen pada bulan September 2018 dan 4,14 persen pada bulan Maret 2018," paparnya.

Sementara itu, jika dilihat dari pennyebabnya, baik di perkotaan maupun pedesaan, komoditi makanan yang mempunyai andil terbesar dalam pembentuk garis kemiskinan pada September 2018 antara daerah perkotaan dan perdesaan terdapat kemiripan pola. Dari lima komoditi terbesar penyumbang garis kemiskinan empat diantaranya sama yaitu beras, rokok kretek filter, daging ayam ras dan telor ayam ras.

"Di pedesaan, konsumsi beras dan rokok hanya selisih beberapa poin saja. Beras 17,87 persen, rokok 17,54 persen," ungkapnya. (rs)

Kaltim Ranking 6 Dalam Kemiskinan, Paling Tinggi Papua dan Terendah DKI Jakarta

Rabu, 16/01/2019

Ilustrasi

Berita Terkait


Kaltim Ranking 6 Dalam Kemiskinan, Paling Tinggi Papua dan Terendah DKI Jakarta

Ilustrasi

SAMARINDA - Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim mencatat, jumlah penduduk miskin di Kaltim terhitung September 2018 sebanyak 222,39 ribu (6,06 persen). Jumlah itu meningkat dibandingkan Maret 2018 sebanyak 218,90 ribu (6,03 persen). Artinya jumlah penduduk miskin secara absolut bertambah 3,49 ribu orang (naik 0,03 persen). 

Kepala BPS Kaltim Atqo Mardiyanto menjelaskan, Kaltim berada pada urutan ke-6 terendah secara Nasional. 

"Yang paling tinggi Papua, dan terendah DKI Jakarta," ujarnya kemarin.

Ia membeber, selama Maret 2018 – September 2018, garis kemiskinan (GK) naik sebesar 4,09 persen, yaitu dari Rp574.704 per kapita pebulan pada Maret 2018 menjadi Rp598.200 perkapita perbulan pada September 2018. 

Dilihat dari tempatnya, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan mengalami kenaikan sedangkan di perdesaan mengalami penurunan, baik secara absolut maupun secara persentase.

Selama periode Maret 2018 – September 2018 penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 7,89 ribu orang atau secara persentase naik 0,22 persen dari 100,45 ribu orang pada Maret 2018 menjadi 108,34 ribu orang pada September 2018. Penduduk miskin di daerah perdesaan turun 4,39 ribu orang atau secara persentase turun sebesar 0,19 persen poin dari 118,44 ribu orang pada Maret 2018 menjadi 114,05 ribu orang pada September 2018.

"Jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan masih lebih besar dibanding di daerah perkotaan. Persentase penduduk miskin yang berada di daerah perdesaan pada bulan September 2018 dan Maret 2018 masing-masing sebesar 9,65 persen dan 9,84 persen. Sedangkan di daerah perkotaan sebesar 4,36 persen pada bulan September 2018 dan 4,14 persen pada bulan Maret 2018," paparnya.

Sementara itu, jika dilihat dari pennyebabnya, baik di perkotaan maupun pedesaan, komoditi makanan yang mempunyai andil terbesar dalam pembentuk garis kemiskinan pada September 2018 antara daerah perkotaan dan perdesaan terdapat kemiripan pola. Dari lima komoditi terbesar penyumbang garis kemiskinan empat diantaranya sama yaitu beras, rokok kretek filter, daging ayam ras dan telor ayam ras.

"Di pedesaan, konsumsi beras dan rokok hanya selisih beberapa poin saja. Beras 17,87 persen, rokok 17,54 persen," ungkapnya. (rs)

 

Berita Terkait

Pemkot Samarinda Kirim Bantuan ke Mahakam Ulu, Andi Harun Tegaskan Tak Biarkan Bupati dan Wakilnya Menanggung Beban Sendirian

Ledakan Smalter Sangasanga Akibat Aliran Pendingin Buangan Macet

Banjir Semakin Meluas, 42 Kampung di Mahakam Ulu Tergenang

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Niat Mencari Kijing Bersama Tiga Temannya, Remaja Lelaki Tewas Tenggelam di Kolam Kebun Warga di Loa Tebu

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.