Selasa, 27/11/2018

Survei di Hutan Wanatirta Bontang, COP Temukan Banyak Sarang Orangutan

Selasa, 27/11/2018

HARUS DILINDUNGI: Sarang orangutan banyak ditemukan di luar hutan Wanatirta. ( olis / korankatlim)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Survei di Hutan Wanatirta Bontang, COP Temukan Banyak Sarang Orangutan

Selasa, 27/11/2018

logo

HARUS DILINDUNGI: Sarang orangutan banyak ditemukan di luar hutan Wanatirta. ( olis / korankatlim)

BONTANG –   Centre of Orangutan Protection (COP) melakukan survei di kawasan  hutan Wanatirta, Bontang pada Minggu (25/11). Hasil survei ditemukan tujuh sarang orangutan, yang diprediksi berusia 3-4 bulan. 

Side Manager COP Borneo, Paulinus mengatakan survei dilakukan setelah menculnya wacana ubah fungsi hutan Wanatirta. “Kami datang memastikan apakah benar hutan ini masih dihuni orangutan,” kata Paulinus.

Dari hasil survei COP di pinggiran hutan Wanatirta, dikatakan Paulinus, ditemukan banyak sarang orangutan. 

“Terkait rencana untuk melakukan perluasan kawasan oleh PT Pupuk Kaltim di mana Wanatirta akan dirubah menjadi zona perumahan, universitas, rumah sakit, kantor, pusat perbelanjaan, balai pertemuan dan hotel seluas 125 hektare, sebenarnya ini sangat disayangkan karena mengancam habitat orangutan dan satwa lainnya,” jelas Paulinus.

Menurutnya, hutan Wanatirta merupakan hutan sekunder muda yang berada di tengah hutan Kota Bontang. Sejatinya hutan Wanatirta merupakan kawasan konservasi milik PT Pupuk Kaltim yang kemudian telah dilakukan restorasi dengan bebagai jenis tanaman baru.

“Sejatinya hutan Wanatirta merupakan satu-satunya hutan di Indonesia yang berada di tengah kota dan terdapat orangutan liar yang masih bertahan dengan baik di dalam hutan hingga saat ini. Hal ini tentu saja bisa di buktikan dengan ada cukup banyak sarang didalam kawasan hutan tersebut,” ujarnya. 

Berdasarkan Population and Habitat Viability Assessment (PHVA) orangutan 2017 oleh Forum Orangutan Indonesia yang di gagas oleh Kementerian Kehutanan dan Lingkungan hidup, dikatakan Paulinus, bahwa hutan Wanatirta termasuk kawasan yang berpotensi menjadi habitat orangutan, hal ini kemudian semakin menegaskan bahwa pentingnya upaya perlindungan lagi seperti pada 2016 di mana 3 orangutan terbakar.

“PKT harus mengkaji ulang strategi jangka panjang terkait pengelolaan lingkungan hidup hutan Wanatirta, di sana jelas ada orangutan dan satwa liar lainnya yang di lindungi, sehingga jika terjadi alih fungsi lahan dan hutan maka konflik bisa saja terjadi dan bisa menimbulkan kerugian dikedua belah pihak,” kata Paulinus.

Paulinus menambahkan, jika kawasan Wanatirta semestinya dilindungi bahkan di naikan status perlindungannya bukan malah di konversi hutannya menjadi perumahan. 

“Saya yakin bahwa PKT punya komitmen yang tinggi terhadap upaya menjaga lingkungan hidup oleh karena itu saya harap PKT dapat memikirkan ulang rencana tersebut,” pungkasnya. (cil)

Survei di Hutan Wanatirta Bontang, COP Temukan Banyak Sarang Orangutan

Selasa, 27/11/2018

HARUS DILINDUNGI: Sarang orangutan banyak ditemukan di luar hutan Wanatirta. ( olis / korankatlim)

Berita Terkait


Survei di Hutan Wanatirta Bontang, COP Temukan Banyak Sarang Orangutan

HARUS DILINDUNGI: Sarang orangutan banyak ditemukan di luar hutan Wanatirta. ( olis / korankatlim)

BONTANG –   Centre of Orangutan Protection (COP) melakukan survei di kawasan  hutan Wanatirta, Bontang pada Minggu (25/11). Hasil survei ditemukan tujuh sarang orangutan, yang diprediksi berusia 3-4 bulan. 

Side Manager COP Borneo, Paulinus mengatakan survei dilakukan setelah menculnya wacana ubah fungsi hutan Wanatirta. “Kami datang memastikan apakah benar hutan ini masih dihuni orangutan,” kata Paulinus.

Dari hasil survei COP di pinggiran hutan Wanatirta, dikatakan Paulinus, ditemukan banyak sarang orangutan. 

“Terkait rencana untuk melakukan perluasan kawasan oleh PT Pupuk Kaltim di mana Wanatirta akan dirubah menjadi zona perumahan, universitas, rumah sakit, kantor, pusat perbelanjaan, balai pertemuan dan hotel seluas 125 hektare, sebenarnya ini sangat disayangkan karena mengancam habitat orangutan dan satwa lainnya,” jelas Paulinus.

Menurutnya, hutan Wanatirta merupakan hutan sekunder muda yang berada di tengah hutan Kota Bontang. Sejatinya hutan Wanatirta merupakan kawasan konservasi milik PT Pupuk Kaltim yang kemudian telah dilakukan restorasi dengan bebagai jenis tanaman baru.

“Sejatinya hutan Wanatirta merupakan satu-satunya hutan di Indonesia yang berada di tengah kota dan terdapat orangutan liar yang masih bertahan dengan baik di dalam hutan hingga saat ini. Hal ini tentu saja bisa di buktikan dengan ada cukup banyak sarang didalam kawasan hutan tersebut,” ujarnya. 

Berdasarkan Population and Habitat Viability Assessment (PHVA) orangutan 2017 oleh Forum Orangutan Indonesia yang di gagas oleh Kementerian Kehutanan dan Lingkungan hidup, dikatakan Paulinus, bahwa hutan Wanatirta termasuk kawasan yang berpotensi menjadi habitat orangutan, hal ini kemudian semakin menegaskan bahwa pentingnya upaya perlindungan lagi seperti pada 2016 di mana 3 orangutan terbakar.

“PKT harus mengkaji ulang strategi jangka panjang terkait pengelolaan lingkungan hidup hutan Wanatirta, di sana jelas ada orangutan dan satwa liar lainnya yang di lindungi, sehingga jika terjadi alih fungsi lahan dan hutan maka konflik bisa saja terjadi dan bisa menimbulkan kerugian dikedua belah pihak,” kata Paulinus.

Paulinus menambahkan, jika kawasan Wanatirta semestinya dilindungi bahkan di naikan status perlindungannya bukan malah di konversi hutannya menjadi perumahan. 

“Saya yakin bahwa PKT punya komitmen yang tinggi terhadap upaya menjaga lingkungan hidup oleh karena itu saya harap PKT dapat memikirkan ulang rencana tersebut,” pungkasnya. (cil)

 

Berita Terkait

PDI Perjuangan Yakin Edi Damansyah Masih Bisa Maju Pilkada Kukar

Pemkot Samarinda Kirim Bantuan ke Mahakam Ulu, Andi Harun Tegaskan Tak Biarkan Bupati dan Wakilnya Menanggung Beban Sendirian

Ledakan Smalter Sangasanga Akibat Aliran Pendingin Buangan Macet

Banjir Semakin Meluas, 42 Kampung di Mahakam Ulu Tergenang

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.