Senin, 01/10/2018

Atlet Kaltim Ikut Gotong Jenazah Korban Gempa dan Tsunami

Senin, 01/10/2018

DIEVAKUASI: Dua pemanjat tebing dari Kaltim, Fitriyadi dan Herlangga membantu warga mengevakuasi jenazah. Mereka datang ke Palu untuk mengikuti Festival Pesona Palu Nomoni 2018. ( ist )

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Atlet Kaltim Ikut Gotong Jenazah Korban Gempa dan Tsunami

Senin, 01/10/2018

logo

DIEVAKUASI: Dua pemanjat tebing dari Kaltim, Fitriyadi dan Herlangga membantu warga mengevakuasi jenazah. Mereka datang ke Palu untuk mengikuti Festival Pesona Palu Nomoni 2018. ( ist )

BALIKPAPAN  – Enam atlet panjat tebing Kaltim turut merasakan  gempa dan tsunami yang menerjang Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9) lalu.  Mereka datang ke Palu untuk mengikuti Festival Pesona Palu Nomoni 2018.

Rombongan panjat tebing Kaltim terdiri dari atlet Balikpapan,  Anisa Aulia dan Nova Bina Wardani  serta Fitriyadi dan Herlangga dari Kutai Timur. 

Fitriyadi menceritakan bagaimana kepanikan terjadi saat gempa dan tsunami menerjang wilayah itu.  Hampir semua bangunan rata dengan tanah. Korban berjatuhan dan akses serta jaringan komunikasi menjadi amat sulit. 

“Jembatan dan jalan ke bandara selain Palu banyak yang putus. Bandara Palu belum ada didaratin pesawat komersil. Sejak kemarin hanya helikopter dan pesawat hercules TNI yang mendarat. Jaringan juga susah, listrik mati total, keadaan kota lumpuh,” ungkapnya melalui pesan WhatsApp.

Jumat (28/9) lalu, merupakan waktu mereka untuk bertanding. Namun, faktanya berbeda. Situasi menjadi kacau. Orang-orang berlarian begitu merasakan guncangan. Tak lama kemudian, tsunami menyapu habis wilayah itu. Enam atlet Kaltim termasuk beruntung karena bisa selamat dari musibah ini. 

“Kami ingin membantu evakuasi di lokasi terparah, namun tidak maksimal karena masih ada isu air naik dan gempa susulan, jadi kami membantu mengebumikan satu jenazah korban reruntuhan Masjid Agung Palu, yang mana saat kejadian beliau sedang azan,” tuturnya.

Menurut Fitriyadi, ratusan jenazah berserakan di beberapa kawasan. Petugas SAR dibantu warga hilir mudik mengevakuasi mayat. Hanya sebagian dari jasad korban yang bisa dikenali. 

“Di Rumah Sakit Tentara, pasien sangat banyak, mayat-mayat terus berdatangan diantar relawan dan pergi diambil oleh keluarga,” ungkapnya. 

MULAI DIEVAKUASI

Sementara empat dari dua atlet panjat tebing Kaltim asal Balikpapan Anisa Aulia dan Nova Bina Wardani, sudah dievakuasi pada Minggu (30/9) kemarin. Keduanya diterbangkan dari Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu menuju Makassar. 

Pengurus Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Balikpapan, Ruslan mengatakan,  Anisa dan Nova dievakuasi terpisah dari rekan-rekannya karena keterbatasan angkut pesawat hercules milik TNI AU. 

“Prioritasnya atlet perempuan dulu dan bandara di sana juga krodid karena banyak atlet serta warga yang kumpul. Bandara juga dijadikan posko penampungan,” kata Ruslan saat dihubungi Koran Kaltim, Minggu (30/9).

Untuk Jamal Al Hadad dan Arga Nur Adi, dua atlet Balikpapan lainnya masih menunggu giliran untuk diterbangkan. Sementara, Fitriyadi dan Herlangga dari Kutai Timur belum diketahui kabarnya terakhirnya karena keterbatasan komunikasi. 

Menurut Ruslan, para atlet itu  berada di Kota Palu untuk mengikuti kejuaraan terbuka dalam Festival Pesona Palu Nomoni 2018. Keikutsertaan dalam kejuaraan itu tanpa rekomendasi dari KONI sebagai organisasi induk cabang olahraga.

“Kejuaraan itu sifatnya kan open, terbuka. Jadi atlet dari mana saja bisa ikut baik dengan biaya sendiri atau ditanggung organisasi cabor, tapi kepesertaan itu dengan dasar undangan dari panitia pelaksana,” jelasnya.

Sekretaris KONI Balikpapan, Sulton Fahruddin menyampaikan, empat atlet panjang tebing dari Balikpapan berangkat menggunakan sendiri ke Kota Palu. 

Koran Kaltim sempat mencoba menghubungi nomor telepon seluler Jamal Al Hadad, namun tak terhubung. (yul/hn) 

Atlet Kaltim Ikut Gotong Jenazah Korban Gempa dan Tsunami

Senin, 01/10/2018

DIEVAKUASI: Dua pemanjat tebing dari Kaltim, Fitriyadi dan Herlangga membantu warga mengevakuasi jenazah. Mereka datang ke Palu untuk mengikuti Festival Pesona Palu Nomoni 2018. ( ist )

Berita Terkait


Atlet Kaltim Ikut Gotong Jenazah Korban Gempa dan Tsunami

DIEVAKUASI: Dua pemanjat tebing dari Kaltim, Fitriyadi dan Herlangga membantu warga mengevakuasi jenazah. Mereka datang ke Palu untuk mengikuti Festival Pesona Palu Nomoni 2018. ( ist )

BALIKPAPAN  – Enam atlet panjat tebing Kaltim turut merasakan  gempa dan tsunami yang menerjang Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9) lalu.  Mereka datang ke Palu untuk mengikuti Festival Pesona Palu Nomoni 2018.

Rombongan panjat tebing Kaltim terdiri dari atlet Balikpapan,  Anisa Aulia dan Nova Bina Wardani  serta Fitriyadi dan Herlangga dari Kutai Timur. 

Fitriyadi menceritakan bagaimana kepanikan terjadi saat gempa dan tsunami menerjang wilayah itu.  Hampir semua bangunan rata dengan tanah. Korban berjatuhan dan akses serta jaringan komunikasi menjadi amat sulit. 

“Jembatan dan jalan ke bandara selain Palu banyak yang putus. Bandara Palu belum ada didaratin pesawat komersil. Sejak kemarin hanya helikopter dan pesawat hercules TNI yang mendarat. Jaringan juga susah, listrik mati total, keadaan kota lumpuh,” ungkapnya melalui pesan WhatsApp.

Jumat (28/9) lalu, merupakan waktu mereka untuk bertanding. Namun, faktanya berbeda. Situasi menjadi kacau. Orang-orang berlarian begitu merasakan guncangan. Tak lama kemudian, tsunami menyapu habis wilayah itu. Enam atlet Kaltim termasuk beruntung karena bisa selamat dari musibah ini. 

“Kami ingin membantu evakuasi di lokasi terparah, namun tidak maksimal karena masih ada isu air naik dan gempa susulan, jadi kami membantu mengebumikan satu jenazah korban reruntuhan Masjid Agung Palu, yang mana saat kejadian beliau sedang azan,” tuturnya.

Menurut Fitriyadi, ratusan jenazah berserakan di beberapa kawasan. Petugas SAR dibantu warga hilir mudik mengevakuasi mayat. Hanya sebagian dari jasad korban yang bisa dikenali. 

“Di Rumah Sakit Tentara, pasien sangat banyak, mayat-mayat terus berdatangan diantar relawan dan pergi diambil oleh keluarga,” ungkapnya. 

MULAI DIEVAKUASI

Sementara empat dari dua atlet panjat tebing Kaltim asal Balikpapan Anisa Aulia dan Nova Bina Wardani, sudah dievakuasi pada Minggu (30/9) kemarin. Keduanya diterbangkan dari Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu menuju Makassar. 

Pengurus Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Balikpapan, Ruslan mengatakan,  Anisa dan Nova dievakuasi terpisah dari rekan-rekannya karena keterbatasan angkut pesawat hercules milik TNI AU. 

“Prioritasnya atlet perempuan dulu dan bandara di sana juga krodid karena banyak atlet serta warga yang kumpul. Bandara juga dijadikan posko penampungan,” kata Ruslan saat dihubungi Koran Kaltim, Minggu (30/9).

Untuk Jamal Al Hadad dan Arga Nur Adi, dua atlet Balikpapan lainnya masih menunggu giliran untuk diterbangkan. Sementara, Fitriyadi dan Herlangga dari Kutai Timur belum diketahui kabarnya terakhirnya karena keterbatasan komunikasi. 

Menurut Ruslan, para atlet itu  berada di Kota Palu untuk mengikuti kejuaraan terbuka dalam Festival Pesona Palu Nomoni 2018. Keikutsertaan dalam kejuaraan itu tanpa rekomendasi dari KONI sebagai organisasi induk cabang olahraga.

“Kejuaraan itu sifatnya kan open, terbuka. Jadi atlet dari mana saja bisa ikut baik dengan biaya sendiri atau ditanggung organisasi cabor, tapi kepesertaan itu dengan dasar undangan dari panitia pelaksana,” jelasnya.

Sekretaris KONI Balikpapan, Sulton Fahruddin menyampaikan, empat atlet panjang tebing dari Balikpapan berangkat menggunakan sendiri ke Kota Palu. 

Koran Kaltim sempat mencoba menghubungi nomor telepon seluler Jamal Al Hadad, namun tak terhubung. (yul/hn) 

 

Berita Terkait

Pemkot Samarinda Kirim Bantuan ke Mahakam Ulu, Andi Harun Tegaskan Tak Biarkan Bupati dan Wakilnya Menanggung Beban Sendirian

Ledakan Smalter Sangasanga Akibat Aliran Pendingin Buangan Macet

Banjir Semakin Meluas, 42 Kampung di Mahakam Ulu Tergenang

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Niat Mencari Kijing Bersama Tiga Temannya, Remaja Lelaki Tewas Tenggelam di Kolam Kebun Warga di Loa Tebu

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.