Rabu, 18/07/2018

Penganiaya Pegawai Disnakertrans Tak Alami Gangguan Jiwa

Rabu, 18/07/2018

HARUS DIUSUT: Muhammad Riharja saat mendapat perawatan medis di RSU AW Sjahranie Samarinda. ( istimewa )

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Penganiaya Pegawai Disnakertrans Tak Alami Gangguan Jiwa

Rabu, 18/07/2018

logo

HARUS DIUSUT: Muhammad Riharja saat mendapat perawatan medis di RSU AW Sjahranie Samarinda. ( istimewa )

SAMARINDA – Dinas Sosial Samarinda membantah pelaku penganiayaan terhadap PNS Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) hingga meninggal dunia pada Senin (16/7) lalu, mengalami gangguan jiwa.  

Kepala Dinsos Samarinda, Ridwan Tassa menyebut pelaku, Safrudin tidak mengalami gangguan jiwa. Dia juga tak pernah dirawat di rumah sakit jiwa. Dengan alasan ini, Dinsos menampik pengawasan mereka terhadap orang gila lemah. 

“Sebenarnya Safrudin itu bukan orang yang mengalami gangguan jiwa. Berdasarkan pengakuan dia tidak gila dan tidak pernah dirawat di rumah sakit jiwa,” terang Ridwan, Selasa (17/7).

Menurut Ridwan, pelaku menganiaya Muhammad Riharja menggunakan palu hingga meninggal dunia karena panik dan stres. Safrudin, dikabarkan dikejar orang karena terlilit utang. 

“Safrudin bekerja sebagai tukang bangunan. Sejak 2017 sudah tinggal di jalan Kebaktian, karena dia bekerja sebagai kuli bangunan makanya ke mana-mana membawa alat kerjanya. Salah satunya palu,” ucapnya.

Berdasarkan laporan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), kata Ridwan,  Safrudin juga menyesali perbuatannya. 

Sementara untuk pengawasan terhadap orang gila, Ridwan menyampaikan perlu keterlibatan instansi terkait seperti Satpol PP.

“Perlu ada SOP yang jelas. Misalnya masih banyak orang yang diduga alami gangguan jiwa berkeliaran di jalan. Tugas pengamanan dari pihak Satpol PP dan pihak kepolisian karena mengganggu ketentraman umum. Sedangkan tugas Dinsos itu memfasilitasi, contoh untuk masuk ke rumah sakit jiwa. Di situ Dinsos bersama Dinkes dan kami melakukan assissment untuk pembayaran rumah sakit melalui BPJS,” papar Ridwan.

Untuk masalah anggaran, Ridwan menyebut tidak terlalu masalah. “Karena kami bertugas untuk merekomendasikan ke rumah sakit jiwa. Memang ada kendalanya pada saat masuk rumah sakit dan kemudian sudah dinyatakan sehat. Kalau mau dipulangkan ke kampung daerahnya kami langsung melimpahkan ke provinsi karena kami tidak memiliki anggaran itu,” papar Ridwan. (sn318)

Penganiaya Pegawai Disnakertrans Tak Alami Gangguan Jiwa

Rabu, 18/07/2018

HARUS DIUSUT: Muhammad Riharja saat mendapat perawatan medis di RSU AW Sjahranie Samarinda. ( istimewa )

Berita Terkait


Penganiaya Pegawai Disnakertrans Tak Alami Gangguan Jiwa

HARUS DIUSUT: Muhammad Riharja saat mendapat perawatan medis di RSU AW Sjahranie Samarinda. ( istimewa )

SAMARINDA – Dinas Sosial Samarinda membantah pelaku penganiayaan terhadap PNS Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) hingga meninggal dunia pada Senin (16/7) lalu, mengalami gangguan jiwa.  

Kepala Dinsos Samarinda, Ridwan Tassa menyebut pelaku, Safrudin tidak mengalami gangguan jiwa. Dia juga tak pernah dirawat di rumah sakit jiwa. Dengan alasan ini, Dinsos menampik pengawasan mereka terhadap orang gila lemah. 

“Sebenarnya Safrudin itu bukan orang yang mengalami gangguan jiwa. Berdasarkan pengakuan dia tidak gila dan tidak pernah dirawat di rumah sakit jiwa,” terang Ridwan, Selasa (17/7).

Menurut Ridwan, pelaku menganiaya Muhammad Riharja menggunakan palu hingga meninggal dunia karena panik dan stres. Safrudin, dikabarkan dikejar orang karena terlilit utang. 

“Safrudin bekerja sebagai tukang bangunan. Sejak 2017 sudah tinggal di jalan Kebaktian, karena dia bekerja sebagai kuli bangunan makanya ke mana-mana membawa alat kerjanya. Salah satunya palu,” ucapnya.

Berdasarkan laporan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), kata Ridwan,  Safrudin juga menyesali perbuatannya. 

Sementara untuk pengawasan terhadap orang gila, Ridwan menyampaikan perlu keterlibatan instansi terkait seperti Satpol PP.

“Perlu ada SOP yang jelas. Misalnya masih banyak orang yang diduga alami gangguan jiwa berkeliaran di jalan. Tugas pengamanan dari pihak Satpol PP dan pihak kepolisian karena mengganggu ketentraman umum. Sedangkan tugas Dinsos itu memfasilitasi, contoh untuk masuk ke rumah sakit jiwa. Di situ Dinsos bersama Dinkes dan kami melakukan assissment untuk pembayaran rumah sakit melalui BPJS,” papar Ridwan.

Untuk masalah anggaran, Ridwan menyebut tidak terlalu masalah. “Karena kami bertugas untuk merekomendasikan ke rumah sakit jiwa. Memang ada kendalanya pada saat masuk rumah sakit dan kemudian sudah dinyatakan sehat. Kalau mau dipulangkan ke kampung daerahnya kami langsung melimpahkan ke provinsi karena kami tidak memiliki anggaran itu,” papar Ridwan. (sn318)

 

Berita Terkait

Ledakan Smalter Sangasanga Akibat Aliran Pendingin Buangan Macet

Banjir Semakin Meluas, 42 Kampung di Mahakam Ulu Tergenang

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Niat Mencari Kijing Bersama Tiga Temannya, Remaja Lelaki Tewas Tenggelam di Kolam Kebun Warga di Loa Tebu

Gadis Tujuh Tahun di Bontang Tewas Tenggelam Saat Bermain Sepeda

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.