Jumat, 07/07/2017

Pemprov Kaltim Belum Maksimalkan Potensi Pertanian

Jumat, 07/07/2017

Ilustrasi

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pemprov Kaltim Belum Maksimalkan Potensi Pertanian

Jumat, 07/07/2017

logo

Ilustrasi

PENAJAM – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) berpotensi besar menyumbang program swasembada pangan untuk Kaltim jika perhatian Pemprov Kaltim difokuskan untuk memaksimalkan sektor pertanian di daerah itu. Saat ini tercatat, ada sekitar 16 ribu hektare (ha) lahan pertanian hanya di Kecamatan Babulu. Ratusan ribu ton gabah kering di hasilkan dari lahan pertanian ini. Tapi sayang, infrstruktur penunjang seperti irigasi belum menjadi perhatian Pemprov Kaltim.

Demikian dikatakan, Bupati Penajam Paser Utara (PPU), H.  Yusran Aspar, saat menerima rombongan Kunjungan Kerja (Kunker) Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kutai Karta Negara (Kukar) Rudiansyah, siang kemarin.

Menurut Yusran, PPU dan Kabupaten Kukar sama-sama memiliki potensi menjadi sentra pertanian. Jika Kaltim ingin menjadi swasembada pangan nasional kaya Yusran cukup bangunkan Kabupaten PPU dan Kukar bendungan untuk irigasi pertanian di daerah itu.

Selama ini, lahan pertanian seluas 16 ribu ha di Kecamatan Babulu, hanya menggunakan sistem tadah hujan. Dengan sitem tanam seperti itu, praktis hanya satu kali tanam dalam setahun. Menurut Yusran akan jauh lebih besar menghasilkan beras jika petani bisa dua atau tiga kali tanam dalam setahun.

“Beberapa Tahun  lalu APBD Kaltim pernah mencapai Rp17 triliun lebih, kemudian Rp13 triliun dan sebagainya. Namun sayang ketika itu dana tidak diarahkan untuk membangun bendungan Sungai Talake di Kecamatan Babulu yang hanya membutuhkan dana kisaran Rp1,7 triliun saja, padahal jika terbangun diperkirakan mampu mengairi ribuan sawah di daerah itu. Tapi harapan itu hingga saat ini belum bisa diwujudkan,” jelasnya.

Bagi Yusran, Kaltim sudah saatnya beralih fokus menghimpun pendapatan-pendapatan daerah dari luar sektor Sumber Daya Alam (SDA). "Kalau mengandalakan SDA ke depan pasti akan habis," kata dia.

Yusran memperkirakan 20 tahun-an ke depan, kekayaan SDA Kaltim akan habis terkuras. Jika tak diantisipasi, Kaltim akan mengalami kemiskinan.

Yusran menyatakan, Kabupaten PPU termasuk Kaltim pada umumnya merupakan daerah kaya SDA, namun hingga saat ini belum dikelola maksimal. “Kasihan anak-anak kita, cucu kita mungkin saat ini mereka melaksanakan sekolah tinggi dengan harapan masa depan yang baik di Kaltim namun semua kekayaan itu telah habis,” katanya.

Masalah lain pembangunan yang belum di respon oleh Pemprov kaltim, lanjut Yusran Aspar soal pembangunan jalan. Selama ini akses menuju Kabupaten Kutai Barat, melalui Balikpapan, Samarinda, Kabupaten Kukar memerlukan waktu tempuh 13 jam. Sementara jika perjalanan itu dilalui melalui Kelurahan Sotek, Bongan, Kecamatan Sepaku, Jonggon maka perjalanan menuju Kutai barat mampu ditempuh hanya dengan waktu satu jam perjalanan saja. 

“Semua konsep pembangunan jalan penghubung lintas Kaltim itu telah kami usulkan kepada Pemprov Kaltim sejak lama. Namun hingga kini semua yang kami sampaikan tidak memperoleh jawaban Provinsi Kaltim,” kata Yusran Aspar. 

Terkait kunker DPRD Kukar ini, Yusran menyatakan sangat mengapresiasi, Kabupaten PPU dan Kukar merupakan daerah kaya dengan SDA yang dimiliki, namun, belum mampu dikelola secara maksimal,  untuk masa depan generasi penurusnya sepuluh hingga dua puluh tahun mendatang.

Sementara dalam diskusi pertemuan tersebut, Wakil Ketua DPRD Kukar Rudiansyah memberikan apresiasi dan rasa kagum terhadap kemajuan Kabupaten PPU. Utamanya melalui berbagai terobosan yang telah diciptakan oleh pemkab dibawah pimpinan Bupati Yusran Aspar. 

“Selama ini baik melalui media maupun menyaksikan langsung di lapangan, kami merasa kagum dan terinspirasi dengan berbagai terobosan dan ide-ide yang telah diciptakan oleh pak bupati untuk kemajuan PPU,” pungkasnya. (nav)

Pemprov Kaltim Belum Maksimalkan Potensi Pertanian

Jumat, 07/07/2017

Ilustrasi

Berita Terkait


Pemprov Kaltim Belum Maksimalkan Potensi Pertanian

Ilustrasi

PENAJAM – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) berpotensi besar menyumbang program swasembada pangan untuk Kaltim jika perhatian Pemprov Kaltim difokuskan untuk memaksimalkan sektor pertanian di daerah itu. Saat ini tercatat, ada sekitar 16 ribu hektare (ha) lahan pertanian hanya di Kecamatan Babulu. Ratusan ribu ton gabah kering di hasilkan dari lahan pertanian ini. Tapi sayang, infrstruktur penunjang seperti irigasi belum menjadi perhatian Pemprov Kaltim.

Demikian dikatakan, Bupati Penajam Paser Utara (PPU), H.  Yusran Aspar, saat menerima rombongan Kunjungan Kerja (Kunker) Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kutai Karta Negara (Kukar) Rudiansyah, siang kemarin.

Menurut Yusran, PPU dan Kabupaten Kukar sama-sama memiliki potensi menjadi sentra pertanian. Jika Kaltim ingin menjadi swasembada pangan nasional kaya Yusran cukup bangunkan Kabupaten PPU dan Kukar bendungan untuk irigasi pertanian di daerah itu.

Selama ini, lahan pertanian seluas 16 ribu ha di Kecamatan Babulu, hanya menggunakan sistem tadah hujan. Dengan sitem tanam seperti itu, praktis hanya satu kali tanam dalam setahun. Menurut Yusran akan jauh lebih besar menghasilkan beras jika petani bisa dua atau tiga kali tanam dalam setahun.

“Beberapa Tahun  lalu APBD Kaltim pernah mencapai Rp17 triliun lebih, kemudian Rp13 triliun dan sebagainya. Namun sayang ketika itu dana tidak diarahkan untuk membangun bendungan Sungai Talake di Kecamatan Babulu yang hanya membutuhkan dana kisaran Rp1,7 triliun saja, padahal jika terbangun diperkirakan mampu mengairi ribuan sawah di daerah itu. Tapi harapan itu hingga saat ini belum bisa diwujudkan,” jelasnya.

Bagi Yusran, Kaltim sudah saatnya beralih fokus menghimpun pendapatan-pendapatan daerah dari luar sektor Sumber Daya Alam (SDA). "Kalau mengandalakan SDA ke depan pasti akan habis," kata dia.

Yusran memperkirakan 20 tahun-an ke depan, kekayaan SDA Kaltim akan habis terkuras. Jika tak diantisipasi, Kaltim akan mengalami kemiskinan.

Yusran menyatakan, Kabupaten PPU termasuk Kaltim pada umumnya merupakan daerah kaya SDA, namun hingga saat ini belum dikelola maksimal. “Kasihan anak-anak kita, cucu kita mungkin saat ini mereka melaksanakan sekolah tinggi dengan harapan masa depan yang baik di Kaltim namun semua kekayaan itu telah habis,” katanya.

Masalah lain pembangunan yang belum di respon oleh Pemprov kaltim, lanjut Yusran Aspar soal pembangunan jalan. Selama ini akses menuju Kabupaten Kutai Barat, melalui Balikpapan, Samarinda, Kabupaten Kukar memerlukan waktu tempuh 13 jam. Sementara jika perjalanan itu dilalui melalui Kelurahan Sotek, Bongan, Kecamatan Sepaku, Jonggon maka perjalanan menuju Kutai barat mampu ditempuh hanya dengan waktu satu jam perjalanan saja. 

“Semua konsep pembangunan jalan penghubung lintas Kaltim itu telah kami usulkan kepada Pemprov Kaltim sejak lama. Namun hingga kini semua yang kami sampaikan tidak memperoleh jawaban Provinsi Kaltim,” kata Yusran Aspar. 

Terkait kunker DPRD Kukar ini, Yusran menyatakan sangat mengapresiasi, Kabupaten PPU dan Kukar merupakan daerah kaya dengan SDA yang dimiliki, namun, belum mampu dikelola secara maksimal,  untuk masa depan generasi penurusnya sepuluh hingga dua puluh tahun mendatang.

Sementara dalam diskusi pertemuan tersebut, Wakil Ketua DPRD Kukar Rudiansyah memberikan apresiasi dan rasa kagum terhadap kemajuan Kabupaten PPU. Utamanya melalui berbagai terobosan yang telah diciptakan oleh pemkab dibawah pimpinan Bupati Yusran Aspar. 

“Selama ini baik melalui media maupun menyaksikan langsung di lapangan, kami merasa kagum dan terinspirasi dengan berbagai terobosan dan ide-ide yang telah diciptakan oleh pak bupati untuk kemajuan PPU,” pungkasnya. (nav)

 

Berita Terkait

Pemkot Samarinda Kirim Bantuan ke Mahakam Ulu, Andi Harun Tegaskan Tak Biarkan Bupati dan Wakilnya Menanggung Beban Sendirian

Ledakan Smalter Sangasanga Akibat Aliran Pendingin Buangan Macet

Banjir Semakin Meluas, 42 Kampung di Mahakam Ulu Tergenang

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Niat Mencari Kijing Bersama Tiga Temannya, Remaja Lelaki Tewas Tenggelam di Kolam Kebun Warga di Loa Tebu

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.