Selasa, 24/04/2018

CARI CARA USIR IMIGRAN

Selasa, 24/04/2018

TUNTUT KEBEBASAN Seorang imigran asal Afganistan menenteng poster berisikan protes karena terus-terusan dikurung di Rudenim Balikpapan. (liputan6.com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

CARI CARA USIR IMIGRAN

Selasa, 24/04/2018

logo

TUNTUT KEBEBASAN Seorang imigran asal Afganistan menenteng poster berisikan protes karena terus-terusan dikurung di Rudenim Balikpapan. (liputan6.com)

BALIKPAPAN – DPRD Kota Balikpapan menolak permintaan community housing para imigran asal Afganistan. Dewan justru mencari cara untuk mendeportasi mereka. 

Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh mengatakan tak akan memenuhi permintaan para imigran untuk membangun community housing. Selama berada di Indonesia, mereka harus terus berada di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim), tak boleh berkeliaran dengan bebas.

“Imigran ya ditampung, kan bukan orang bebas. Silakan saja beraktivitas tapi di dalam (Rudenim),” ujarnya. 

Membebaskan imigran beraktivitas dengan bebas di luar juga berpotensi menimbulkan masalah sosial.

Masalah lain, kondisi keuangan saat ini sedang sulit. Karenanya, mustahil bagi pemerintah untuk menuruti keinginan imigran, yang notabene bukan warga Indonesia. “Kita menghidupi diri sendiri aja susah, kenapa berusaha buat orang lain. Sederhananya seperti,” ujarnya. 

Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle berkata, Kepala Rudenim Balikpapan Irham Anwar telah berkoordinasi dengan Kedubes Afganistan. “Sudah dikomunikasikan tapi kedubes dan tidak bertanggung jawab,” katanya.

Kini, Pemkot bersama DPRD Balikpapan tengah mencari formula agar bisa mendeportasi 152 imigran tersebut, khususnya mengenai pembiayaan pemulangan mereka. 

“Kalau perlu besok semuanya dideportasi, tapi siapa yang mau membiayai. Karena ini bukan tugas Keimigrasian tapi tanggung jawab Kemenkumham,” tegasnya.

Namun, para imigran menolak dipulangkan ke negara asalnya. “Dalam minggu ini akan ada pertemuan antara legislatif, eksekutif dan pihak Imigrasi supaya ada tindakan. Kasihan juga masyarakat merasa terganggu,” tandasnya.

DIJAGA KETAT

Petugas gabungan kepolisian, TNI, dan Satpol P berjaga-jaga di Rudenim Balikpapan pasca ricuh imigran Afganistan, Sabtu (21/4) lalu. “Petugas gabungan masih standby, dibagi dua shif siang dan malam,” terang Kapolres Balikpapan AKBP Wiwin Firta.

Petugas akan terus berjaga sampai situasi benar-benar kondusif. 

Hingga kemarin, kata Wiwin Firta, masih terdengar kegaduhan di dalam rumah Detensi. Para imigran memukul-mukul benda untuk mencari perhatian petugas. 

International Organization for Migration (IOM) bersama Keimigrasian, kata Wiwin Firta, tengah merencanakan pemindahan para imigran tersebut. 

Para imigran asal Afganistan sebelumnya mengamuk di Rudenim Balikpapan dengan merusak sejumlah fasilitas. Mereka prustasi karena dikurung selama bertahun-tahun di Rudenim. (yud)

CARI CARA USIR IMIGRAN

Selasa, 24/04/2018

TUNTUT KEBEBASAN Seorang imigran asal Afganistan menenteng poster berisikan protes karena terus-terusan dikurung di Rudenim Balikpapan. (liputan6.com)

Berita Terkait


CARI CARA USIR IMIGRAN

TUNTUT KEBEBASAN Seorang imigran asal Afganistan menenteng poster berisikan protes karena terus-terusan dikurung di Rudenim Balikpapan. (liputan6.com)

BALIKPAPAN – DPRD Kota Balikpapan menolak permintaan community housing para imigran asal Afganistan. Dewan justru mencari cara untuk mendeportasi mereka. 

Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh mengatakan tak akan memenuhi permintaan para imigran untuk membangun community housing. Selama berada di Indonesia, mereka harus terus berada di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim), tak boleh berkeliaran dengan bebas.

“Imigran ya ditampung, kan bukan orang bebas. Silakan saja beraktivitas tapi di dalam (Rudenim),” ujarnya. 

Membebaskan imigran beraktivitas dengan bebas di luar juga berpotensi menimbulkan masalah sosial.

Masalah lain, kondisi keuangan saat ini sedang sulit. Karenanya, mustahil bagi pemerintah untuk menuruti keinginan imigran, yang notabene bukan warga Indonesia. “Kita menghidupi diri sendiri aja susah, kenapa berusaha buat orang lain. Sederhananya seperti,” ujarnya. 

Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle berkata, Kepala Rudenim Balikpapan Irham Anwar telah berkoordinasi dengan Kedubes Afganistan. “Sudah dikomunikasikan tapi kedubes dan tidak bertanggung jawab,” katanya.

Kini, Pemkot bersama DPRD Balikpapan tengah mencari formula agar bisa mendeportasi 152 imigran tersebut, khususnya mengenai pembiayaan pemulangan mereka. 

“Kalau perlu besok semuanya dideportasi, tapi siapa yang mau membiayai. Karena ini bukan tugas Keimigrasian tapi tanggung jawab Kemenkumham,” tegasnya.

Namun, para imigran menolak dipulangkan ke negara asalnya. “Dalam minggu ini akan ada pertemuan antara legislatif, eksekutif dan pihak Imigrasi supaya ada tindakan. Kasihan juga masyarakat merasa terganggu,” tandasnya.

DIJAGA KETAT

Petugas gabungan kepolisian, TNI, dan Satpol P berjaga-jaga di Rudenim Balikpapan pasca ricuh imigran Afganistan, Sabtu (21/4) lalu. “Petugas gabungan masih standby, dibagi dua shif siang dan malam,” terang Kapolres Balikpapan AKBP Wiwin Firta.

Petugas akan terus berjaga sampai situasi benar-benar kondusif. 

Hingga kemarin, kata Wiwin Firta, masih terdengar kegaduhan di dalam rumah Detensi. Para imigran memukul-mukul benda untuk mencari perhatian petugas. 

International Organization for Migration (IOM) bersama Keimigrasian, kata Wiwin Firta, tengah merencanakan pemindahan para imigran tersebut. 

Para imigran asal Afganistan sebelumnya mengamuk di Rudenim Balikpapan dengan merusak sejumlah fasilitas. Mereka prustasi karena dikurung selama bertahun-tahun di Rudenim. (yud)

 

Berita Terkait

PDI Perjuangan Yakin Edi Damansyah Masih Bisa Maju Pilkada Kukar

Pemkot Samarinda Kirim Bantuan ke Mahakam Ulu, Andi Harun Tegaskan Tak Biarkan Bupati dan Wakilnya Menanggung Beban Sendirian

Ledakan Smalter Sangasanga Akibat Aliran Pendingin Buangan Macet

Banjir Semakin Meluas, 42 Kampung di Mahakam Ulu Tergenang

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.