Kamis, 28/12/2017

Penambang Pasir Ditemukan Tewas di Sungai Mahakam

Kamis, 28/12/2017

DITEMUKAN: Jenazah penambang pasir Arif Suwito saat dievakuasi oleh petugas Kantor Pencarian dan Pertolongan Kaltimra.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Penambang Pasir Ditemukan Tewas di Sungai Mahakam

Kamis, 28/12/2017

logo

DITEMUKAN: Jenazah penambang pasir Arif Suwito saat dievakuasi oleh petugas Kantor Pencarian dan Pertolongan Kaltimra.

SAMARINDA – Berakhir sudah pencarian Arif Suwito (28), penambang pasir yang tenggelam di Sungai Mahakam, perairan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir. Arif merupakan salah satu penambang pasir yang dikabarkan hilang setelah rakit mesin sedot pasir tempat ia bekerja di tabrak ponton, Selasa (26/12).

Setelah dua hari pencarian, unsur SAR gabungan menemukan Arif pada Rabu (27/12) sekitar pukul 15.45 WITA. Arif ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia. 

“Korban atas nama Arif sudah ditemukan meninggal dunia, korban ditemukan mengambang di jarak sekitar 100 meter dari LKP (Lokasi Kejadian Peristiwa),” kata Kasie Ops Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan, Kaltimra, Octavianto.

Korban dievakusi mengunakan perahu dan dibawa menggunakan ambulan ke RSUD AW Sjahranie Samarinda, guna kepentingan visum. 

“Selama pencarian tidak ada kendala berarti, hanya hujan,” kata Octavianto. 

Di lokasi terpisah, Kanit Reskrim Polsekta Kawasan Pelabuhan (KP) Samarinda, Iptu Purwo Asmadi menuturkan, polisi telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk kapten Kapal Tugboat Danny 20. “Sudah ada tiga saksi dimintai keterangan, termasuk Kapten dan Mualim 1 Tugboat Danny,” katanya. 

Terkait kemungkinan ada kelalaian sehingga terjadi kecelakanan yang menewaskan satu orang itu, Purwo menuturkan pihaknya belum bisa menentukan. “Kalau kelaian itu kami tidak bisa menentukan, yang menentukan apakah ada kelalaian itu terkait dengan Undang-undang pelayaran adalah Kesyahbandaran. Nanti saya akan kordinasi dengan Syahbandar, apakah ada kelalaian atau tidak,” tandasnya. 

“Sampai saat ini (kemarin) belum ada koordinasi dengan Syahbandar karena masih fokus pencarian korban, mungkin besok (hari ini) akan dilakukan koordinasi itu,” timpalnya. 

Dari hasil pemeriksaan saksi, kata Purwo, kecelakaan itu terjadi diduga karena adanya kerusakan pada stick kemudi Tugboat Danny 20. 

Diberitakan sebelumnya, empat orang tercebur ke Sungai Mahakam ketika sedang melakukan aktivitas penambangan pasir. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 06.00 WITA, dimana tongkang DANNY 21 yang ditarik Tugboat Danny 20 menabrak rakit mesin penyedot pasir, diduga karena ada kerusakan pada stik kemudi. Empat orang yang ada di rakit penyedot pasir tersebut menceburkan diri ke sungai, tiga berhasil diselamatkan waktu itu, sementara satu korban bernama Arif Suwito tenggelam. (dor)

Penambang Pasir Ditemukan Tewas di Sungai Mahakam

Kamis, 28/12/2017

DITEMUKAN: Jenazah penambang pasir Arif Suwito saat dievakuasi oleh petugas Kantor Pencarian dan Pertolongan Kaltimra.

Berita Terkait


Penambang Pasir Ditemukan Tewas di Sungai Mahakam

DITEMUKAN: Jenazah penambang pasir Arif Suwito saat dievakuasi oleh petugas Kantor Pencarian dan Pertolongan Kaltimra.

SAMARINDA – Berakhir sudah pencarian Arif Suwito (28), penambang pasir yang tenggelam di Sungai Mahakam, perairan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir. Arif merupakan salah satu penambang pasir yang dikabarkan hilang setelah rakit mesin sedot pasir tempat ia bekerja di tabrak ponton, Selasa (26/12).

Setelah dua hari pencarian, unsur SAR gabungan menemukan Arif pada Rabu (27/12) sekitar pukul 15.45 WITA. Arif ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia. 

“Korban atas nama Arif sudah ditemukan meninggal dunia, korban ditemukan mengambang di jarak sekitar 100 meter dari LKP (Lokasi Kejadian Peristiwa),” kata Kasie Ops Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan, Kaltimra, Octavianto.

Korban dievakusi mengunakan perahu dan dibawa menggunakan ambulan ke RSUD AW Sjahranie Samarinda, guna kepentingan visum. 

“Selama pencarian tidak ada kendala berarti, hanya hujan,” kata Octavianto. 

Di lokasi terpisah, Kanit Reskrim Polsekta Kawasan Pelabuhan (KP) Samarinda, Iptu Purwo Asmadi menuturkan, polisi telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk kapten Kapal Tugboat Danny 20. “Sudah ada tiga saksi dimintai keterangan, termasuk Kapten dan Mualim 1 Tugboat Danny,” katanya. 

Terkait kemungkinan ada kelalaian sehingga terjadi kecelakanan yang menewaskan satu orang itu, Purwo menuturkan pihaknya belum bisa menentukan. “Kalau kelaian itu kami tidak bisa menentukan, yang menentukan apakah ada kelalaian itu terkait dengan Undang-undang pelayaran adalah Kesyahbandaran. Nanti saya akan kordinasi dengan Syahbandar, apakah ada kelalaian atau tidak,” tandasnya. 

“Sampai saat ini (kemarin) belum ada koordinasi dengan Syahbandar karena masih fokus pencarian korban, mungkin besok (hari ini) akan dilakukan koordinasi itu,” timpalnya. 

Dari hasil pemeriksaan saksi, kata Purwo, kecelakaan itu terjadi diduga karena adanya kerusakan pada stick kemudi Tugboat Danny 20. 

Diberitakan sebelumnya, empat orang tercebur ke Sungai Mahakam ketika sedang melakukan aktivitas penambangan pasir. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 06.00 WITA, dimana tongkang DANNY 21 yang ditarik Tugboat Danny 20 menabrak rakit mesin penyedot pasir, diduga karena ada kerusakan pada stik kemudi. Empat orang yang ada di rakit penyedot pasir tersebut menceburkan diri ke sungai, tiga berhasil diselamatkan waktu itu, sementara satu korban bernama Arif Suwito tenggelam. (dor)

 

Berita Terkait

Pemkot Samarinda Kirim Bantuan ke Mahakam Ulu, Andi Harun Tegaskan Tak Biarkan Bupati dan Wakilnya Menanggung Beban Sendirian

Ledakan Smalter Sangasanga Akibat Aliran Pendingin Buangan Macet

Banjir Semakin Meluas, 42 Kampung di Mahakam Ulu Tergenang

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Niat Mencari Kijing Bersama Tiga Temannya, Remaja Lelaki Tewas Tenggelam di Kolam Kebun Warga di Loa Tebu

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.