Senin, 25/12/2017

MUI Larang Kaum LGBT Gelar Pesta Tahun Baru di Samarinda

Senin, 25/12/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

MUI Larang Kaum LGBT Gelar Pesta Tahun Baru di Samarinda

Senin, 25/12/2017

SAMARINDA - Beredarnya kabar terkait rencana kelompok Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) menggelar pesta tahun baru di salah satu hotel di Samarinda, dinilai meresahkan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Samarinda meminta rencana itu dihentikan.

Dua hari sebelumnya, rencana pesta tahun baru kelompok LGBT itu beredar di Balikpapan. Belakangan, Minggu (24/12) kemarin, juga dikabarkan rencana serupa berlangsung di salah satu hotel di Samarinda. Polisi tengah menelusuri kebenaran kabar itu di Samarinda.

“Kepolisian harus memastikan benar tidaknya rencana itu. Kalau benar, jangan diteruskan rencana (pesta kelompok LGBT) itu, harus dihentikan,” kata Ketua MUI Kota Samarinda KH Zaini Naim, kepada merdeka.com, Senin (25/12).

Sebelumnya, Zaini juga men­dengar rencana pesta tahun baru kelompok LGBT itu, bakal dilangsungkan di Balikpapan, dan undangannya menyebar melalui media sosial.

Dia meminta kelompok LGBT tidak diberi ruang, apalagi untuk menggelar pesta tahun baru, me­rayakan malam pergantian tahun. “MUI merekomendasikan, agar LGBT tidak diberi ruang karena bisa meresahkan masyarakat,” ujarnya.

“Tapi yang perlu digarisbawahi, mereka ini juga saudara kita sebangsa. Menjadi tugas bersama, untuk meluruskan, membina mereka. Karena mereka ini sudah menyimpang,” tambahnya.

Masih diterangkan Zaini, orang-orang yang berada dalam kelompok LGBT, bukan serta merta menjadi LGBT melainkan memerlukan proses yang tidak sebentar.

“Dalam Islam hanya ada mengenal laki-laki dan perempuan. Tidak ada alternatif ketiga. Jadi, apabila ada LGBT yang beralasan sejak lahir mengalami kelaian gen, tidak bisa seperti itu. Jadi, menuju ke perilaku menyimpang itu ada proses, pengaruh lingkungan juga,” ungkap Zaini.

Di samping itu, Zaini juga me­minta masyarakat tidak main hakim sendiri, untuk menyikapi kabar rencana pesta tahun baru oleh kelompok LGBT. “Jangan anarkis karena mereka juga saudara sebangsa, kita bersama harus meluruskan mereka. Dan, bahwa kita rekomendasikan kelompok LGBT jangan diberi ruang,” demikian Zaini.

Sejumlah awak media, Senin (25/12) sore, mencoba mendatangi salah satu hotel di Jalan Letjend S Parman, yang dikabarkan akan menjadi tempat kelompok LGBT berpesta tahun baru, di lantai 6. Namun sayang, manajemen hotel sedang tidak ada di tempat.

“Manajemen libur karena ini hari libur,” kata salah seorang resepsionis.

Diketahui, beredar undangan melalui media sosial, terkait rencana pesta tahun baru 2018 di salah satu hotel di Samarinda, merayakan putusan Mahkamah Konstitusi. Kapolresta Samarinda AKBP Vendra Riviyanto menyatakan, kabar itu sedang dalam penelusuran kepolisian. (mdc)


MUI Larang Kaum LGBT Gelar Pesta Tahun Baru di Samarinda

Senin, 25/12/2017

Berita Terkait


MUI Larang Kaum LGBT Gelar Pesta Tahun Baru di Samarinda

SAMARINDA - Beredarnya kabar terkait rencana kelompok Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) menggelar pesta tahun baru di salah satu hotel di Samarinda, dinilai meresahkan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Samarinda meminta rencana itu dihentikan.

Dua hari sebelumnya, rencana pesta tahun baru kelompok LGBT itu beredar di Balikpapan. Belakangan, Minggu (24/12) kemarin, juga dikabarkan rencana serupa berlangsung di salah satu hotel di Samarinda. Polisi tengah menelusuri kebenaran kabar itu di Samarinda.

“Kepolisian harus memastikan benar tidaknya rencana itu. Kalau benar, jangan diteruskan rencana (pesta kelompok LGBT) itu, harus dihentikan,” kata Ketua MUI Kota Samarinda KH Zaini Naim, kepada merdeka.com, Senin (25/12).

Sebelumnya, Zaini juga men­dengar rencana pesta tahun baru kelompok LGBT itu, bakal dilangsungkan di Balikpapan, dan undangannya menyebar melalui media sosial.

Dia meminta kelompok LGBT tidak diberi ruang, apalagi untuk menggelar pesta tahun baru, me­rayakan malam pergantian tahun. “MUI merekomendasikan, agar LGBT tidak diberi ruang karena bisa meresahkan masyarakat,” ujarnya.

“Tapi yang perlu digarisbawahi, mereka ini juga saudara kita sebangsa. Menjadi tugas bersama, untuk meluruskan, membina mereka. Karena mereka ini sudah menyimpang,” tambahnya.

Masih diterangkan Zaini, orang-orang yang berada dalam kelompok LGBT, bukan serta merta menjadi LGBT melainkan memerlukan proses yang tidak sebentar.

“Dalam Islam hanya ada mengenal laki-laki dan perempuan. Tidak ada alternatif ketiga. Jadi, apabila ada LGBT yang beralasan sejak lahir mengalami kelaian gen, tidak bisa seperti itu. Jadi, menuju ke perilaku menyimpang itu ada proses, pengaruh lingkungan juga,” ungkap Zaini.

Di samping itu, Zaini juga me­minta masyarakat tidak main hakim sendiri, untuk menyikapi kabar rencana pesta tahun baru oleh kelompok LGBT. “Jangan anarkis karena mereka juga saudara sebangsa, kita bersama harus meluruskan mereka. Dan, bahwa kita rekomendasikan kelompok LGBT jangan diberi ruang,” demikian Zaini.

Sejumlah awak media, Senin (25/12) sore, mencoba mendatangi salah satu hotel di Jalan Letjend S Parman, yang dikabarkan akan menjadi tempat kelompok LGBT berpesta tahun baru, di lantai 6. Namun sayang, manajemen hotel sedang tidak ada di tempat.

“Manajemen libur karena ini hari libur,” kata salah seorang resepsionis.

Diketahui, beredar undangan melalui media sosial, terkait rencana pesta tahun baru 2018 di salah satu hotel di Samarinda, merayakan putusan Mahkamah Konstitusi. Kapolresta Samarinda AKBP Vendra Riviyanto menyatakan, kabar itu sedang dalam penelusuran kepolisian. (mdc)


 

Berita Terkait

Pemkot Samarinda Kirim Bantuan ke Mahakam Ulu, Andi Harun Tegaskan Tak Biarkan Bupati dan Wakilnya Menanggung Beban Sendirian

Ledakan Smalter Sangasanga Akibat Aliran Pendingin Buangan Macet

Banjir Semakin Meluas, 42 Kampung di Mahakam Ulu Tergenang

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Niat Mencari Kijing Bersama Tiga Temannya, Remaja Lelaki Tewas Tenggelam di Kolam Kebun Warga di Loa Tebu

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.