Sabtu, 09/12/2017

Biaya Pileg dan Pilpres 2019 Capai Rp16 T

Sabtu, 09/12/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Biaya Pileg dan Pilpres 2019 Capai Rp16 T

Sabtu, 09/12/2017

JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman memperkirakan anggaran pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilihan presiden 2019 yang akan datang mencapai Rp16,8 triliun.

“Kalau sekarang totalnya mungkin 16,8 triliun,” ujar Arief di kantor KPU, Jakarta, Jumat (8/12). 

Dari Rp16,8 triliun tersebut, lanjut Arief, Rp10,8 triliun digunakan untuk pelaksanaan tahapan awal pileg dan pilpres sepanjang 2018. Sementara Rp6 triliun sisanya bakal dialokasikan untuk pelaksanaan pileg dan pilpres pada 2019. 

Arief juga berencana mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp3 triliun apabila Rp16,8 triliun masih belum cukup.Arief menjelaskan, tahun 2018 membutuhkan anggaran yang lebih besar karena KPU harus menambah jumlah logistik keperluan pemilu, serta biaya kampanye untuk peserta pemilu. 

Di samping itu, KPU juga mesti mengeluarkan biaya untuk pembayaran honor panitia panitia pemilihan kecamatan (PPK), panitia pemungutan suara (PPS), dan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang sangat besar. 

“Termasuk juga inflasi tahun itu,” ujar Arief.

Sejauh ini, lanjut Arief, KPU telah diberikan anggaran sebesar Rp12,2 triliun untuk pelaksanaan tahapan awal pileg dan pilpres di tahun 2018 atau lebih besar dari perkiraan yang hanya mencapai Rp10,8 triliun. 

Anggaran itu sudah disahkan oleh Presiden Joko Widodo dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) APBN 2018 dan sudah dapat dicairkan pada Januari 2018 untuk kebutuhan pileg dan pilpres. 

Dikatakan Arief, Kementerian Keuangan telah sepakat mengenai hal itu. “Pasalnya, mulai awal 2018 sudah banyak rangkaian kegiatan pemilu yang sudah dibutuhkan sejak 2017,” ujar Arief.

Arief lalu menyatakan anggaran pileg dan pilpres 2019 lebih kecil daripada pileg dan pilpres 2014 lalu. Pada 2014 lalu, KPU disediakan anggaran sebesar Rp18 triliun. Dari jumlah tersebut KPU menggunakan sebesar Rp14 triliun untuk menyukseskan pelaksanaan pileg dan pilpres 2014.

Menurut Arief, anggaran yang dibutuhkan lebih kecil karena pileg dan pilpres 2019 dilakukan secara serentak atau bersamaan. Berbeda dengan 2014 lalu ketika pileg dan pilpres dilakukan pada waktu yang berbeda. (cni)


Biaya Pileg dan Pilpres 2019 Capai Rp16 T

Sabtu, 09/12/2017

Berita Terkait


Biaya Pileg dan Pilpres 2019 Capai Rp16 T

JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman memperkirakan anggaran pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilihan presiden 2019 yang akan datang mencapai Rp16,8 triliun.

“Kalau sekarang totalnya mungkin 16,8 triliun,” ujar Arief di kantor KPU, Jakarta, Jumat (8/12). 

Dari Rp16,8 triliun tersebut, lanjut Arief, Rp10,8 triliun digunakan untuk pelaksanaan tahapan awal pileg dan pilpres sepanjang 2018. Sementara Rp6 triliun sisanya bakal dialokasikan untuk pelaksanaan pileg dan pilpres pada 2019. 

Arief juga berencana mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp3 triliun apabila Rp16,8 triliun masih belum cukup.Arief menjelaskan, tahun 2018 membutuhkan anggaran yang lebih besar karena KPU harus menambah jumlah logistik keperluan pemilu, serta biaya kampanye untuk peserta pemilu. 

Di samping itu, KPU juga mesti mengeluarkan biaya untuk pembayaran honor panitia panitia pemilihan kecamatan (PPK), panitia pemungutan suara (PPS), dan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang sangat besar. 

“Termasuk juga inflasi tahun itu,” ujar Arief.

Sejauh ini, lanjut Arief, KPU telah diberikan anggaran sebesar Rp12,2 triliun untuk pelaksanaan tahapan awal pileg dan pilpres di tahun 2018 atau lebih besar dari perkiraan yang hanya mencapai Rp10,8 triliun. 

Anggaran itu sudah disahkan oleh Presiden Joko Widodo dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) APBN 2018 dan sudah dapat dicairkan pada Januari 2018 untuk kebutuhan pileg dan pilpres. 

Dikatakan Arief, Kementerian Keuangan telah sepakat mengenai hal itu. “Pasalnya, mulai awal 2018 sudah banyak rangkaian kegiatan pemilu yang sudah dibutuhkan sejak 2017,” ujar Arief.

Arief lalu menyatakan anggaran pileg dan pilpres 2019 lebih kecil daripada pileg dan pilpres 2014 lalu. Pada 2014 lalu, KPU disediakan anggaran sebesar Rp18 triliun. Dari jumlah tersebut KPU menggunakan sebesar Rp14 triliun untuk menyukseskan pelaksanaan pileg dan pilpres 2014.

Menurut Arief, anggaran yang dibutuhkan lebih kecil karena pileg dan pilpres 2019 dilakukan secara serentak atau bersamaan. Berbeda dengan 2014 lalu ketika pileg dan pilpres dilakukan pada waktu yang berbeda. (cni)


 

Berita Terkait

PDI Perjuangan Yakin Edi Damansyah Masih Bisa Maju Pilkada Kukar

Pemkot Samarinda Kirim Bantuan ke Mahakam Ulu, Andi Harun Tegaskan Tak Biarkan Bupati dan Wakilnya Menanggung Beban Sendirian

Ledakan Smalter Sangasanga Akibat Aliran Pendingin Buangan Macet

Banjir Semakin Meluas, 42 Kampung di Mahakam Ulu Tergenang

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.