Kamis, 07/12/2017
Kamis, 07/12/2017
Carolus Tuah
Kamis, 07/12/2017
Carolus Tuah
SAMARINDA - Pembangunan Jalan Tol Samarinda- Balikpapan (Balsam) terus menyedot pembiayaan. Teranyar, untuk pembebasan lahan, Jalan tol sepanjang total 99,35 kilometer tersebut menyedot biaya hingga Rp530 miliar. Direktur Pokja 30 Carolus Tuah menilai, Pemprov Kaltim seperti tak menyiapkan secara pasti pembiayaan proyek yang masuk dalam proyek strategis nasional tersebut. “Sudah bertahun soal tol ini
. Jadi bertanya, ini pake rencana gak sih?
,” kata Tuah kepada Koran Kaltim, Rabu (6/12) kemarin.
Seperti diketahui, proyek yang dibiayai dengan mekanisme tahun jamak atau Multi Years Cotract (MYC) tersebut, sedianya tak hanya didanai pembangunannya dari APBD Kaltim saja. Namun juga dari APBN melalui Loan China. Tahap I dilaksanakan dengan dana APBD Provinsi Kaltim dengan sistem MYC, tahun anggaran 2011-2013.
Sedangkan Tahap II istilah paket diubah menjadi seksi untuk seksi 01 dilaksanakan dengan dana APBD Kaltim tahun anggaran 2015-2018 yang terbagi dalam 5 segmen dan dana APBN pemerintah Pusat tahun anggaran 2015-2017 untuk jembatan pada STA 2+100 - 2+700, sedangkan untuk seksi 05 dengan dana APBN pemerintah pusat dan bantuan luar negeri dari China.
Namun demikian, Tuah mengatakan, berdasarkan tinjauan terakhir yang menunjukkan masih ada beberapa sisi jalan yang bahkan masih berupa tanah tersebut, seakan menunjukkan pemerintah tak serius.
“Masih ada bolong-bolong gitu kan, bikin perencana terlihat tak serius,” paparnya. “Lokasi jelas, anggaran sudah sejak lama, promosi jangan ditanya
. Kok masih ada yang luput?,” tuturnya.
Ia menyebut, Pemprov harus lebih memperhatikan perencanaan khususnya pembiayaan proyek tersebut. Karena bisa saja ada alokasi tak terduga. “Seperti pembebasan lahan, memang keperluan, yang harus dibayar, maka dari itu harus direncanakan dengan baik,” paparnya. (rs)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.