Sabtu, 08/06/2024

Kolaborasi Cegah Stunting, Puskesmas Kuaro Undang Ibu Rumah Tangga di Refreshing Bis Rutin

Sabtu, 08/06/2024

Pelaksanaan Refres Bis Stunting oleh UPTD Puskesmas Kuaro.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Kolaborasi Cegah Stunting, Puskesmas Kuaro Undang Ibu Rumah Tangga di Refreshing Bis Rutin

Sabtu, 08/06/2024

logo

Pelaksanaan Refres Bis Stunting oleh UPTD Puskesmas Kuaro.

Penulis : Dwi Cahyo

KORANKALTIM.COM, TANA PASER-  Unit Pelaksana Tugas Daerah (UPTD) Puskesmas Kuaro, Kabupaten Paser menggelar Refreshing Bis Rutin di Desa Kelempang Sari, Kecamatan Kuaro pada Sabtu (8/6/2024). Kegiatan dalam rangka pencegahan stunting ini dilakukan secara kolaborasi dengan pihak Pemerintah Kecamatan Kuaro, pihak perusahaan PT Mandiri Herindo Adiperkasa (MHA), serta empat desa yang menjadi lokus penanganan stunting.

Berkaitan kegiatan tersebut, Kepala UPTD Puskesmas Kuaro Andi  Adnan menyampaikan, program Refresing Bis Rutin merupakan salah satu program inovasi Puskesmas Kuaro dalam mengajak masyarakat untuk pencegahan stunting. "Melalui kegiatan ini kami harap masyarakat juga bisa melakukan upaya dalam pencegahan stunting, sebab mencegah lebih baik dari pada mengobati," ucap Andi Adnan.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Paser, Amri Yulihardi menyampaikan, setiap ibu rumah tangga memiliki peranan penting dalam pencegahan stunting. Sehingga, penting bagi ibu rumah tangga untuk memahami gizi yang dibutuhkan anak.

"Kami harap setiap ibu bisa memahami berkaitan dengan nilai gizi yang dibutuhkan anak, sehingga ibu juga bisa mendukung program pencegahan Stunting," jelas Amri Yulihardi.

Disisi lain, Dokter Spesialis Anak pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panglima Sebaya Paser, dr Ahmad Hadiwijaya menyampaikan, stunting merupakan kondisi kurangnya gizi pada anak. Hal tersebut akan mempengaruhi tumbuh kembang anak. "Stunting selain menjadi hambatan dalam tumbuh kembang anak, juga akan sangat mempengaruhi kesehatan serta daya pikir anak," ucap dr Ahmad Hadiwijaya.

Menurutnya, upaya pencegahan stunting harus dilaksanakan sejak perencanaan hamil, menjaga kondisi kesehatan kehamilan, pada tahap menyusui, sampai pada anak menjalani 1.000 hari setelah kelahiran.

"Upaya pencegahan harus dilakukan secara bersama, terutama bagi ibu ataupun calon ibu," pungkasnya.


Editor: Maruly Z

Kolaborasi Cegah Stunting, Puskesmas Kuaro Undang Ibu Rumah Tangga di Refreshing Bis Rutin

Sabtu, 08/06/2024

Pelaksanaan Refres Bis Stunting oleh UPTD Puskesmas Kuaro.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.