Rabu, 20/12/2017

Sungai Jembayan Diduga Dicemari Limbah Sawit

Rabu, 20/12/2017

AKIBAT LIMBAH: Tanggul perusahaan kelapa sawit yang diduga jebol. Insert: Ikan yang mati di sungai Jembayan. (FOTO: AMIN/KK)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Sungai Jembayan Diduga Dicemari Limbah Sawit

Rabu, 20/12/2017

logo

AKIBAT LIMBAH: Tanggul perusahaan kelapa sawit yang diduga jebol. Insert: Ikan yang mati di sungai Jembayan. (FOTO: AMIN/KK)

TENGGARONG – Air sungai Jembayan di Desa Sungai Payang, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara mendadak berubah menjadi hitam pekat dan berbau. 

Bahkan, ikan yang terdapat di sepanjang sungai itu mati. Warga pun tak berani lagi menggunakan air itu untuk kebutuhan mandi, cuci, kakus (MCK).

“Kejadian ini sejak Jumat (15/12) lalu, awalnya kami mengira banggar, ternyata lain. Saat itu ikan mulai mati dan air sudah bau,” kata IR, warga Desa Sungai Payang kepada Koran Kaltim, Rabu (20/12).

Pencemaran air sungai Jembayan ini diduga berasal dari salah satu perusahaan perkebunan sawit di hulu sungai di Desa Sungai Payang, yakni PT Niaga Mas Gemilang.  “Puncaknya selasa kemarin,  tanggul limbah sengaja dibuka untuk membuang limbah sawit ke sungai,” tuduhnya.

Ia bahkan menyakini jika kondisi air sungai Jembayan yang pekat dan berbau tersebut karena ulah PT Niaga Mas. Apalagi pada pertemuan Selasa malam lalu, PT NIaga Mas mengakui hal tersebut.

Namun sebelum pertemuan itu, warga yang kesal sempat melakukan demo dan melakukan jemput paksa pada pimpinan PT Niaga Mas, Achmad Darlan untuk bersama-sama melakukan pengecekan sumber pencemaran yang membuat air sungai jembayan menghitam dan berbau.

Namun, Rabu kemarin, tanggul limbah tersebut akhirnya ditutup sehingga kondisi air mulai membaik. Hanya setengah dari jalur air yang masih hitam, sisanya kembali normal meski masih berbau. “Saya bahkan memfoto langsung tanggul yang sengaja dibuka itu (Diduga untuk membuang limbah),” bebernya.

Chief Sustainability Officer PT Niaga Mas Gemilang, Achmad Darlan membantah tudingan jika limbah PT Niaga Mas dibuang ke sungai yang menyebabkan air menghitam dan berbau. Menurutnya, tanggul tersebut sengaja dibuka untuk membuang air bekas banjir karena kondisi air sungai Jembayan sedang surut.

“Limbah, tidak. Tapi jika bicara air keluar dari area kebun PT Niaga Mas itu betul karena ada tiga anak sungai Jembayan di kebun kami yakni sungai Sentuk, sungai Asam dan sungai Kelemborot. Tapi di hulu sungai itu juga ada beberapa perusahaan seperti tambang,” ungkapnya.

Untuk membuktikan itu, kata dia, manajemen PT Niaga Mas Gemilang bersama tim DLHK dan  Forum Asosiasi Loa Kulu melakkan verifikasi lapangan dan pengambilan sampel air yang dilakukan sejak pukul 14.30 wita hingga sore.

Ia pun menegaskan akan menyelesaikan kasus ini secara persuasif dengan warga. Sebab banyak warga Desa Sungai Payang juga merupakan pekerja PT Niaga Mas Gemilang. Bahkan perusahaan tersebut sudah membantu warga dengan menyuplai air bersih sesuai kebutuhan warga.

Darlan pun menduga sebenarnya kejadian ini disebabkan karena faktor alam dan cuaca. Sebab dalam beberapa hari belakangan curah hujan tinggi sehingga rawa-rawa di PT Niaga Mas terendam. Otomatis banyak tumbuhan sehingga terjadi  pembusukan.

Setelah itu, curah hujan berkurang sehingga air menjadi surut dan air pembusukan keluar ke sungai. “Namun karena volume atau pembusukan besar maka merubah kualitas air sehingga kira-kira seperti banggar,” terangnya. (ami)

Sungai Jembayan Diduga Dicemari Limbah Sawit

Rabu, 20/12/2017

AKIBAT LIMBAH: Tanggul perusahaan kelapa sawit yang diduga jebol. Insert: Ikan yang mati di sungai Jembayan. (FOTO: AMIN/KK)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.