Selasa, 21/11/2017

Wali Kota Gandeng Perusahaan Atasi Banjir

Selasa, 21/11/2017

Walikota Bontang Neni Moerniaeni langsung menggelar rapat bersama seluruh jajaran OPD dan instansi terkait, membicarakan penanganan banjir yang melanda Bontang.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Wali Kota Gandeng Perusahaan Atasi Banjir

Selasa, 21/11/2017

logo

Walikota Bontang Neni Moerniaeni langsung menggelar rapat bersama seluruh jajaran OPD dan instansi terkait, membicarakan penanganan banjir yang melanda Bontang.

BONTANG – Banjir yang merendam Kota Bontang, Senin (20/11) lalu merupakan banjir terparah sepanjang tahun ini. Banjir melumpuhkan sebagian besar wilayah Bontang termasuk jalan protokol. Meski sudah surut, masyarakat di Kota Taman tetap diminta selalu waspada. BMKG menyatakan curah hujan dengan intensitas tinggi akan berlangsung hingga awal Desember 2017.

Banjir memaksa Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni turun gunung. Dia bergerilya ke bebarapa titik yang menjadi langganan banjir untuk melihat langsung kondisi di lapangan. Neni menyatakan penanganan banjir harus bersama-sama bukan hanya tanggungjawab pemerintah, melainkan juga perusahaan-perusahaan yang ada di Bontang. “Harapan saya, menggandeng perusahaan juga Dandim dan Polres,” ujar Neni.

Neni berharap, PT Indominco Mandiri bisa mencari solusi penanganan banjir dengan program CSR-nya membangun bendungan pengendali (bendali). Dari lokasi operasinya, daerah yang menjadi tanggunngjawab perusahaan tanbang batu bara itu adalah wilayah Kanaan dan Telihan.

Sementara wilayah Guntung tanggungjawab PT Pupuk Kaltim (PKT) dengan CSR-nya diharapkan menurap Sungai Guntung. “Untuk Dinas Kesehatan fokus penanganan paska banjir” ujarnya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bontang, Ahmad Yani mengatakan banjir di Bontang sudah surut, Selasa (21/11). Tetapi pihaknya meminta masyarakat tetap waspada. “Kami jtelah melakukan rapat bersama instansi terkait sebagai upaya pencegahan, baik jangka panjang, menengah dan pendek,” jelas Yani.

Terkait banjir kemarin, Yani menyatakan debit air lebih besar datang ke Bontang. Isu terkait tanggul PT Indominco Mandiri yang jebol juga tidak dibahas dalam rapat tersebut. “Jadi kami bentuk panitia untuk pencegahan banjir di rapat tadi itu,” ujarnya.

Yani mengatakan, sesuai data dari BMKG intensitas curah hujan masih tinggi hingga awal Bulan Desember mendatang. Oleh karenanya, bukan hanya warga saja yang diminta waspada, tetapi para lurah dan camat pun harus terus menyampaikan kemungkinan adanya bencana banjir.

 “Terutama wilayah yang rawan banjir seperti 6 kelurahan yang menjadi langganan banjir,” ungkapnya.

Sementara itu, Manager Operation PT Indominco Mandiri, Edi Susanto mengatakan isu tanggul perusahaan jebol itu sudah beredar sejak dulu ketika banjir melanda. Menurut dia tanggul perusahaan dalam kondisi baik. “Jadi memang secara data, air itu tidak mengalir ke arah Bontang dan ini harus digarisbawahi. Karena air yang mengalir dari Indominco itu ke selatan tidak ada yang ke Bontang,” jelas Edi.

Edi menegaskan antara Indominco dan Bontang itu ada bukit yang tidak memungkinkan air melewatinya. 

Edi menyampaikan Indominco memberikan bantuan logistik sebanyak 2.300-an nasi kotak untuk korban banjir, Senin (20/11) malam kemarin. “Kami juga turunkan tim rescue yang berposko di Parikesit untuk proses evakuasi. Hari ini (kemarin) sudah ditetapkan komando dobawah BPBD Bontang,” pungkasnya. (cil)


Wali Kota Gandeng Perusahaan Atasi Banjir

Selasa, 21/11/2017

Walikota Bontang Neni Moerniaeni langsung menggelar rapat bersama seluruh jajaran OPD dan instansi terkait, membicarakan penanganan banjir yang melanda Bontang.

Berita Terkait


Wali Kota Gandeng Perusahaan Atasi Banjir

Walikota Bontang Neni Moerniaeni langsung menggelar rapat bersama seluruh jajaran OPD dan instansi terkait, membicarakan penanganan banjir yang melanda Bontang.

BONTANG – Banjir yang merendam Kota Bontang, Senin (20/11) lalu merupakan banjir terparah sepanjang tahun ini. Banjir melumpuhkan sebagian besar wilayah Bontang termasuk jalan protokol. Meski sudah surut, masyarakat di Kota Taman tetap diminta selalu waspada. BMKG menyatakan curah hujan dengan intensitas tinggi akan berlangsung hingga awal Desember 2017.

Banjir memaksa Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni turun gunung. Dia bergerilya ke bebarapa titik yang menjadi langganan banjir untuk melihat langsung kondisi di lapangan. Neni menyatakan penanganan banjir harus bersama-sama bukan hanya tanggungjawab pemerintah, melainkan juga perusahaan-perusahaan yang ada di Bontang. “Harapan saya, menggandeng perusahaan juga Dandim dan Polres,” ujar Neni.

Neni berharap, PT Indominco Mandiri bisa mencari solusi penanganan banjir dengan program CSR-nya membangun bendungan pengendali (bendali). Dari lokasi operasinya, daerah yang menjadi tanggunngjawab perusahaan tanbang batu bara itu adalah wilayah Kanaan dan Telihan.

Sementara wilayah Guntung tanggungjawab PT Pupuk Kaltim (PKT) dengan CSR-nya diharapkan menurap Sungai Guntung. “Untuk Dinas Kesehatan fokus penanganan paska banjir” ujarnya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bontang, Ahmad Yani mengatakan banjir di Bontang sudah surut, Selasa (21/11). Tetapi pihaknya meminta masyarakat tetap waspada. “Kami jtelah melakukan rapat bersama instansi terkait sebagai upaya pencegahan, baik jangka panjang, menengah dan pendek,” jelas Yani.

Terkait banjir kemarin, Yani menyatakan debit air lebih besar datang ke Bontang. Isu terkait tanggul PT Indominco Mandiri yang jebol juga tidak dibahas dalam rapat tersebut. “Jadi kami bentuk panitia untuk pencegahan banjir di rapat tadi itu,” ujarnya.

Yani mengatakan, sesuai data dari BMKG intensitas curah hujan masih tinggi hingga awal Bulan Desember mendatang. Oleh karenanya, bukan hanya warga saja yang diminta waspada, tetapi para lurah dan camat pun harus terus menyampaikan kemungkinan adanya bencana banjir.

 “Terutama wilayah yang rawan banjir seperti 6 kelurahan yang menjadi langganan banjir,” ungkapnya.

Sementara itu, Manager Operation PT Indominco Mandiri, Edi Susanto mengatakan isu tanggul perusahaan jebol itu sudah beredar sejak dulu ketika banjir melanda. Menurut dia tanggul perusahaan dalam kondisi baik. “Jadi memang secara data, air itu tidak mengalir ke arah Bontang dan ini harus digarisbawahi. Karena air yang mengalir dari Indominco itu ke selatan tidak ada yang ke Bontang,” jelas Edi.

Edi menegaskan antara Indominco dan Bontang itu ada bukit yang tidak memungkinkan air melewatinya. 

Edi menyampaikan Indominco memberikan bantuan logistik sebanyak 2.300-an nasi kotak untuk korban banjir, Senin (20/11) malam kemarin. “Kami juga turunkan tim rescue yang berposko di Parikesit untuk proses evakuasi. Hari ini (kemarin) sudah ditetapkan komando dobawah BPBD Bontang,” pungkasnya. (cil)


 

Berita Terkait

Aksi Dua Pria Rampas Ponsel Bocah di Warung Sembako Samarinda Seberang Viral di Medsos, Satu Pelaku Sudah Diamankan

Proyek Pembangunan Pasar Pagi Samarinda Diklaim Mulai Dikerjakan, DPUPR Optimis Sesuai Target

PDI Perjuangan Yakin Edi Damansyah Masih Bisa Maju Pilkada Kukar

Pemkot Samarinda Kirim Bantuan ke Mahakam Ulu, Andi Harun Tegaskan Tak Biarkan Bupati dan Wakilnya Menanggung Beban Sendirian

Ledakan Smalter Sangasanga Akibat Aliran Pendingin Buangan Macet

Banjir Semakin Meluas, 42 Kampung di Mahakam Ulu Tergenang

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.