Senin, 30/10/2017

PHK Berlanjut, Warga Muara Badak Ancam Demo Vico

Senin, 30/10/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

PHK Berlanjut, Warga Muara Badak Ancam Demo Vico

Senin, 30/10/2017

TENGGARONG - Kebijakan perusahaan minyak dan gas (migas) yang mengelola Blok Sangasanga, di Kecamatan Muara Badak, Kukar yakni Vico Indonesia tidak memperpanjang kontrak pekerjanya terus berlanjut. Ribuan pekerja kini sudah jadi “korban” kebijakan Vico Indonesia menyusul akan berakhirnya kontrak kerja pada Agustus 2018 mendatang.

Informasi yang diterima Koran Kaltim, ribuan pekerja yang tidak diperpanjang kontraknya ini merupakan pekerja di sub kontraktor Vico Indonesia alias bukan karyawan permanen perusahaan Konrtraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tersebut.

Humas Persatuan Karyawan Kontraktor Vico Muara Badak (PKKVMB), Herman mengatakan hingga kini ribuan warga yang rata-rata berasal Muara Badak sudah kehilangan pekerjaan setelah kontraknya tidak diperpanjang Vico Indonesia sebagai pengelola.

Meski tidak memiliki data valid, namun dipastikan jumlah pekerja yang kehilangan mata pencariannya mencapai ribuan. “Contoh, pekerja Rig saja ada 9 unit milik Vico. Dalam satu rig ada sekitar 200 pekerja, nah sekarang semua rig tidak ada operasi,” bebernya.

Belum lagi karyawan dari bagian kontraktor lain seperti maintenance dan lain-lainnya. “Bahkan anggota kita di PKKVMB sudah ada 10 orang yang tidak dikaryakan lagi,” ungkap Herman kepada Koran Kaltim, kemarin.

PKKVMB kata Herman, sangat memaklumi kondisi kontrak Vico Indonesia dengan Pemerintah Indonesia terkait pengelolaan blok migas Sangasanga yang bakal berakhir. Namun, kata dia jangan sampai mengorbankan warga Muara Badak yang banyak bergantung pada perusahaan KKKS tersebut.

“Alasan efesiensi juga tidak bisa diterima, sebab jika mau efesiensi kenapa hanya pekerja di sub kontraktor yang diperlakukan demikian, karyawan permanen tidak,” ungkapnya.

Berbicara gaji menurut Herman sangat jauh. Gaji satu karyawan pemanen bisa mewakili 10 pekerja. Harusnya, jika dengan kondisi kontrak seperti ini, bukan hanya pekerja lokal yang dihabisi kontraknya, karyawan permanen juga demikian.

Herman menuntut Vico menghentikan kebijakan tidak melanjutkan kontrak pekerjanya, khususnya warga Muara Badak. Jika masih berlanjut, warga Muara Badak akan melakukan aksi demontrasi besar-besaran.

“Kita sudah ada rencana besok (Hari ini, red), tapi ini tergantung rapat malam ini. Apakah jadi atau tidak, namun yang pasti kita akan melakukan demontrasi besar-besaran, hanya waktunya itu,” terangnya. 

Sementara External Affair PT Vico Indoensia Sunu Adi Sasongko dikonfirmasi tak memberikan penjelasan.

“Kalau mungkin besok benar ada aksi tentu akan ada pernyataan dari perusahaan,” kata dia. (ami)


PHK Berlanjut, Warga Muara Badak Ancam Demo Vico

Senin, 30/10/2017

Berita Terkait


PHK Berlanjut, Warga Muara Badak Ancam Demo Vico

TENGGARONG - Kebijakan perusahaan minyak dan gas (migas) yang mengelola Blok Sangasanga, di Kecamatan Muara Badak, Kukar yakni Vico Indonesia tidak memperpanjang kontrak pekerjanya terus berlanjut. Ribuan pekerja kini sudah jadi “korban” kebijakan Vico Indonesia menyusul akan berakhirnya kontrak kerja pada Agustus 2018 mendatang.

Informasi yang diterima Koran Kaltim, ribuan pekerja yang tidak diperpanjang kontraknya ini merupakan pekerja di sub kontraktor Vico Indonesia alias bukan karyawan permanen perusahaan Konrtraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tersebut.

Humas Persatuan Karyawan Kontraktor Vico Muara Badak (PKKVMB), Herman mengatakan hingga kini ribuan warga yang rata-rata berasal Muara Badak sudah kehilangan pekerjaan setelah kontraknya tidak diperpanjang Vico Indonesia sebagai pengelola.

Meski tidak memiliki data valid, namun dipastikan jumlah pekerja yang kehilangan mata pencariannya mencapai ribuan. “Contoh, pekerja Rig saja ada 9 unit milik Vico. Dalam satu rig ada sekitar 200 pekerja, nah sekarang semua rig tidak ada operasi,” bebernya.

Belum lagi karyawan dari bagian kontraktor lain seperti maintenance dan lain-lainnya. “Bahkan anggota kita di PKKVMB sudah ada 10 orang yang tidak dikaryakan lagi,” ungkap Herman kepada Koran Kaltim, kemarin.

PKKVMB kata Herman, sangat memaklumi kondisi kontrak Vico Indonesia dengan Pemerintah Indonesia terkait pengelolaan blok migas Sangasanga yang bakal berakhir. Namun, kata dia jangan sampai mengorbankan warga Muara Badak yang banyak bergantung pada perusahaan KKKS tersebut.

“Alasan efesiensi juga tidak bisa diterima, sebab jika mau efesiensi kenapa hanya pekerja di sub kontraktor yang diperlakukan demikian, karyawan permanen tidak,” ungkapnya.

Berbicara gaji menurut Herman sangat jauh. Gaji satu karyawan pemanen bisa mewakili 10 pekerja. Harusnya, jika dengan kondisi kontrak seperti ini, bukan hanya pekerja lokal yang dihabisi kontraknya, karyawan permanen juga demikian.

Herman menuntut Vico menghentikan kebijakan tidak melanjutkan kontrak pekerjanya, khususnya warga Muara Badak. Jika masih berlanjut, warga Muara Badak akan melakukan aksi demontrasi besar-besaran.

“Kita sudah ada rencana besok (Hari ini, red), tapi ini tergantung rapat malam ini. Apakah jadi atau tidak, namun yang pasti kita akan melakukan demontrasi besar-besaran, hanya waktunya itu,” terangnya. 

Sementara External Affair PT Vico Indoensia Sunu Adi Sasongko dikonfirmasi tak memberikan penjelasan.

“Kalau mungkin besok benar ada aksi tentu akan ada pernyataan dari perusahaan,” kata dia. (ami)


 

Berita Terkait

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Niat Mencari Kijing Bersama Tiga Temannya, Remaja Lelaki Tewas Tenggelam di Kolam Kebun Warga di Loa Tebu

Gadis Tujuh Tahun di Bontang Tewas Tenggelam Saat Bermain Sepeda

Sempekat Keroan Kutai Usulkan Lokasi CFD Dipindah ke Kawasan Kedaton

Tiga Pasang Remaja Pesta Narkoba di Penginapan Kawasan Samarinda Seberang, Empat Diantaranya Diamankan Petugas

Jukir Binaan di Samarinda Sempat Digaji Setara UMR, Dishub Ubah Sistem Insentif dan Upah Pungut

Menolong Teman Jatuh dari Ban, Pemuda Asal Bulungan Tewas Tenggelam di Objek Wisata Tulung Ni Lenggo

18 Ribu Orang Masuk Daftar Tunggu Calon Jemaah Haji Asal Samarinda

Pihak RSUD AWS Diperiksa Kejaksaan, Pj Gubernur dan Kepala Dinkes Kaltim Bilang Begini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.