Selasa, 03/10/2017

Eksekusi Dody Rondonuwu Tunggu Putusan Kasasi

Selasa, 03/10/2017

Dody Rondonuwu

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Eksekusi Dody Rondonuwu Tunggu Putusan Kasasi

Selasa, 03/10/2017

logo

Dody Rondonuwu

BONTANG. Walau berstatus tersangka dan Pengadilan Tinggi Kaltim, sempat mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap Dody Rondonuwu, faktanya hingga kini masih melenggang bebas. Masih menjabat sebagai Ketua PDI Perjuangan Kaltim, Dody masih aktif menghadiri sejumlah kegiatan tanpa ada rasa was-was.

Kepala Seksi Pidana Khusus (kasi pidsus) Kejaksaan Negeri Bontang, Novita Elisabet Morong menyatakan pihaknya masih menunggu hasil kasasi yang diajukan Dody terhadap Mahkamah Agung (MA). Usai diputus bersalah di tingkat Pengadilan Tinggi, Dody telah mengajukan kasasi.

“Kami harus menghormati proses hukum, terdakwa masih melakukan proses kasasi,” kata Novita Elisabet Morong, kepada Koran Kaltim.

Dengan upaya hukum yang dilakukan Dody, lanjut Novita pihaknya tak bisa mengeksekusi. Kejaksaan kata dia masih harus menunggu putusan MA. “Perkaranya belum putus,” tandasnya.

Hal serupa juga disampaikan Kasi Intel Kejari Bontang, Suhardi. Dia mengaku sejatinya pihaknya sudah tahu keberadaan Dody. Pergerakannya diakuinya pun terus dimonitor. 

Hanya saja, dengan adanya upaya hukum pihaknya tetap tidak bisa mengeksekusi. Sebab ditakutkan, seperti kasus-kasus yang sudah pernah terjadi, kepada terdakwa lain kasus korupsi, yang melakukan upaya kasasi, saat pihak kejaksaan melakukan eksekusi, selang seming­gu ternyata putusan kasasi keluar dan putusannya, terdakwa tersebut bebas.

“Jadi, sebagai pelajaran yang sudah-sudah, maka kami hormati upaya hukum yang dilakukan Dody, kami menunggu hasil putusan MA,” tandas Suhardi.

Perjalanan kasus yang melibatkan Dody sudah pernah diputuskan pengadilan tingkat pertama. Ketua PDIP Kaltim itu divonis 14 bulan penjara. Hukumannya lebih berat dua tahun saat melakukan banding. Dody terjerat kasus korupsi berjamaah saat menjadi anggota DPRD Kota Bontang periode 2000-2004. Pos anggaran yang diduga dimanipulasi meliputi pos asuransi jiwa Rp1.977.300.000, perjalanan dinas Rp89.439.200, biaya pendidikan, peningkatan kualitas sumber daya manusia Rp751.110.000 dan biaya sewa rumah anggota DPRD Rp3.405.800.000. Dan selama kasusnya bergulir dikabarkan Dody sudah mengembalikan seluruh kerugian negara yang ditimbulkannya.

Melalui pesan WhatsApp, kepada harian ini, Senin (2/10) Dody mengaku dirinya masih menunggu hasil kasasi yang ia ajukan ke MA.

Sembari menunggu putusan, Dody kepada media ini mengaku tidak menetap di satu kota. “Kadang sekali-kali ke Bontang, ke Jakarta bahkan ke Semarang, dalam agenda partai,” aku Dody. (cil)


Eksekusi Dody Rondonuwu Tunggu Putusan Kasasi

Selasa, 03/10/2017

Dody Rondonuwu

Berita Terkait


Eksekusi Dody Rondonuwu Tunggu Putusan Kasasi

Dody Rondonuwu

BONTANG. Walau berstatus tersangka dan Pengadilan Tinggi Kaltim, sempat mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap Dody Rondonuwu, faktanya hingga kini masih melenggang bebas. Masih menjabat sebagai Ketua PDI Perjuangan Kaltim, Dody masih aktif menghadiri sejumlah kegiatan tanpa ada rasa was-was.

Kepala Seksi Pidana Khusus (kasi pidsus) Kejaksaan Negeri Bontang, Novita Elisabet Morong menyatakan pihaknya masih menunggu hasil kasasi yang diajukan Dody terhadap Mahkamah Agung (MA). Usai diputus bersalah di tingkat Pengadilan Tinggi, Dody telah mengajukan kasasi.

“Kami harus menghormati proses hukum, terdakwa masih melakukan proses kasasi,” kata Novita Elisabet Morong, kepada Koran Kaltim.

Dengan upaya hukum yang dilakukan Dody, lanjut Novita pihaknya tak bisa mengeksekusi. Kejaksaan kata dia masih harus menunggu putusan MA. “Perkaranya belum putus,” tandasnya.

Hal serupa juga disampaikan Kasi Intel Kejari Bontang, Suhardi. Dia mengaku sejatinya pihaknya sudah tahu keberadaan Dody. Pergerakannya diakuinya pun terus dimonitor. 

Hanya saja, dengan adanya upaya hukum pihaknya tetap tidak bisa mengeksekusi. Sebab ditakutkan, seperti kasus-kasus yang sudah pernah terjadi, kepada terdakwa lain kasus korupsi, yang melakukan upaya kasasi, saat pihak kejaksaan melakukan eksekusi, selang seming­gu ternyata putusan kasasi keluar dan putusannya, terdakwa tersebut bebas.

“Jadi, sebagai pelajaran yang sudah-sudah, maka kami hormati upaya hukum yang dilakukan Dody, kami menunggu hasil putusan MA,” tandas Suhardi.

Perjalanan kasus yang melibatkan Dody sudah pernah diputuskan pengadilan tingkat pertama. Ketua PDIP Kaltim itu divonis 14 bulan penjara. Hukumannya lebih berat dua tahun saat melakukan banding. Dody terjerat kasus korupsi berjamaah saat menjadi anggota DPRD Kota Bontang periode 2000-2004. Pos anggaran yang diduga dimanipulasi meliputi pos asuransi jiwa Rp1.977.300.000, perjalanan dinas Rp89.439.200, biaya pendidikan, peningkatan kualitas sumber daya manusia Rp751.110.000 dan biaya sewa rumah anggota DPRD Rp3.405.800.000. Dan selama kasusnya bergulir dikabarkan Dody sudah mengembalikan seluruh kerugian negara yang ditimbulkannya.

Melalui pesan WhatsApp, kepada harian ini, Senin (2/10) Dody mengaku dirinya masih menunggu hasil kasasi yang ia ajukan ke MA.

Sembari menunggu putusan, Dody kepada media ini mengaku tidak menetap di satu kota. “Kadang sekali-kali ke Bontang, ke Jakarta bahkan ke Semarang, dalam agenda partai,” aku Dody. (cil)


 

Berita Terkait

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Niat Mencari Kijing Bersama Tiga Temannya, Remaja Lelaki Tewas Tenggelam di Kolam Kebun Warga di Loa Tebu

Gadis Tujuh Tahun di Bontang Tewas Tenggelam Saat Bermain Sepeda

Sempekat Keroan Kutai Usulkan Lokasi CFD Dipindah ke Kawasan Kedaton

Tiga Pasang Remaja Pesta Narkoba di Penginapan Kawasan Samarinda Seberang, Empat Diantaranya Diamankan Petugas

Jukir Binaan di Samarinda Sempat Digaji Setara UMR, Dishub Ubah Sistem Insentif dan Upah Pungut

Menolong Teman Jatuh dari Ban, Pemuda Asal Bulungan Tewas Tenggelam di Objek Wisata Tulung Ni Lenggo

18 Ribu Orang Masuk Daftar Tunggu Calon Jemaah Haji Asal Samarinda

Pihak RSUD AWS Diperiksa Kejaksaan, Pj Gubernur dan Kepala Dinkes Kaltim Bilang Begini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.