Sabtu, 07/09/2019

Wasit Dipukul Pakai Kayu Bendera, Pelatih Kiper Mitra Ditampar

Sabtu, 07/09/2019

Tim Persewar Waropen bertindak anarkis dengan memukul wasit dan pelatih Mitra Kukar. ( Foto: Heriansyah/korankaltimcom)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Wasit Dipukul Pakai Kayu Bendera, Pelatih Kiper Mitra Ditampar

Sabtu, 07/09/2019

logo

Tim Persewar Waropen bertindak anarkis dengan memukul wasit dan pelatih Mitra Kukar. ( Foto: Heriansyah/korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG – Pertandingan kompetisi Liga 2 2019 yang mempertemukan antara tuan rumah Mitra Kukar FC dengan Persewar Waropen, Jumat (6/9) kemarin, berakhir rusuh sesaat usai wasit Untung asal Jakarta  meniup peluit panjang tanda laga usai.

Pemain beserta tim pelatih dan ofisial tim tamu melakukan tindakan anarkis dengan menganiaya perangkat pertandingan. Korbannya wasit dan pelatih kiper Mitra Kukar Joice Sorongan. Tidak hanya itu saja, sejumlah pemain Mitra Kukar yang ingin menyelamatkan Joice juga ikut terkena amukan mereka.

Kondisi kemudian mampu diredakan aparat. Joice Sorongan yang berhasil diselamatkan langsung diamankan ke ruang ganti pemain, yang disusul seluruh pemain dan tim pelatih maupun ofisial. 

Kemudian disusul tim lawan yang juga memasuki ruang ganti. Untung saja penonton tidak terpancing dengan kejadian tersebut, sehingga keributan tidak melebar.

Dari pantauan media ini, dari awal laga memang berjalan dengan tensi yang tinggi. Sebab kedua tim membutuhkan poin untuk tetap bersaing di papan atas klasemen Grup Timur. Puncaknya ketika waktu sudah memasuki waktu tambahan.

Saat itu ada sebuah insiden yang menguntungkan tuan rumah, di mana serangan yang dibangun anak-anak Kukar dari sisi kiri pertahanan lawan berbuah sepakan pojok, usai asisten wasit menunjuk sudut lapangan sebagai tanda tendangan sudut bagi Mitra Kukar.

Waktu itu pemain Persewar melakukan protes dan mendatangi asisten wasit, begitu juga dengan Asisten Pelatih Persewar Carolino Ivak Dalam. Meski sempat terjadi adu argumen namun pertandingan tetap dilanjutkan, M Bahtiar mengambil ancang-ancang untuk menendang. Setelah melepaskan tendangan, terjadi skrimit di depan gawang Persewar dan pemain pengganti M Rafli mampu menceploskan bola ke dalam gawang yang dikawal Dirk Kasse. Gol untuk Mitra Kukar.

Usai terjadi gol tersebut, pemain Persewar kembali melakukan protes terhadap wasit. Laga pun sempat tertunda, namun kembali dilanjutkan. Sesaat permainan dimulai, wasit langsung meniup peluit panjang sebagai tanda pertandingan telah usai. Mitra Kukar menang 1-0.

Setelah itu kubu tamu langsung agresif, khususnya Carolino Ivak Dalam. Pria bertubuh tambun ini mendatangi asisten wasit dan langsung memukulnya. Perangkat pertandingan tersebut pun langsung tersungkur. Ivak Dalam pun beranjak meninggalkannya.

Kemudian dua orang pemain Persewar, Fiktor Pae dan Okto Maniani mendatangi asisten wasit yang terbaring di atas lapangan tersebut dan mengangkatnya. Okto meraih bendera milik asisten wasit tersebut dan kemudian memukulkannya ke perut pembantu wasit utama itu.

Sementara itu, Carolino yang terus mengamuk ditenangkan sejumlah aparat keamanan dan tim pelatih serta pemain Mitra Kukar, termasuk Joice Sorongan. Namun, tiba-tiba Carolino melayangkan tamparan ke wajah Joice dan kemudian dibalas pria asal Manado tersebut. Melihat pelatihnya dipukul, sejumlah pemain Persewar langsung mengeroyok Joice dan sejumlah pemain Mitra yang mencoba menyelamatkan Joice.

Manajemen Mitra Kukar belum mau berkomentar terkait insiden tersebut. Manajemen masih menunggu keputusan dari PSSI. “Saat ini kami belum bisa banyak berkomentar. Kami menunggu keputusan dari PSSI,” kata Media Officer Mitra Kukar FC, M Agri Winata. 


Penulis: */Heriansyah

Editor: M.Huldi

Wasit Dipukul Pakai Kayu Bendera, Pelatih Kiper Mitra Ditampar

Sabtu, 07/09/2019

Tim Persewar Waropen bertindak anarkis dengan memukul wasit dan pelatih Mitra Kukar. ( Foto: Heriansyah/korankaltimcom)

Berita Terkait


Wasit Dipukul Pakai Kayu Bendera, Pelatih Kiper Mitra Ditampar

Tim Persewar Waropen bertindak anarkis dengan memukul wasit dan pelatih Mitra Kukar. ( Foto: Heriansyah/korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG – Pertandingan kompetisi Liga 2 2019 yang mempertemukan antara tuan rumah Mitra Kukar FC dengan Persewar Waropen, Jumat (6/9) kemarin, berakhir rusuh sesaat usai wasit Untung asal Jakarta  meniup peluit panjang tanda laga usai.

Pemain beserta tim pelatih dan ofisial tim tamu melakukan tindakan anarkis dengan menganiaya perangkat pertandingan. Korbannya wasit dan pelatih kiper Mitra Kukar Joice Sorongan. Tidak hanya itu saja, sejumlah pemain Mitra Kukar yang ingin menyelamatkan Joice juga ikut terkena amukan mereka.

Kondisi kemudian mampu diredakan aparat. Joice Sorongan yang berhasil diselamatkan langsung diamankan ke ruang ganti pemain, yang disusul seluruh pemain dan tim pelatih maupun ofisial. 

Kemudian disusul tim lawan yang juga memasuki ruang ganti. Untung saja penonton tidak terpancing dengan kejadian tersebut, sehingga keributan tidak melebar.

Dari pantauan media ini, dari awal laga memang berjalan dengan tensi yang tinggi. Sebab kedua tim membutuhkan poin untuk tetap bersaing di papan atas klasemen Grup Timur. Puncaknya ketika waktu sudah memasuki waktu tambahan.

Saat itu ada sebuah insiden yang menguntungkan tuan rumah, di mana serangan yang dibangun anak-anak Kukar dari sisi kiri pertahanan lawan berbuah sepakan pojok, usai asisten wasit menunjuk sudut lapangan sebagai tanda tendangan sudut bagi Mitra Kukar.

Waktu itu pemain Persewar melakukan protes dan mendatangi asisten wasit, begitu juga dengan Asisten Pelatih Persewar Carolino Ivak Dalam. Meski sempat terjadi adu argumen namun pertandingan tetap dilanjutkan, M Bahtiar mengambil ancang-ancang untuk menendang. Setelah melepaskan tendangan, terjadi skrimit di depan gawang Persewar dan pemain pengganti M Rafli mampu menceploskan bola ke dalam gawang yang dikawal Dirk Kasse. Gol untuk Mitra Kukar.

Usai terjadi gol tersebut, pemain Persewar kembali melakukan protes terhadap wasit. Laga pun sempat tertunda, namun kembali dilanjutkan. Sesaat permainan dimulai, wasit langsung meniup peluit panjang sebagai tanda pertandingan telah usai. Mitra Kukar menang 1-0.

Setelah itu kubu tamu langsung agresif, khususnya Carolino Ivak Dalam. Pria bertubuh tambun ini mendatangi asisten wasit dan langsung memukulnya. Perangkat pertandingan tersebut pun langsung tersungkur. Ivak Dalam pun beranjak meninggalkannya.

Kemudian dua orang pemain Persewar, Fiktor Pae dan Okto Maniani mendatangi asisten wasit yang terbaring di atas lapangan tersebut dan mengangkatnya. Okto meraih bendera milik asisten wasit tersebut dan kemudian memukulkannya ke perut pembantu wasit utama itu.

Sementara itu, Carolino yang terus mengamuk ditenangkan sejumlah aparat keamanan dan tim pelatih serta pemain Mitra Kukar, termasuk Joice Sorongan. Namun, tiba-tiba Carolino melayangkan tamparan ke wajah Joice dan kemudian dibalas pria asal Manado tersebut. Melihat pelatihnya dipukul, sejumlah pemain Persewar langsung mengeroyok Joice dan sejumlah pemain Mitra yang mencoba menyelamatkan Joice.

Manajemen Mitra Kukar belum mau berkomentar terkait insiden tersebut. Manajemen masih menunggu keputusan dari PSSI. “Saat ini kami belum bisa banyak berkomentar. Kami menunggu keputusan dari PSSI,” kata Media Officer Mitra Kukar FC, M Agri Winata. 


Penulis: */Heriansyah

Editor: M.Huldi

 

Berita Terkait

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Niat Mencari Kijing Bersama Tiga Temannya, Remaja Lelaki Tewas Tenggelam di Kolam Kebun Warga di Loa Tebu

Gadis Tujuh Tahun di Bontang Tewas Tenggelam Saat Bermain Sepeda

Sempekat Keroan Kutai Usulkan Lokasi CFD Dipindah ke Kawasan Kedaton

Tiga Pasang Remaja Pesta Narkoba di Penginapan Kawasan Samarinda Seberang, Empat Diantaranya Diamankan Petugas

Jukir Binaan di Samarinda Sempat Digaji Setara UMR, Dishub Ubah Sistem Insentif dan Upah Pungut

Menolong Teman Jatuh dari Ban, Pemuda Asal Bulungan Tewas Tenggelam di Objek Wisata Tulung Ni Lenggo

18 Ribu Orang Masuk Daftar Tunggu Calon Jemaah Haji Asal Samarinda

Pihak RSUD AWS Diperiksa Kejaksaan, Pj Gubernur dan Kepala Dinkes Kaltim Bilang Begini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.