Sabtu, 31/08/2019

Tiba di Balikpapan, Jemaah Haji Kesal karena Belanjaan Dibuang Maskapai ke Tempat Sampah

Sabtu, 31/08/2019

Ratusan jamaah haji kloter 1 Balikpapan melewati garbarata Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan. Kepulangan jamaah ini juga membawa kekecewaan karena banyak barang bawaan mereka tertahan di Arab Saudi. ( Foto: Hendra / korankaltimcom)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Tiba di Balikpapan, Jemaah Haji Kesal karena Belanjaan Dibuang Maskapai ke Tempat Sampah

Sabtu, 31/08/2019

logo

Ratusan jamaah haji kloter 1 Balikpapan melewati garbarata Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan. Kepulangan jamaah ini juga membawa kekecewaan karena banyak barang bawaan mereka tertahan di Arab Saudi. ( Foto: Hendra / korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Sebanyak 454 jemaah haji kloter 1 tiba di Kota Balikpapan dengan menumpangi pesawat Boeing 747 - 400 yang disewa Garuda Indonesia dari Spanyol. Pesawat berbadan lebar itu mendarat sekira pukul 13.16 WITA, Jumat (30/8) kemarin.

Tak hanya membawa barang kebutuhan ketika berhaji. Beberapa jemaah juga pulang dengan membawa kekecewaan karena beberapa barang yang mereka beli di tanah suci tidak bisa ikut diterbangkan. “Kita ada masalah bagasi di Garuda, terlalu over acting,  banyak sekali barang-barang dibuang ke tempat sampah,” kata Untung Priadi, salah satu jemaah saat berjalan melalui garbarata Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, kemarin. “Ada karpet, baju-baju, ada kurma juga, pokoknya segala macam oleh-oleh, itu barang yang mau dibawa jemaah dari sana (Arab Saudi, Red) ke Balikpapan,” sambungnya.

Ia bersama jemaah yang lain berencana mengadukan persoalan tersebut ke Pemkot Balikpapan. “Kalau bisa layanannya diubah, jangan over acting, lah ya,” ucapnya.

Jemaah juga tidak mengetahui, apakah barang-barang yang mereka beli di tanah suci dapat dikirim ke Balikpapan. Termasuk ingin mempertanyakan terkait kebijakan yang berlaku tersebut. “Barang saya juga ada yang ditahan, kecil aja sih, karena grogi ya jadinya saya serahkan. Tapi, kalau memang aturan, kenapa ada barang-barang jemaah lain yang lolos,” ungkapnya.

Ketua Kloter 1 Embarkasi Balikpapan, Abdul Hamid menjelaskan, pihak Garuda Indonesia punya aturan yang berbeda dengan pihak dari Arab Saudi. Hal tersebut memang sudah disosialisasikan juga kepada jemaah. “Memang ada kesalahpahaman. Informasinya kalau pihak Arab Saudi sana membolehkan barang berlebih, tapi kita punya aturan sendiri, aturan Garuda Indonesia,” jelas Abdul Hamid.

Jemaah, lanjut dia, hanya diperbolehkan membawa tiga tas yakni koper besar, tas jinjing, serta tas paspor. Lebih dari itu tidak diizinkan. “Apalagi membawa air zam-zam dalam tas. Kami koordinasi terus dan solusinya tidak boleh membawa lebih dari berat yang ditentukan pihak maskapai,” terangnya.

Ada berat maksimal yang ditentukan yakni 32 kilogram di koper besar. Jika beratnya lebih ketika ditimbang, maka isi dari dalam koper itu harus dikeluarkan. Kalau tas jinjing tidak ada batasan selama bisa masuk dalam bagasi kabin. “Saya aja sampai pakai baju 4 lapis supaya bisa lolos, karena enggak apa-apa, kan dipakai di badan. Kalau barang yang sudah dibuang, ya biarkan saja sana,” lanjutnya.

Tak hanya pulang dengan rasa kecewa. Ratusan jemaah juga terserang penyakit batuk. Beberapa di antara mereka pun memakai masker. Suara batuk juga bersahutan. “Dari Madinah ke Makkah, semua jemaah sehat. Tapi ketika usai wukuf di Arafah dan bergerak Muzdalifah dan Mina, mulai diserang batuk karena cuaca di sana memang berbeda dengan di tanah air,” imbuhnya.

Sedangkan mengenai usulan agar jemaah yang berkursi roda dipulangkan terlebih dahulu, menurut dia, hal tersebut tidak bisa dilakukan karena jumlah jemaah yang berangkat maupun pulang ke tanah air harus sama.

“Kecuali jamaah tanazul (mutasi kloter, Red). Ada jamaah dari kloter 15 yang setelah operasi, harus cepat dipulangkan. Suratnya sudah diberikan dan kami tunggu hingga akhir pemberangkatan, ternyata dibatalkan,” pungkasnya. 


Penulis: */Hendra

Editor: M.Huldi

Tiba di Balikpapan, Jemaah Haji Kesal karena Belanjaan Dibuang Maskapai ke Tempat Sampah

Sabtu, 31/08/2019

Ratusan jamaah haji kloter 1 Balikpapan melewati garbarata Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan. Kepulangan jamaah ini juga membawa kekecewaan karena banyak barang bawaan mereka tertahan di Arab Saudi. ( Foto: Hendra / korankaltimcom)

Berita Terkait


Tiba di Balikpapan, Jemaah Haji Kesal karena Belanjaan Dibuang Maskapai ke Tempat Sampah

Ratusan jamaah haji kloter 1 Balikpapan melewati garbarata Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan. Kepulangan jamaah ini juga membawa kekecewaan karena banyak barang bawaan mereka tertahan di Arab Saudi. ( Foto: Hendra / korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Sebanyak 454 jemaah haji kloter 1 tiba di Kota Balikpapan dengan menumpangi pesawat Boeing 747 - 400 yang disewa Garuda Indonesia dari Spanyol. Pesawat berbadan lebar itu mendarat sekira pukul 13.16 WITA, Jumat (30/8) kemarin.

Tak hanya membawa barang kebutuhan ketika berhaji. Beberapa jemaah juga pulang dengan membawa kekecewaan karena beberapa barang yang mereka beli di tanah suci tidak bisa ikut diterbangkan. “Kita ada masalah bagasi di Garuda, terlalu over acting,  banyak sekali barang-barang dibuang ke tempat sampah,” kata Untung Priadi, salah satu jemaah saat berjalan melalui garbarata Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, kemarin. “Ada karpet, baju-baju, ada kurma juga, pokoknya segala macam oleh-oleh, itu barang yang mau dibawa jemaah dari sana (Arab Saudi, Red) ke Balikpapan,” sambungnya.

Ia bersama jemaah yang lain berencana mengadukan persoalan tersebut ke Pemkot Balikpapan. “Kalau bisa layanannya diubah, jangan over acting, lah ya,” ucapnya.

Jemaah juga tidak mengetahui, apakah barang-barang yang mereka beli di tanah suci dapat dikirim ke Balikpapan. Termasuk ingin mempertanyakan terkait kebijakan yang berlaku tersebut. “Barang saya juga ada yang ditahan, kecil aja sih, karena grogi ya jadinya saya serahkan. Tapi, kalau memang aturan, kenapa ada barang-barang jemaah lain yang lolos,” ungkapnya.

Ketua Kloter 1 Embarkasi Balikpapan, Abdul Hamid menjelaskan, pihak Garuda Indonesia punya aturan yang berbeda dengan pihak dari Arab Saudi. Hal tersebut memang sudah disosialisasikan juga kepada jemaah. “Memang ada kesalahpahaman. Informasinya kalau pihak Arab Saudi sana membolehkan barang berlebih, tapi kita punya aturan sendiri, aturan Garuda Indonesia,” jelas Abdul Hamid.

Jemaah, lanjut dia, hanya diperbolehkan membawa tiga tas yakni koper besar, tas jinjing, serta tas paspor. Lebih dari itu tidak diizinkan. “Apalagi membawa air zam-zam dalam tas. Kami koordinasi terus dan solusinya tidak boleh membawa lebih dari berat yang ditentukan pihak maskapai,” terangnya.

Ada berat maksimal yang ditentukan yakni 32 kilogram di koper besar. Jika beratnya lebih ketika ditimbang, maka isi dari dalam koper itu harus dikeluarkan. Kalau tas jinjing tidak ada batasan selama bisa masuk dalam bagasi kabin. “Saya aja sampai pakai baju 4 lapis supaya bisa lolos, karena enggak apa-apa, kan dipakai di badan. Kalau barang yang sudah dibuang, ya biarkan saja sana,” lanjutnya.

Tak hanya pulang dengan rasa kecewa. Ratusan jemaah juga terserang penyakit batuk. Beberapa di antara mereka pun memakai masker. Suara batuk juga bersahutan. “Dari Madinah ke Makkah, semua jemaah sehat. Tapi ketika usai wukuf di Arafah dan bergerak Muzdalifah dan Mina, mulai diserang batuk karena cuaca di sana memang berbeda dengan di tanah air,” imbuhnya.

Sedangkan mengenai usulan agar jemaah yang berkursi roda dipulangkan terlebih dahulu, menurut dia, hal tersebut tidak bisa dilakukan karena jumlah jemaah yang berangkat maupun pulang ke tanah air harus sama.

“Kecuali jamaah tanazul (mutasi kloter, Red). Ada jamaah dari kloter 15 yang setelah operasi, harus cepat dipulangkan. Suratnya sudah diberikan dan kami tunggu hingga akhir pemberangkatan, ternyata dibatalkan,” pungkasnya. 


Penulis: */Hendra

Editor: M.Huldi

 

Berita Terkait

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Niat Mencari Kijing Bersama Tiga Temannya, Remaja Lelaki Tewas Tenggelam di Kolam Kebun Warga di Loa Tebu

Gadis Tujuh Tahun di Bontang Tewas Tenggelam Saat Bermain Sepeda

Sempekat Keroan Kutai Usulkan Lokasi CFD Dipindah ke Kawasan Kedaton

Tiga Pasang Remaja Pesta Narkoba di Penginapan Kawasan Samarinda Seberang, Empat Diantaranya Diamankan Petugas

Jukir Binaan di Samarinda Sempat Digaji Setara UMR, Dishub Ubah Sistem Insentif dan Upah Pungut

Menolong Teman Jatuh dari Ban, Pemuda Asal Bulungan Tewas Tenggelam di Objek Wisata Tulung Ni Lenggo

18 Ribu Orang Masuk Daftar Tunggu Calon Jemaah Haji Asal Samarinda

Pihak RSUD AWS Diperiksa Kejaksaan, Pj Gubernur dan Kepala Dinkes Kaltim Bilang Begini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.