Rabu, 27/12/2017

Ditabrak Ponton, Penambang Pasir Tenggelam

Rabu, 27/12/2017

Tenggelam: Salah seorang penambang pasir menyaksikan tim SAR yang mencari penambang yang tenggelam setelah rakitnya di tabrak ponoton di Sungai Mahakam. (FOTO: SARDIMAN/KK)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Ditabrak Ponton, Penambang Pasir Tenggelam

Rabu, 27/12/2017

logo

Tenggelam: Salah seorang penambang pasir menyaksikan tim SAR yang mencari penambang yang tenggelam setelah rakitnya di tabrak ponoton di Sungai Mahakam. (FOTO: SARDIMAN/KK)

SAMARINDA – Kepanikan terjadi di tengah Sungai Mahakam saat para penambang pasir beraktifitas. Ada enam orang di atas kapal dan rakit yang bermuatan mesin penyedot pasir Sungai Mahakam di perairan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir riuh. Jarum jam menunjukkan pukul 06.00 Wita. Sepagi itu, keenamnya berjibaku dengan maut ditengah Sungai Mahakam saat ponton DANNY 21 yang ditarik Kapal Tugboat (Tb) DANNY 20 menabrak rakit bermuatan mesin penyedot pasir yang sedang beroperasi.

Seorang penambang pasir bernama Arif Suwito (28), warga Jalan Gerbang Dayaku, Loajanan Ulu, Kukar dilaporkan hilang tenggelam. Sementara tiga orang rekannya yang sempat tercebur, berhasil diselamatkan.

“Dia (ponton) datang terlihat seperti raksasa, langsung menabrak rakit penyedot pasir. Di mesin atas rakit ada empat orang, salah satunya korban,” kata Dede Suryadi (20), penambang pasir yang selamat. 

Kepada Koran Kaltim, Dede bercerita mereka sudah mulai menambang pasir sekitar pukul 04.00 Wita, menggunakan sebuah kapal klotok yang dilengkapi mesin penyedot. Ketika enam orang pekerja sedang sibuk memindahkan pasir dari rakit mesin penyedot ke kapal klotok, datang sebuah ponton yang sedang ditarik kapal tugboat melaju ke arah hulu Sungai Mahakam. Celakanya, ponton yang ditarik itu justru semakin mendekat ke kapal para penambang pasir. “Beberapa meter sebelum ponton menabrak, saya dan seorang teman saya pindah dari mesin penyedot ke kapal klotok. Tapi, mereka yang empat orang ini memilih tetap di rakit karena mereka mengira yang akan lebih dulu tertabrak adalah kapal (kapal klotok),” kata Dede.

Dede mengatakan kapal klotok yang sudah bermuatan pasir tersebut sempat dihindarkan sehingga tidak tertabrak ponton. Sementara rakit penyedot pasir tak bergerak, masih di tempat semula. “Rakit tidak bisa bergerak karena sudah di pasang jangkar,” tandasnya. 

“Saat tertabrak, mereka yang ada di rakit langsung buka baju dan menceburkan diri, kalau saya dan teman saya, tidak tercebur. Korban yang tenggelam ini sebenarnya bisa berenang, tapi belum mahir,” timpalnya. 

Mengetahui peristiwa itu, kapal-kapal milik warga yang tambat di tepi sungai langsung dikerahkan tanpa dikomando. Kapal-kapal ini bergerak menyelamatkan para korban. Setelah proses evakuasi berlangsung agak lama, Arif masih tak ditemukan. 

Informasi yang dihimpun media ini, sejumlah penambang pasir yang selamat dan juga Anak Buah Kapal (ABK) TB DANNY 20 langsung dimintai keterangan di Polsekta Kawasan Pelabuhan (KP) Samarinda. 

Dari hasil pemeriksaan saksi, kecelakaan tersebut diduga terjadi karena stick kemudi Kapal Tb DANNY 20 mengalami kerusakan. “Kapal DANNY 20 berlayar dari pangkalan di sekitar Jembatan Mahkota II menuju daerah Senyiur untuk memuat batu bara. Pada saat melintas di sekitar perairan Harapan Baru, tiba-tiba stick kemudi rusak, jadi kapal tidak bisa di kendalikan,” kata Kanit Reskrim Polsek KP Samarinda, Iptu Purwo Asmadi.

“Haluan sebelah kiri ponton DANNY 21 menabrak rakit penyedot pasir yang  saat itu sedang menyedot pasir sehingga rakit penyedot pasir tersebut tenggelam,” timpalnya.

Sementara itu, hingga sore kemarin, uapaya pencarian terhadap Arif belum membuahkan hasil. (dor)

Ditabrak Ponton, Penambang Pasir Tenggelam

Rabu, 27/12/2017

Tenggelam: Salah seorang penambang pasir menyaksikan tim SAR yang mencari penambang yang tenggelam setelah rakitnya di tabrak ponoton di Sungai Mahakam. (FOTO: SARDIMAN/KK)

Berita Terkait


Ditabrak Ponton, Penambang Pasir Tenggelam

Tenggelam: Salah seorang penambang pasir menyaksikan tim SAR yang mencari penambang yang tenggelam setelah rakitnya di tabrak ponoton di Sungai Mahakam. (FOTO: SARDIMAN/KK)

SAMARINDA – Kepanikan terjadi di tengah Sungai Mahakam saat para penambang pasir beraktifitas. Ada enam orang di atas kapal dan rakit yang bermuatan mesin penyedot pasir Sungai Mahakam di perairan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir riuh. Jarum jam menunjukkan pukul 06.00 Wita. Sepagi itu, keenamnya berjibaku dengan maut ditengah Sungai Mahakam saat ponton DANNY 21 yang ditarik Kapal Tugboat (Tb) DANNY 20 menabrak rakit bermuatan mesin penyedot pasir yang sedang beroperasi.

Seorang penambang pasir bernama Arif Suwito (28), warga Jalan Gerbang Dayaku, Loajanan Ulu, Kukar dilaporkan hilang tenggelam. Sementara tiga orang rekannya yang sempat tercebur, berhasil diselamatkan.

“Dia (ponton) datang terlihat seperti raksasa, langsung menabrak rakit penyedot pasir. Di mesin atas rakit ada empat orang, salah satunya korban,” kata Dede Suryadi (20), penambang pasir yang selamat. 

Kepada Koran Kaltim, Dede bercerita mereka sudah mulai menambang pasir sekitar pukul 04.00 Wita, menggunakan sebuah kapal klotok yang dilengkapi mesin penyedot. Ketika enam orang pekerja sedang sibuk memindahkan pasir dari rakit mesin penyedot ke kapal klotok, datang sebuah ponton yang sedang ditarik kapal tugboat melaju ke arah hulu Sungai Mahakam. Celakanya, ponton yang ditarik itu justru semakin mendekat ke kapal para penambang pasir. “Beberapa meter sebelum ponton menabrak, saya dan seorang teman saya pindah dari mesin penyedot ke kapal klotok. Tapi, mereka yang empat orang ini memilih tetap di rakit karena mereka mengira yang akan lebih dulu tertabrak adalah kapal (kapal klotok),” kata Dede.

Dede mengatakan kapal klotok yang sudah bermuatan pasir tersebut sempat dihindarkan sehingga tidak tertabrak ponton. Sementara rakit penyedot pasir tak bergerak, masih di tempat semula. “Rakit tidak bisa bergerak karena sudah di pasang jangkar,” tandasnya. 

“Saat tertabrak, mereka yang ada di rakit langsung buka baju dan menceburkan diri, kalau saya dan teman saya, tidak tercebur. Korban yang tenggelam ini sebenarnya bisa berenang, tapi belum mahir,” timpalnya. 

Mengetahui peristiwa itu, kapal-kapal milik warga yang tambat di tepi sungai langsung dikerahkan tanpa dikomando. Kapal-kapal ini bergerak menyelamatkan para korban. Setelah proses evakuasi berlangsung agak lama, Arif masih tak ditemukan. 

Informasi yang dihimpun media ini, sejumlah penambang pasir yang selamat dan juga Anak Buah Kapal (ABK) TB DANNY 20 langsung dimintai keterangan di Polsekta Kawasan Pelabuhan (KP) Samarinda. 

Dari hasil pemeriksaan saksi, kecelakaan tersebut diduga terjadi karena stick kemudi Kapal Tb DANNY 20 mengalami kerusakan. “Kapal DANNY 20 berlayar dari pangkalan di sekitar Jembatan Mahkota II menuju daerah Senyiur untuk memuat batu bara. Pada saat melintas di sekitar perairan Harapan Baru, tiba-tiba stick kemudi rusak, jadi kapal tidak bisa di kendalikan,” kata Kanit Reskrim Polsek KP Samarinda, Iptu Purwo Asmadi.

“Haluan sebelah kiri ponton DANNY 21 menabrak rakit penyedot pasir yang  saat itu sedang menyedot pasir sehingga rakit penyedot pasir tersebut tenggelam,” timpalnya.

Sementara itu, hingga sore kemarin, uapaya pencarian terhadap Arif belum membuahkan hasil. (dor)

 

Berita Terkait

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Niat Mencari Kijing Bersama Tiga Temannya, Remaja Lelaki Tewas Tenggelam di Kolam Kebun Warga di Loa Tebu

Gadis Tujuh Tahun di Bontang Tewas Tenggelam Saat Bermain Sepeda

Sempekat Keroan Kutai Usulkan Lokasi CFD Dipindah ke Kawasan Kedaton

Tiga Pasang Remaja Pesta Narkoba di Penginapan Kawasan Samarinda Seberang, Empat Diantaranya Diamankan Petugas

Jukir Binaan di Samarinda Sempat Digaji Setara UMR, Dishub Ubah Sistem Insentif dan Upah Pungut

Menolong Teman Jatuh dari Ban, Pemuda Asal Bulungan Tewas Tenggelam di Objek Wisata Tulung Ni Lenggo

18 Ribu Orang Masuk Daftar Tunggu Calon Jemaah Haji Asal Samarinda

Pihak RSUD AWS Diperiksa Kejaksaan, Pj Gubernur dan Kepala Dinkes Kaltim Bilang Begini

Real Madrid Gagalkan Langkah Bayern Munchen ke Final Liga Champions

Oplos Pertamax dengan Pertalite untuk Dijual, Pengetap di Kota Balikpapan Ditangkap dan Terancam 8 Tahun Penjara

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.