Selasa, 18/02/2020
Selasa, 18/02/2020
Jasad balita langsung dilakukan autopsi oleh ahli forensik Mabes Polri Selasa (18/2/2020) saat ini. Foto: (Nancy/korankaltim.com)
Selasa, 18/02/2020
Jasad balita langsung dilakukan autopsi oleh ahli forensik Mabes Polri Selasa (18/2/2020) saat ini. Foto: (Nancy/korankaltim.com)
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Gerak cepat langsung dilakukan Polresta Samarinda setelah dokter ahli forensik Mabes Polri Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti datang. Selasa (18/2/2020) pagi tadi pukul 09.00 WITA.
Makam Yusuf Ahmad Ghazali, balita empat tahun yang ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tak utuh pada Desember 2019 lalu, dibongkar untuk selanjutnya di autopsi oleh dokter ahli forensic terbaik di Asia itu.
Pembongkaran makam di lakukan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Muslimin di Jalan Damanhuri.
Proses penggalian disaksikan kepolisian gabungan baik Polresta Samarinda, Polsek Samarinda Ulu, Polda Kaltim serta Mabes Polri.
Autopsi langsung dilakukan di kawasan pemakaman untuk mencari penyebab pasti kematian balita yang hilang dari taman bermain di Jl AW Syahranie dan ditemukan setelah 16 hari kemudian, dengan kondisi anggota dan organ tak lengkap.
Bambang Sulistyo, ayah Yusuf mengaku autopsi tersebut dilakukan untuk mengetahui pasti penyebab kematian anak ketiganya. "Kami hanya ingin tahu pasti penyebabnya apa dan apapun nanti hasilnya kami terima," sebut Bambang.
Hingga berita ini diturunkan, jasad balita tersebut tengah dilakukan autopsi oleh ahli forensik Mabes Polri. (*)
Penulis: Nancy
Editor: Aspian Nur
Simak videonya*
Jasad balita langsung dilakukan autopsi oleh ahli forensik Mabes Polri Selasa (18/2/2020) saat ini. Foto: (Nancy/korankaltim.com)
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Gerak cepat langsung dilakukan Polresta Samarinda setelah dokter ahli forensik Mabes Polri Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti datang. Selasa (18/2/2020) pagi tadi pukul 09.00 WITA.
Makam Yusuf Ahmad Ghazali, balita empat tahun yang ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tak utuh pada Desember 2019 lalu, dibongkar untuk selanjutnya di autopsi oleh dokter ahli forensic terbaik di Asia itu.
Pembongkaran makam di lakukan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Muslimin di Jalan Damanhuri.
Proses penggalian disaksikan kepolisian gabungan baik Polresta Samarinda, Polsek Samarinda Ulu, Polda Kaltim serta Mabes Polri.
Autopsi langsung dilakukan di kawasan pemakaman untuk mencari penyebab pasti kematian balita yang hilang dari taman bermain di Jl AW Syahranie dan ditemukan setelah 16 hari kemudian, dengan kondisi anggota dan organ tak lengkap.
Bambang Sulistyo, ayah Yusuf mengaku autopsi tersebut dilakukan untuk mengetahui pasti penyebab kematian anak ketiganya. "Kami hanya ingin tahu pasti penyebabnya apa dan apapun nanti hasilnya kami terima," sebut Bambang.
Hingga berita ini diturunkan, jasad balita tersebut tengah dilakukan autopsi oleh ahli forensik Mabes Polri. (*)
Penulis: Nancy
Editor: Aspian Nur
Simak videonya*
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.