Senin, 20/05/2024

IKN Dikabarkan Terdampak Banjir, Pj Gubernur Kaltim Tegaskan Hanya Kabar Hoaks

Senin, 20/05/2024

Banjir yang menerjang Mahulu beberapa waktu lalu, tak akan berimbas pada hal yang sama di IKN. (dokantaranews)

Share
Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

IKN Dikabarkan Terdampak Banjir, Pj Gubernur Kaltim Tegaskan Hanya Kabar Hoaks

Senin, 20/05/2024

logo

Banjir yang menerjang Mahulu beberapa waktu lalu, tak akan berimbas pada hal yang sama di IKN. (dokantaranews)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Beredarnya kabar mengenai luapan air Sungai Mahakam akan berdampak pada Ibu Kota Nusantara (IKN) seperti yang tersebar di media sosial adalah berita bohong atau hoaks.

Hal ini ditegaskan Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik. "Konten yang tersebar di medsos terkait banjir luapan Sungai Mahakam berdampak ke IKN itu tidak benar," tegas Akmal Malik melansir dari Antaranews.com Senin (20/5/2024) hari ini.

Menurut dia banjir luapan Sungai Mahakam merupakan siklus tahunan, yang menerjang Kota Samarinda serta Kabupaten Kutai Barat, Kutai Kartanegara dan Kabupaten Mahakam Hulu. "Pemerintah kabupaten dan kota setempat juga melakukan antisipasi agar banjir dapat terkendali," sebutnya.

Diketahui sebuah unggahan video di media sosial TikTok berdurasi lima menit menarasikan banjir luapan Sungai Mahakam berdampak ke IKN yang dibangun di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara itu.

 Jarak antara Sungai Mahakam dengan titik terdekat kawasan IKN di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara sekitar 50 kilometer, sehingga tidak mungkin luapannya menyentuh ibu kota negara masa depan Indonesia itu.

 "Banjir tidak berdampak ke KIPP (kawasan inti pusat pemerintahan), Kawasan IKN dan KPIKN (Kawasan Pengembangan Ibu Kota Nusantara)," paparnya.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk menyiapkan sistem peringatan dini potensi bencana (early warning system') guna meminimalkan korban.

 Dengan adanya sistem peringatan dini potensi bencana itu petugas bisa mendeteksi pergerakan air dari Long Apari, sehingga masih ada waktu untuk menyelamatkan aset yang ada di kabupaten dan kota yang terdampak.

Selain sistem peringatan dini, juga dibuat sistem penanganan bencana terpadu untuk seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Timur guna memudahkan pencegahan dan penanganan sebelum maupun saat terjadi bencana


Editor: Aspian Nur

IKN Dikabarkan Terdampak Banjir, Pj Gubernur Kaltim Tegaskan Hanya Kabar Hoaks

Senin, 20/05/2024

Banjir yang menerjang Mahulu beberapa waktu lalu, tak akan berimbas pada hal yang sama di IKN. (dokantaranews)

Share

Berita Terkait

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.