Minggu, 19/01/2020

Longsor Rusak Dua Rumah, Warga Mengungsi

Minggu, 19/01/2020

Salah satu warga Herry (46) saat menjelaskan awal mula terjadinya pergeseran tanah, yang menyebabkan rumah miliknya mengalami kerusakan cukup parah Minggu (19/1/2020) hari ini. (Foto: Nancy/korankaltim.com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Longsor Rusak Dua Rumah, Warga Mengungsi

Minggu, 19/01/2020

logo

Salah satu warga Herry (46) saat menjelaskan awal mula terjadinya pergeseran tanah, yang menyebabkan rumah miliknya mengalami kerusakan cukup parah Minggu (19/1/2020) hari ini. (Foto: Nancy/korankaltim.com)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Curah hujan yang tinggi tak hanya menyebabkan banjir di Kota Samarinda. Kendati berangsur surut. Tapi juga membuat tanah bergeser atau longsor. Kejadian seperti ini sukar diprediksi.

Bahkan titik longsor bertambah menjadi 14 lokasi. Terakhir di Jalan Kelapa Gading Gang Ramadhan RT 37 Kelurahan Karang Anyar Sungai Kunjang.

Pergeseran tanah secara perlahan terjadi di kawasan tersebut sejak 15 Januari 2020 lalu. Pemantauan pun dilakukan dan didapati dua rumah rusak parah pada Minggu ini (19/1/2020). Satu rumah lain bergeser.

Ketua RT 37 Karang Anyar, Muhammad Tarmidji mengatakan pergeseran tanag di wilayahnya merupakan kejadian kedua. Dia juga menyebut yang terakhir ini paling parah.

"Kalau penyebabnya kami belum bisa pastikan, makanya kami akan koordinasi ke pihak pengembang Perumahan Rawa Indah Residence, apakah penyebabnya pembangunan di atas dan tidak ada aliran air, sehingga langsung turun ke bawah," tuturnya.

Yang jelas, lanjut dia, pihaknya akan melakukan pertemuan dengan pihak pengembang bersama Camat Sungai Kunjang dan Lurah Karang Anyar pada Senin besok, 20 Januari 2020.

"Kami akan duduk bersama, mencari solusinya, apakah penyebabnya dari atas atau bukan," imbuhnya.

Dan saat ini warga yang menghuni tiga rumah itu mengungsi agar tidak ada korban jiwa. Mengingat kondisi rumah yang sudah sangat rawan.

"Karena, pergeseran tanah ini masih terus jalan, ya tidak mau ambil risiko, yang rumah d isekitar juga, mereka rencana akan mengungsi ke tempat keluarga maupun mencari rumah sewaan," terangnya.

Sementara, Sekretaris Camat Sungai Kunjang, Aditya Koes Prayogi mengatakan pihaknya langsung mendatangi lokasi untuk melakukan pengecekan setelah mendapat informasi tersebut.

"Ternyata benar, kondisinya cukup parah ada sekitar 8 rumah di sekitar berdekatan dengan bukit, tetapi tiga rumah yang terdampak dua rusak cukup parah dan satu terlihat utuh, tetapi tanahnya begeser di bawah," ungkapnya.

"Selain rumah, jalan yang dicor juga mengalami keretakan cukup parah," sambungnya.

Dan mereka yang berada disekitar dikatakannya, sudah mulai mengungsi untuk mencari rumah sewaan maupun tempat keluarga.

"Kami sudah koordinasi dengan BPBD dan mereka juga sudah melakukan tinjauan. Termasuk koodinasi dengan pihak PUPR untuk tinjau langsung besok. Artinya, ini langkah awal yang kami ambil, pertama jiwanya dulu diselamatkan," pungkasnya.

Penulis : Nancy

Editor : Hendra

Longsor Rusak Dua Rumah, Warga Mengungsi

Minggu, 19/01/2020

Salah satu warga Herry (46) saat menjelaskan awal mula terjadinya pergeseran tanah, yang menyebabkan rumah miliknya mengalami kerusakan cukup parah Minggu (19/1/2020) hari ini. (Foto: Nancy/korankaltim.com)

Berita Terkait


Longsor Rusak Dua Rumah, Warga Mengungsi

Salah satu warga Herry (46) saat menjelaskan awal mula terjadinya pergeseran tanah, yang menyebabkan rumah miliknya mengalami kerusakan cukup parah Minggu (19/1/2020) hari ini. (Foto: Nancy/korankaltim.com)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Curah hujan yang tinggi tak hanya menyebabkan banjir di Kota Samarinda. Kendati berangsur surut. Tapi juga membuat tanah bergeser atau longsor. Kejadian seperti ini sukar diprediksi.

Bahkan titik longsor bertambah menjadi 14 lokasi. Terakhir di Jalan Kelapa Gading Gang Ramadhan RT 37 Kelurahan Karang Anyar Sungai Kunjang.

Pergeseran tanah secara perlahan terjadi di kawasan tersebut sejak 15 Januari 2020 lalu. Pemantauan pun dilakukan dan didapati dua rumah rusak parah pada Minggu ini (19/1/2020). Satu rumah lain bergeser.

Ketua RT 37 Karang Anyar, Muhammad Tarmidji mengatakan pergeseran tanag di wilayahnya merupakan kejadian kedua. Dia juga menyebut yang terakhir ini paling parah.

"Kalau penyebabnya kami belum bisa pastikan, makanya kami akan koordinasi ke pihak pengembang Perumahan Rawa Indah Residence, apakah penyebabnya pembangunan di atas dan tidak ada aliran air, sehingga langsung turun ke bawah," tuturnya.

Yang jelas, lanjut dia, pihaknya akan melakukan pertemuan dengan pihak pengembang bersama Camat Sungai Kunjang dan Lurah Karang Anyar pada Senin besok, 20 Januari 2020.

"Kami akan duduk bersama, mencari solusinya, apakah penyebabnya dari atas atau bukan," imbuhnya.

Dan saat ini warga yang menghuni tiga rumah itu mengungsi agar tidak ada korban jiwa. Mengingat kondisi rumah yang sudah sangat rawan.

"Karena, pergeseran tanah ini masih terus jalan, ya tidak mau ambil risiko, yang rumah d isekitar juga, mereka rencana akan mengungsi ke tempat keluarga maupun mencari rumah sewaan," terangnya.

Sementara, Sekretaris Camat Sungai Kunjang, Aditya Koes Prayogi mengatakan pihaknya langsung mendatangi lokasi untuk melakukan pengecekan setelah mendapat informasi tersebut.

"Ternyata benar, kondisinya cukup parah ada sekitar 8 rumah di sekitar berdekatan dengan bukit, tetapi tiga rumah yang terdampak dua rusak cukup parah dan satu terlihat utuh, tetapi tanahnya begeser di bawah," ungkapnya.

"Selain rumah, jalan yang dicor juga mengalami keretakan cukup parah," sambungnya.

Dan mereka yang berada disekitar dikatakannya, sudah mulai mengungsi untuk mencari rumah sewaan maupun tempat keluarga.

"Kami sudah koordinasi dengan BPBD dan mereka juga sudah melakukan tinjauan. Termasuk koodinasi dengan pihak PUPR untuk tinjau langsung besok. Artinya, ini langkah awal yang kami ambil, pertama jiwanya dulu diselamatkan," pungkasnya.

Penulis : Nancy

Editor : Hendra

 

Berita Terkait

Polisi Tunggu Hasil Assessment Empat Remaja yang Diduga Pesta Narkoba di Samarinda Seberang

Tiga Rumah di Balikpapan Selatan Hangus Terbakar Petang Tadi

Mantan Napi Kasus Curanmor Diringkus Polisi Usai Setubuhi Anak Dibawah Umur Berkebutuhan Khusus di Samarinda

Hewan Kurban di Berau Mulai Dilakukan Pengecekan Kesehatan, Termasuk 100 Ekor Sapi Asal Sulawesi

Bupati Canangkan BBGRM ke-XXI

Bak IPA Palaran, Bukuan dan Bantuas Bakal Dikuras, Warga Daerah Terdampak Diimbau Tampung Air

DPRD dan DPPKB Samarinda Bahas Stunting, Orangtua Diimbau Bawa Bayi dan Balita ke Posyandu

Penganiayaan Anak 13 Tahun di Balikpapan, Kuasa Hukum Korban Desak Kepolisian Tangkap Pelaku

Tiga Event Besar Bakal Meriahkan HUT ke-11 Mahulu, Termasuk Festival Hudoq Pekayang

Revitalisasi Bangunan Plaza 21 Samarinda Dinilai Berpotensi Meningkatkan PAD

Tiga Pelaku Pembobol Rumah di Samboja Ditangkap, Uang Curian Rp120 Juta untuk Foya-Foya

Penertiban Iklan Reklame Rokok di Balikpapan Dilakukan Bertahap

Hadiri Seminar Nasional OIKN, Distransnaker Harap Putra-Putri Kukar Bisa Terserap Maksimal

Api Membara di Gudang Datasemen Gegana Brimob Polda Kaltim Tadi Malam

Kepala OIKN Lantik Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Jabatan Fungsional dan 18 Jabatan Pelaksana di HPK Nusantara

Dibagi jadi Empat Kloter, 627 Calon Jemaah Haji Samarinda Dilepas Secara Simbolis di Masjid Darunni’mah Sungai Kunjang

Penipuan Berkedok Tawaran Jasa Modeling di Balikpapan Terbongkar, Pelaku Ditangkap di Bogor

Kukar Raih WTP 6 Kali Berturut-turut, Ketua DPRD Kukar Ucapkan Selamat kepada Pemerintah dan Masyarakat

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.