Selasa, 12/02/2019
Selasa, 12/02/2019
Komisioner KPU Kukar, Misran
Selasa, 12/02/2019
Komisioner KPU Kukar, Misran
KORANKALTIM.COM, TENGGARONG – Komisioner KPU Kukar, Misran, mengakui kerja kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2019 ini lebih berat.
Pileg dan Pilpres 2019 digelar serentak.
“Kalau berat ya pastilah berat karena ini dilakukan serentak pertama kali dengan Pemilihan Presiden, kalau kemarin (2014) cuman 4 surat suara, sekarang lima, kan,” kata Misran kepada korankaltim.com, Selasa (12/2/2019).
Petugas KPPS, menurut Misran, akan lebih sibuk pada saat perhitungan suara. Durasi waktu perhitungan akan lebih panjang dan diprediksi akan selesai malam hari saat proses perekapan setiap jenis surat suara. Terkait dengan adanya kecurangan dalam perhitungan suara nantinya, Misran menepisnya. Kemungkinan itu, kata dia, sangat kecik karena seluruh stakeholder mengirimkan saksi-saksi.
“16 parpol mengirim saksi, belum lagi saksi dari presiden, belum lagi saksi dari DPD. Jumlahnya 27 orang. Di dalam TPS itu juga ada pengawas TPS. Kalau kecurangan saya pikir karena saksi sudah banyak kemudian ada Panwas juga tentu potensi kecurangan sangat minim,” ungkapnya.
Penulis: Reza Fahlevi
Editor : Muh. Huldi
Komisioner KPU Kukar, Misran
KORANKALTIM.COM, TENGGARONG – Komisioner KPU Kukar, Misran, mengakui kerja kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2019 ini lebih berat.
Pileg dan Pilpres 2019 digelar serentak.
“Kalau berat ya pastilah berat karena ini dilakukan serentak pertama kali dengan Pemilihan Presiden, kalau kemarin (2014) cuman 4 surat suara, sekarang lima, kan,” kata Misran kepada korankaltim.com, Selasa (12/2/2019).
Petugas KPPS, menurut Misran, akan lebih sibuk pada saat perhitungan suara. Durasi waktu perhitungan akan lebih panjang dan diprediksi akan selesai malam hari saat proses perekapan setiap jenis surat suara. Terkait dengan adanya kecurangan dalam perhitungan suara nantinya, Misran menepisnya. Kemungkinan itu, kata dia, sangat kecik karena seluruh stakeholder mengirimkan saksi-saksi.
“16 parpol mengirim saksi, belum lagi saksi dari presiden, belum lagi saksi dari DPD. Jumlahnya 27 orang. Di dalam TPS itu juga ada pengawas TPS. Kalau kecurangan saya pikir karena saksi sudah banyak kemudian ada Panwas juga tentu potensi kecurangan sangat minim,” ungkapnya.
Penulis: Reza Fahlevi
Editor : Muh. Huldi
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.