Kamis, 13/06/2024
Kamis, 13/06/2024
AA (28) pelaku penikaman yang kejar-kejaran dengan polisi, saat hendak diamankan, diduga mengalami gangguan jiwa. (Foto:Polsek Samarinda Kota)
Kamis, 13/06/2024
AA (28) pelaku penikaman yang kejar-kejaran dengan polisi, saat hendak diamankan, diduga mengalami gangguan jiwa. (Foto:Polsek Samarinda Kota)
Penulis: Nancy
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Pria berinisial AA (28) yang diduga mengalami gangguan jiwa menikam warga saat melintas di Jalan Iman Bonjol, Kelurahan Sungai Pinang Luar, Kecamatan Samarinda Kota, tepatnya di depan Hotel Radja,pada Selasa (11/6/2024) lalu sekitar pukul 22.30 WITA. Ia melakukan penikaman di bagian leher dengan menggunakan gunting.
Dikonfirmasi terkait peristiwa itu, Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli melalui Kapolsek Samarinda Kota, Kompol Tri Satria Firdaus mengatakan, awalnya pelaku melintas di depan Hotel Radja dan bertemu korban atas nama Ardiansyah (54).
"Saat itu, tidak tahu siapa yang mengatakan 'apa lihat-lihat', tiba-tiba pelaku langsung menikam leher korban dengan gunting sebanyak satu kali. Setelah itu korban lari, dan dikejar oleh pelaku, ternyata ada tiga orang korban juga yang dilukai oleh pelaku, tetapi tidak parah," ungkapnya, Kamis (13/6/2024).
Saat korban sampai di Jalan Pulau Flores, Kelurahan Pelabuhan, Kecamatan Samarinda Kota, tepatnya di Pos Polisi Mulawarman langsung melapor dan kebetulan ada Tim Elang Opsnal.
"Korban mengatakan 'pak saya ditikam', anggota langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku tersebut. Saat mau diamankan pelaku lari, sehingga anggota kami sempat memberikan tembakan peringatan beberapa kali, tetapi tidak digubris," tuturnya.
"Pengejaran dilakukan hingga akhirnya pelaku diamankan di Jalan Pulau Sebatik dibantu oleh warga juga, karena kan memang sempat heboh saat itu. Sedangkan korbannya, langsung dibawa ke rumah sakit untuk diberikan perawatan," sambungnya.
Setelah diamankan, tak lama orang tua pelaku datang ke Pos Polisi Mulawarman dan menceritakan bahwa pelaku ini baru saja keluar dari Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Atma Husada Mahakam.
"Kami juga baru tahu, setelah orang tuanya ini cerita, pelaku ini sudah sering keluar masuk rumah sakit jiwa, dan seminggu sebelum kejadian, katanya pelaku ini dipukulin sama orang. Dan saat kami interogasi juga, apa yang ditanya memang tidak nyambung," bebernya.
Sehingga permintaan dari orang tua pelaku ini, supaya pelaku dikembalikan ke RSJD untuk dilakukan observasi. "Dan orang tuanya juga mengaku bertanggung jawab dengan para korban, sehingga dari pihak orang tua pelaku dan korban langsung komunikasi," imbuhnya.
Akhirnya, pihaknya bersama orang tua pelaku pun langsung membawa AA ke RSUD guna dilakukan observasi. "Saat ini korban sedang dilakukan observasi, kami tunggu hasilnya seperti apa, kalau sudah keluar, kami koordinasikan ke kejaksaan mereka yang putuskan, dan proses saat ini tetap jalan," ujarnya.
Untuk saat ini korban yang mengalami luka tikaman di leher masih dilakukan perawatan di Rumah Sakit Dirgahayu. "Dan sudah menjalani operasi, jadi ini masih dalam pemulihan," pungkasnya.
Editor: Maruly Z
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.